Setiap orang berhak mengungkapkan argumen, namun harus dengan cara yang tepat. Perhatikan setiap kata agar tidak menyakiti lawan bicara. Tidak perlu terlalu emosi, hal ini akan membuktikan pribadi yang dewasa dan berkualitas. Sayangnya hal ini lebih mudah untuk dikatakan daripada dilakukan.
Berdebat dengan cara yang benar akan berhasil menyelesaikan konflik tanpa menimbulkan permasalahan baru. Sering kali argumen akan diungkapkan dengan cara menggebu-gebu sehingga ada saja masalah lain. Lakukan cara sehat ini untuk mengungkapkan argumen.
Pilih dengan bijak
Freepik.com |
Penyelesaian konflik bukanlah mengeluhkan segala hal setiap waktu. Tanyakan pada diri sendiri ketika berdebat, “apakah ini sepadan?”. Jika tidak coba maafkan dan abaikan saja. Selain itu, penting untuk mengetahui kondisi serta situasi lawan bicara. Jangan sampai kejadian yang tidak diinginkan terjadi.
Ungkapkan secara tulisan
Freepik.com |
Saat mengungkapkan argumen, yang tahu betul segala sesuatu adalah diri sendiri. Termasuk pikiran dan perasaan selama berargumen. Jika memang sedang marah, coba tuliskan segala pikiran melalui tulisan. Hindari berargumen secara langsung karena hal ini hanya akan memperpanjang masalah.
Bicaralah dengan pihak ketiga
Freepik.com |
Temukan seseorang yang tidak terlibat dalam situasi tersebut dan dapat dipercaya. Ceritakan keseluruhan kejadian apa adanya tanpa ditutupi. Hal ini berguna untuk meringankan masalah. Setelah itu, baru datangi orang yang bersangkutan sehingga bisa lebih aman dan tenang.
Lakukan percakapan
Freepik.com |
Ini adalah bagian paling sulit tapi paling penting dilakukan. Jangan menghindar dan hadapi saja, daripada harus menyimpan dendam kebencian dalam waktu yang lama. Coba pilih tempat seperti coffee shop yang tidak terlalu ramai tapi nyaman. Hindari menunjukkan perasaan dan ekspresi wajah berlebihan untuk menghindari kecanggungan.
Dengarkan perspektif orang lain
Freepik.com |
Bersikap sopan dan jangan menyela merupakan hal utama. Biarkan lawan bicara menjelaskan perspektifnya, sama seperti kalian yang memiliki kesempatan untuk menjelaskan. Sebagian besar konflik biasanya terjadi karena kesalahpahaman oleh salah satu atau kedua belah pihak saja. Namun, jika lawan bicara terus curiga dan berburuk sangka. Maka kalian berhak untuk membela diri atau meminta maaf jika memang melakukan kesalahan.