Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang berlangsung secara dua arah dan ini penting untuk dipraktikkan dalam berbagai lini kehidupan, baik personal maupun profesional. Dalam hubungan kerja, bukan hanya bawahan yang harus punya kemampuan untuk mendengarkan, melainkan juga atasan.
Atasan yang baik tidak hanya harus menjadi pembicara andal, tetapi juga pendengar yang baik. Dilansir dari Fast Company, biasanya atasan dengan kualitas sebagai pendengar yang baik berkat kecerdasan emosional tinggi serta keinginan untuk menjalin koneksi yang baik memiliki trik di bawah ini!
Memancing Lawan Bicara untuk Mengatakan Perasaan yang Sesungguhnya
Ilustrasi zodiak (Foto: Unsplash/Icons8 Team) |
Ketika membahas tentang teknik mendengarkan yang baik, kamu tentu sering disarankan untuk mendengarkan sekaligus mengulang kembali perkataan yang disampaikan oleh lawan bicara. Hal ini penting untuk dilakukan demi menunjukkan bahwa kamu memang mendengarkan.
Meskipun begitu, seseorang dengan kecerdasan emosional tinggi biasanya akan bertindak sedikit lebih baik dengan jalan menerjemahkan perasaan yang dimiliki oleh lawan bicaranya. Mereka melakukannya dengan cara menunjukkan empati.
Mereka yang punya empati tentu akan mencoba membayangkan perasaannya jika berada dalam situasi yang dialami orang lain dan menyatakan hal itu secara terbuka. Pernyataan tersebut akan membuat lawan bicara akhirnya merasa aman untuk bersikap terbuka dan rapuh di hadapan mereka.
Menyadari dan Merespons Tanda Nonverbal
Ilustrasi zodiak (Foto: Unsplash/S O C I A L . C U T) |
Saat seseorang berbicara, mereka akan memberikan petunjuk nonverbal yang sama pentingnya dengan ucapan yang keluar dari bibirnya. Misalnya, ketika seseorang menyilangkan tangan di depan tubuhnya yang mengindikasikan sikap defensif.
Kamu juga bisa mengetahui perasaan orang lain dari warna suara yang dapat menunjukkan bahwa seseorang marah hingga bahagia. Ekspresi wajah yang berlawanan dengan kata-kata juga bisa menjadi petunjuk mengenai isi hatinya.
Orang dengan kecerdasan emosional tinggi memiliki kemampuan untuk menerjemahkan petunjuk dari komunikasi nonverbal semacam itu. Ditambah lagi, mereka biasanya bisa mengekspresikan hasil analisanya itu secara bijak sehingga lawan bicara mau berbagi perasaannya alih-alih makin menutup diri.