Punya Konsep Ramah Lingkungan, 5 Hal Unik Ini Cuma Ada di Tokyo 2020 Olympics

Cynthia Claudia | Beautynesia
Sabtu, 31 Jul 2021 20:00 WIB
Daur Ulang Sisa Makanan
Ilustrasi Makanan/ Foto: Pexels/ Rodnae Production

Olimpiade yang diselenggarakan setiap empat tahun sekali ini selalu menarik perhatian masyarakat di mancanegara. Terutama Tokyo 2020 Olympics yang seharusnya dijadwalkan mulai tanggal 24 Juli hingga 9 Agustus 2020, namun harus ditunda karena pandemi COVID-19 yang berlangsung, mengutip dari CNN Indonesia. Penundaan jadwal ini pertama kali dilakukan sepanjang sejarah berlangsungnya olimpiade.

Akhirnya, Tokyo 2020 Olympics yang ditunggu-tunggu ini pun berlangsung dari tanggal 23 Juli hingga 8 Agustus. Ramai diperbincangkan masyarakat, Tokyo 2020 Olympics ini ternyata menyelenggarakan kompetisi berbasis ramah lingkungan atau eco friendly dibandingkan olimpiade sebelumnya.

Acara berskala besar seperti olimpiade pada dasarnya memiliki jumlah pembuangan yang sangat tinggi. Dilansir dari National Geographic, pembuangan sampah di seluruh dunia jumlahnya mencapai 1.3 miliar ton. Negara seperti Jepang telah merasakan dampak pembuangan yang cukup pesat terhadap pemanasan global selama beberapa waktu. Maka dari itu, Jepang pun berupaya mengangkat pertandingan yang ramah lingkungan pada musim panas tahun lalu.

Apa saja upaya yang diambil penyelenggara Tokyo 2020 Olympics tersebut untuk menyajikan kompetisi yang ramah lingkungan?  Simak keunikan Olimpiade Tokyo yang dilansir dari Medium berikut!

Menggunakan Sumber Daya yang Dapat Diperbarui

Ilustrasi Stadium Tokyo 2020 Olympics/ Foto: Pexels/ Tembela Bohle

Ilustrasi Stadium Tokyo 2020 Olympics/ Foto: Pexels/ Tembela Bohle

Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 hanya menggunakan sumber daya yang dapat diperbarui untuk mengoperasikan setiap permainannya. Ini termasuk menyalakan semua alat elektronik di tempat, di desa atlet hingga pusat media. Sumber dayanya sendiri dibeli dari sebuah perusahaan swasta yang khusus mengelola sumber daya yang dapat diperbarui.

Beberapa lokasi di Tokyo 2020 Olympics menggunakan sumber daya pembangkit sendiri. Lokasi yang dimaksud meliputi Olympic Stadium, Ariake Arena, dan The Olympic Aquatic Center. Sumber daya pembangkit yang dimaksud adalah sistem pemanfaatan panas matahari, sistem pembangkit listrik tenaga surya, dan sistem pemanas/ pendingin dari panas bumi yang diterapkan dalam ketiga lokasi tersebut. 

Pemerintah Jepang memang berupaya menggunakan sumber daya yang dapat diperbarui mengingat target negara Jepang untuk 24% menggunakan sumber daya yang dapat diperbarui hingga tahun 2030. Sejalan dengan upaya menghindari energi nuklir karena bencana Fukushima pada tahun 2011, kedua alasan itu pun merupakan faktor yang mendasari keputusan penyelenggara untuk mengadakan Tokyo 2020 Olympics yang ramah lingkungan.

Apa upaya selanjutnya yang dicetuskan oleh Olimpiade Tokyo tersebut? 

Daur Ulang Sisa Makanan

Ilustrasi Makanan/ Foto: Pexels/ Rodnae Production

Ilustrasi Makanan/ Foto: Pexels/ Rodnae Production

Upaya Olimpiade Tokyo 2020 untuk mengelola sumber dayanya adalah pengurangan sampah makanan dengan cara mendaur ulangnya kembali. Makanan apa pun yang tersisa dan dibuang akan didaur ulang kembali dan digunakan untuk kepentingan lainnya, terutama yang berhubungan dengan kompetisi Olimpiade jika memungkinkan.

Namun, masih belum cukup jelas apakah sisa makanan itu akan disumbangkan sebagai amal atau digunakan kembali untuk acara lainnya di Tokyo. Namun, yang jelas, prioritas penyelenggara adalah untuk mementingkan penggunaan makanan yang telah didaur ulang daripada dibuang secara percuma. Selain itu, porsi yang tepat untuk makanan dan manajemen persediaan makanan pun ditinjau sedemikian rupa agar mengikuti regulasi yang ditetapkan.

Mengurangi Penggunaan Plastik

Plastik/ Foto: Pexels/ Mali Meder

Plastik/ Foto: Pexels/ Mali Meder

Upaya pengurangan plastik dalam Olimpiade Tokyo diatur melalui penggunaan peralatan dengan bahan ramah lingkungan. Contohnya,  alat anti-doping yang digunakan atlet maupun name tag bagi pekerja dan relawan di tempat.

Selain itu, upaya pengurangan plastik tidak hanya melalui penggunaan peralatan. Namun, juga diatur untuk menyediakan peralatan makan yang ecofriendly bagi para penonton ketika kompetisi berlangsung. Peralatan makan seperti piring, sendok, garpu, cangkir yang disediakan food service pun menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan dapat digunakan kembali.

Seragam Atlet yang Terbuat dari Bahan Daur Ulang

Ilustrasi Atlet/ Foto: Pexels/ Nappy

Ilustrasi Atlet/ Foto: Pexels/ Nappy

Upaya lainnya yang dilakukan Olimpiade Tokyo adalah adalah penggunaan bahan daur ulang untuk menghasilkan seragam para atlet. Seragam resmi para atlet Tokyo 2020 Olympics dibuat oleh perusahaan Jepang Asics yang memproduksi serangkaian outfit khusus olahragawan.

Rupanya, seragam daur ulang ini dipakai bukan pada saat kompetisi berlangsung melainkan pada saat upacara dan penyerahan medali bagi pemenang di podium. Bagi seragam untuk kompetisi itu sendiri, ada upaya tersendiri yang dicetuskan Asics untuk menghasilkan seragam yang ecofriendly dan nyaman dipakai.

Pengelolaan Air Hujan

Air Hujan/ Foto: Pexels/ Pixabay

Air Hujan/ Foto: Pexels/ Pixabay

Air merupakan sumber daya yang penting untuk acara apa pun, termasuk Tokyo 2020 Olympics. Jumlah pembuangan air yang dipakai dalam permainan pun tidak sedikit. Selain itu, pembersihan, pemeliharaan tempat termasuk taman di sekelilingnya pun memerlukan air.

Penyelenggara Tokyo 2020 Olympics menyadari betapa pentingnya air sehingga mereka pun memanfaatkan air hujan untuk menggantikan penggunaan air bersih yang sebenarnya tidak diperlukan untuk beberapa aktivitas non-esensial. Aktivitas esensial yang pada dasarnya tetap memerlukan air bersih dalam Olimpiade Tokyo tersebut merupakan pengecualian.

(arm2/arm2)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.