Ratusan Aktivis Global Sumud Flotilla Dicegat Israel dalam Misi Berlayar ke Gaza, Termasuk Greta Thurnberg-Cucu Nelson Mandela

Florence Febriani Susanto | Beautynesia
Sabtu, 04 Oct 2025 17:00 WIB
Ratusan Aktivis Global Sumud Flotilla Dicegat Israel dalam Misi Berlayar ke Gaza, Termasuk Greta Thurnberg-Cucu Nelson Mandela
Global Sumud Flotilla/Foto: Instagram/@globalsumudflotilla

Israel kembali memicu kontroversi setelah mencegat armada Global Sumud Flotilla (GSF) di perairan internasional. Armada yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza ini terdiri dari sekitar 45 kapal sipil.

Dilansir AFP, Kamis (2/10), ratusan aktivis, jurnalis, hingga tenaga kesehatan ikut dalam misi tersebut. Tokoh yang bergabung antara lain aktivis iklim Greta Thurnberg dan cucu Nelson Mandela. Israel kemudian menahan kapal-kapal itu serta menangkap sejumlah orang di dalamnya.

Dugaan Serangan Terhadap Armada

Dugaan Serangan Terhadap Armada/Foto: Instagram/@globalsumudflotilla

Sebelumnya, pada pekan lalu, sejumlah aktivis melaporkan adanya serangan terhadap armada Global Sumud Flotilla. Salah satu laporan datang dari Youssef Samour, aktivis di kapal Yulara.

"Kami mengalami salah satu serangan kimia, untungnya serangan itu luput dari kapal saat saya sedang bermanuver zig-zag ketika kami mendengar suara pesawat tak berawak," kata Youssef sebagaimana dilansir dari BBC News Indonesia.

Ia menambahkan, “[Pesawat tak berawak] itu mendarat tepat di luar perahu dan mengenai wajah saya, menyebabkan iritasi selama 30 detik, tapi saya berhasil membersihkannya dengan air bersih dan baik-baik saja.”

Menurut GSF, sejumlah kapal lain juga melaporkan ledakan setelah benda tak dikenal dijatuhkan di dek mereka saat berada di laut selatan Pulau Kreta, Yunani. Suara drone terdengar di atas kepala dan komunikasi sempat terputus. GSF menuding Israel melakukan "eskalasi berbahaya".

Militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan serangan itu. Namun, pejabat Kementerian Luar Negeri Israel, Eden Bar Tal, mengatakan, “Israel tidak akan mengizinkan kapal mana pun memasuki zona pertempuran aktif. Tujuan sebenarnya dari armada ini adalah provokasi dan melayani Hamas, tentu saja bukan upaya kemanusiaan.”

Greta Thurnberg, Aktivis Iklim Swedia Ikut Terlibat

Greta Thurnberg/Foto: Instagram/@gretathurnberg

Armada Global Sumud Flotilla meninggalkan Spanyol bulan lalu. Mereka berlayar dengan tujuan menembus blokade Israel yang telah menyebabkan warga Gaza mengalami kelaparan dan menderita.

Israel sebelumnya telah memperingatkan agar armada tersebut tidak memasuki wilayah laut yang menurut Israel berada di bawah blokade. Namun, armada Global Sumud tetap berupaya masuk ke Gaza.

Israel akhirnya menahan kapal-kapal itu. Kementerian Luar Negeri Israel bahkan mengunggah video yang menunjukkan Greta Thurnberg (22) sedang mengemasi barang-barangnya di kapal Alma, sebagaimana dilansir dari Detik News.

Pihak armada mengonfirmasi pencegatan itu dalam pernyataan resmi. “Sekitar pukul 20.30 waktu Gaza (17.30 GMT), beberapa kapal Armada Global Sumud, termasuk Alma, Sirius, dan Adara, dicegat dan dinaiki secara ilegal oleh pasukan pendudukan Israel di perairan internasional,” tulis pernyataan resmi armada tersebut.

Cucu Nelson Mandela Ikut Ditangkap

Cucu Nelson Mandela Ikut Ditangkap/Foto: BBC

Cucu mendiang Nelson Mandela, Nkosi Zwelivelile Mandela atau Mandla, juga berada di antara aktivis yang ditangkap Israel. Kehadirannya memberi simbol kuat atas dukungan Afrika Selatan terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengecam keras penahanan tersebut. Dilansir Al Arabiya (3/10), Ramaphosa menyebut tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum internasional. Ia menuntut agar semua aktivis dilepaskan segera tanpa syarat.

Ramaphosa juga menegaskan bahwa pencegatan tersebut melanggar keputusan Mahkamah Internasional. Putusan itu sebelumnya menekankan bahwa bantuan kemanusiaan ke Gaza harus diperbolehkan tanpa hambatan.

Kapal Terakhir Juga Dicegat

Global Sumid Flotilla/Foto: Instagram/@globalsumidflotilla

Kapal terakhir dalam rombongan Global Sumud Flotilla yang berlayar ke Jalur Gaza telah dicegat pasukan Israel. Kapal bernama Marinette itu dihentikan saat berada di perairan internasional, hanya berjarak 42,5 mil laut atau sekitar 78,7 kilometer dari pesisir Gaza.

Dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (3/10), pencegatan ini diumumkan penyelenggara Global Sumud Flotilla melalui pernyataan di Telegram. “Marinette, kapal terakhir yang tersisa dari Global Sumud Flotilla, telah dicegat pada pukul 10.29 pagi waktu setempat (07.29 GMT), sekitar 42,5 mil laut dari Gaza,” tulis pernyataan tersebut.

Pihak Global Sumud Flotilla juga menegaskan bahwa Angkatan Laut Israel telah mencegat seluruh armada mereka. “Pasukan Israel secara ilegal mencegat seluruh 42 kapal kami, masing-masing membawa bantuan kemanusiaan, relawan, dan tekad untuk mematahkan pengepungan ilegal Israel atas Gaza,” lanjut pernyataan itu.

Apa Itu Global Sumud Flotilla?

Kapal Global Sumud Flotilla/Foto: Instagram/@globalsumudflotilla

Global Sumud Flotilla (GSF) adalah armada kemanusiaan internasional yang dibentuk oleh sejumlah organisasi pro-Palestina. Dilansir BBC, kata "Sumud" berasal dari bahasa Arab yang berarti kegigihan.

GSF kali ini adalah upaya terbesar sejak 2008. Lebih dari 450 aktivis dari 47 negara berpartisipasi, termasuk organisasi Freedom Flotilla Coalition, Gaza Free Movement, dan Sumud Nusantara. Kapal-kapal berangkat dari pelabuhan Spanyol, Italia, Yunani, dan Tunisia.

Tujuan utama GSF adalah mematahkan blokade laut Israel yang telah berlangsung lama. Armada ini berusaha membuka jalur kemanusiaan dan mengirimkan bantuan pangan serta medis ke Gaza, yang saat ini mengalami ancaman kelaparan serius.

Pencegatan Global Sumud Flotilla kembali memicu kecaman internasional terhadap Israel. Dari Greta Thurnberg hingga cucu Nelson Mandela, tokoh-tokoh dunia yang ikut ditahan menunjukkan tingginya perhatian global terhadap krisis di Gaza.

Global Sumud Flotilla mungkin gagal mencapai Gaza secara fisik. Namun, misi mereka berhasil menembus perhatian dunia, membuka diskusi luas tentang blokade, dan menegaskan bahwa perjuangan kemanusiaan tidak bisa dibungkam dengan senjata.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE