Ramai Musisi Boikot dan Tarik Lagu dari Spotify, Ini Alasannya

Nadya Quamila | Beautynesia
Rabu, 06 Aug 2025 12:00 WIB
Ramai Musisi Boikot dan Tarik Lagu dari Spotify, Ini Alasannya
Ramai Musisi Boikot dan Tarik Lagu dari Spotify, Ini Alasannya/Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Sejumlah musisi internasional dilaporkan memboikot dan mencabut lagu-lagu mereka dari platform streaming Spotify sepanjang Juli 2025. Aksi ini mereka lakukan usai CEO Spotify, Daniel Ek, berinvestasi besar-besaran di Helsing, perusahaan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digunakan dalam serangan militer. Israel diketahui menggunakan produk Helsing untuk menyerang Palestina.

Dilansir dari Los Angeles Times, Daniel Ek mengumumkan bahwa ia telah berinvestasi sebesar 700 juta USD (sekitar Rp11,4 triliun) ke Helsing melalui perusahaan investasi pribadinya, Prima Materia pada Juni 2025. Meskipun investasi Ek di Helsing tidak berkaitan langsung dengan Spotify, namun, uang yang diinvestasikan tersebut berasal dari kekayaan pribadi yang dibangun melalui kepemilikannya atas saham Spotify.

Hal ini memicu kemarahan dan kekecewaan dari sejumlah musisi, menyatakan bahwa mereka tidak ingin keuntungan yang didapat Spotify disalurkan ke Helsing, yang digunakan Israel dalam menyerang dan menewaskan warga Gaza.

Ramai Musisi Boikot dan Tarik Lagu dari Spotify, Ini Alasannya

Ilustrasi Spotify

Ilustrasi Spotify/Foto: Pexels/Abdulkadir EmiroÄŸlu

Salah satu musisi yang vokal memboikot Spotify adalah Greg Saunier, pendiri band di San Fransisco, yang ternama, Deerhoof. Sebelum investasi Ek di Helsing, Saunier sudah lama merasa tidak senang dengan kebijakan Spotify, salah satunya soal bayaran yang sangat kecil pada musisi (sekitar 3 USD atau Rp49 ribu per seribu stream).

Puncaknya adalah ketika Ek berinvestasi besar-besaran pada Helsing. Deerhof segera menarik semua musiknya dari Spotify. 

"Setiap kali seseorang mendengarkan musik kami di Spotify, apakah itu berarti ada satu dolar lagi yang terkuras untuk membuat semua yang telah kami saksikan di Gaza lebih sering dan menguntungkan?" ujar Saunier dalam sebuah wawancara dengan The Times.

"Tidak butuh waktu lama bagi kami sebagai sebuah band untuk memutuskan bahwa jika Daniel Ek semakin gencar dalam perang AI, kami harus keluar dari Spotify. Bahkan, itu bukan pengorbanan yang besar bagi kami," tambahnya.

Aksi Deerhof ini rupanya menginspirasi musisi-musisi lain untuk melakukan hal serupa: memboikot Spotify dan menarik lagu-lagu mereka dari platform streaming tersebut. Mereka tidak ingn karya mereka menjadi "senjata" yang membunuh warga Gaza. Mereka juga mengecam Ek karena menginvestasikan kekayaan pribadinya ke dalam perusahaan senjata AI.

"Pasti ada ratusan band saat ini, setidaknya sebesar kami, yang sedang mempertimbangkan untuk hengkang [dari Spotify]," kata Saunier. "Saya pikir kami bodoh jika tidak hengkang, risikonya tetap bertahan. Bagaimana mungkin kita bisa membangkitkan rasa saling percaya di antara penggemar ketika kesuksesan musik selalu identik dengan drone AI yang berkeliaran di seluruh dunia dan membunuh orang?"

[Gambas:Instagram]

Band avant-grande Xiu Xiu menjadi musisi selanjutnya yang mengikuti jejak Deerhof. Baru-baru ini mereka mengumumkan sedang berupaya menarik semua musiknya dari Spotify.

"Saat ini kami sedang berupaya untuk menghapus semua musik kami dari portal Spotify yang penuh kekerasan dan penuh kekerasan. Silakan batalkan langganan Anda," tuturnya.

Label elektronik Amsterdam, Kalahari Oyster Cult, juga melakukan hal yang sama. "Kami tidak ingin musik kami berkontribusi atau menguntungkan platform yang dipimpin oleh seseorang yang mendukung alat perang, pengawasan, dan kekerasan," tulis mereka.

Band rock populer asal Australia King Gizzard & the Lizard Wizard juga menyatakan akan menarik lusinan album mereka dari Spotify. 

"Sebuah iklan layanan masyarakat untuk mereka yang belum tahu: CEO Spotify Daniel Ek menginvestasikan jutaan dolar dalam teknologi drone militer AI," tulis band tersebut. "Kami baru saja menghapus musik kami dari platform. Bisakah kami menekan para teknisi Dr. Evil ini untuk berbuat lebih baik?"

"Kami sudah bertahun-tahun bilang 'f— Spotify'. Di kalangan musisi kami, itulah yang selalu dikatakan orang-orang karena alasan yang terdokumentasi dengan baik," kata vokalis band, Stu Mackenzie, dalam sebuah wawancara.

"Saya tidak menganggap diri saya seorang aktivis, tetapi ini terasa seperti keputusan untuk tetap setia pada diri sendiri. Kami melihat band-band lain yang kami kagumi hengkang, dan kami menyadari bahwa kami tidak ingin musik kami ada di sana saat ini," pungkasnya.

Apa Itu Helsing?

Helsing

Helsing/Foto: Dok. Helsing

Keputusan CEO Spotify Daniel Ek untuk berinvestasi besar-besaran pada Helsing, perusahaan AI yang digunakan dalam serangan militer, dianggap memiliki dampak publik, bukan sekadar urusan pribadi.

Glenn McDonald, mantan analis data di Spotify, berkomentar bahwa Ek, sebagai wajah publik dari Spotify, seharusnya mampu mewakili komitmen perusahaan terhadap musik. Masyarakat, termasuk musisi, selama ini mengecam keras keterlibatan Helsing dalam pengembangan sistem tempur berbasis AI. Korban jiwa di Gaza terus bertambah setiap harinya akibat genosida Israel.

"Ek mewakili Spotify secara publik, dan dengan demikian juga komitmennya terhadap musik. Menyuntikkan uang ke perusahaan drone AI bukanlah representasi itu," kata McDonald. "Dia bisa melakukan apa pun dengan uangnya, tetapi dia adalah wajah perusahaan yang berpengaruh dan penting secara budaya seperti Spotify. Jadi ya, wajar jika orang-orang ingin menuntutnya standar etika yang lebih tinggi dari Ek."

Dilansir dari detikInet, Helsing adalah perusahaan teknologi pertahanan Jerman yang berbasis di Muenchen. Didirikan tahun 2021 oleh Torsten Reil, Gundbert Scherf, dan Niklas Köhler, perusahaan ini mengembangkan drone serang militer, sistem pengawasan bawah air, dan software AI yang dirancang untuk meningkatkan sistem persenjataan dan pengambilan keputusan di medan perang. Tahun lalu, Helsing mulai memproduksi lini drone militernya sendiri, disebut HX-2. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE