Revenge quitting adalah tren baru di dunia kerja yang merujuk pada tindakan mengundurkan diri secara tiba-tiba sebagai bentuk kekecewaan atau protes. Aksi resign ini biasanya dilakukan oleh karyawan muda, terutama Gen Z.
Dilansir dari Fast Company, beberapa melakukannya tanpa pemberitahuan, bahkan membagikannya di media sosial secara terbuka sebagai bentuk pelampiasan atau "balas dendam" terhadap lingkungan kerja yang dianggap tidak adil.
Berbeda dari quiet quitting yang dilakukan secara pasif, revenge quitting cenderung dramatis, emosional, dan memiliki potensi merusak hubungan antara karyawan dan perusahaan. Yuk, simak selengkapnya berikut ini!
(naq/naq)