Punya Sistem Kesejahteraan yang Baik, Tapi Warga di 4 Negara Ini Hidup Kesepian! Kenapa Ya?

Blanka Rahel Maretha Joanne | Beautynesia
Kamis, 18 Apr 2024 08:00 WIB
Punya Sistem Kesejahteraan yang Baik, Tapi Warga di 4 Negara Ini Hidup Kesepian! Kenapa Ya?
Beberapa negara kesepian punya sistem kesejahteraan baik/Foto: Pexels/Damla Karaağaçlı

Hidup sendirian tanpa bersosialisasi tentu bisa membuat kita kesepian. Seperti yang terjadi pada masyarakat di beberapa negara maju. Di era modern ini banyak yang memilih untuk hidup sendiri.

Kesepian adalah perasaan tidak nyaman secara mental atau emosional yang dapat berbahaya tanpa kita sadari. Menurut WHO, ini bisa menjadi ancaman kesehatan global. Dibandingkan dengan merokok 15 batang sehari, rasa kesepian bisa berdampak lebih berbahaya pada kesehatan.

Mengutip dari detikEdu, hal ini bisa berpengaruh pada timbulnya penyakit depresi, demensia, stroke, penurunan kognitif, lemahnya sistem kekebalan tubuh dan risiko penyakit kardiovaskular serta rentang hidup yang pendek.

Negara-negara yang Warganya ‘Kesepian’

Swedia, negara yang warganya paling kesepian/Foto: Pexels/Jonathan Petersson

Dilansir dari Firstpost, hasil survei dari World Atlas menyatakan bahwa Swedia adalah negara paling kesepian di dunia, kemudian diikuti oleh Inggris, Jepang dan Italia.

Secara keseluruhan, sekitar 13% penduduk di negara-negara Uni Eropa merasa kesepian. Survei ini didasarkan pada hasil persentase warga negara yang tinggal sendirian.

Tentunya ada alasan mengapa 47% dari total populasi yang hanya 10,4 juta jiwa di Swedia memilih hidup sendiri. Sistem kesejahteraan untuk setiap individu yang baik hingga harga apartemen dan perumahan yang murah di Swedia.

Begitu pula warga negara Inggris yang hidupnya terjamin dan sejahtera. Sekitar 34% warganya memilih untuk tinggal sendiri di hunian tunggal, karena harga rumah di sana terbilang mahal.

Penyebab Penduduk Sampai Merasa ‘Kesepian’

Penyebab penduduk merasa kesepian/Foto: Pexels/Lisa Fotios

Secara umum, penyebab utama terjadinya fenomena kesepian di suatu negara adalah sistem kesejahteraan negara itu sendiri yang sangat baik. Orang-orang jadi merasa sudah cukup baik hidupnya dan cenderung fokus pada karier atau pekerjaannya.

Melansir Express.co.uk, tren masa kini juga menunjukkan peningkatan penduduk yang memilih hidup dan tinggal sendiri. Negara-negara yang kesepian itu juga memiliki populasi yang semakin menua dan perubahan sikap masyarakatnya.

Gaya hidup masyarakat saat ini juga cenderung lebih minim sosialisasi dibandingkan dengan zaman dulu. Hal ini semakin marak terjadi terutama saat musim dingin yang gelap tiba, karena orang-orang cenderung nggak keluar rumah dan menghabiskan waktu sendiri.

Begitu pula dengan efek pandemi virus Covid-19 yang membuat masyarakat mengisolasi diri. Orang-orang takut terjangkit virus dan jadi nggak saling menyapa sesamanya.

Beberapa upaya yang dilakukan pemerintah, seperti di Swedia yang punya kampanye “The Säg hej!” bertujuan untuk menciptakan kota yang lebih ramah dengan mendorong masyarakatnya untuk terlibat dalam interaksi sosial sekecil apapun.

Hanya sekadar menyapa sesamanya yang dilihat di jalan, orang-orang merasa ‘terlihat’ dan lebih merasa ‘diterima’.

Di Jepang, ada rencana pengesahan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mendukung orang-orang yang mengalami isolasi sosial dan kesepian. Berbeda dengan di AS, ada klub sosial anti kesepian yang menawarkan persahabatan dengan bayaran 200 US Dollar sebulan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE