
Ribuan Tentara Ukraina Tewas, Presiden Bebaskan Narapidana untuk Ikut Berperang Melawan Rusia

Beauties, hubungan Rusia dan Ukraina masih memanas. Rusia masih menginvasi Ukraina sejak Kamis (24/9). Demi menjaga kedaulatan negara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berani melepas narapidana untuk diterjunkan melawan Rusia. Strategi ini dijalankan mengingat terbatasnya jumlah pasukan Ukraina.
Meski rakyat sipil bahkan para petinggi pemerintahan telah ikut terjun ke medan pertempuran, jumlah mereka masih kalah jauh dibandingkan ribuan tentara Rusia yang dikirim untuk menyerang.
Lantas apa kriteria yang ditetapkan Zelensky dalam memilih narapidana yang boleh dibebaskan?
![]() Tentara Ukraina Melawan Rusia/Foto: Hindisip |
Dilansir dari laman The Street Journal, dalam sebuah pidato di Kiev, Presiden Zelensky mengatakan siap untuk melepaskan narapidana yang memiliki latar belakang militer atau pengalaman bertarung. Meski keputusan ini terdengar menyimpang dari sisi moral, namun Zelensky menyebut bahwa inilah kesempatan narapidana untuk menebus kesalahan mereka dengan cara yang paling sepadan.
“Di bawah darurat militer, warga Ukraina dengan pengalaman tempur nyata akan dibebaskan dari tahanan dan akan dapat menebus kesalahan mereka di titik konflik terpanas,” ujar Zelensky dalam pidatonya.
Zelensky juga menggaris bawahi bahwa keputusan ini memang bukan keputusan mudah, namun sangat penting untuk melakukan segala hal demi mempertahankan wilayah di saat genting seperti ini.
![]() |
“Kami telah mengambil keputusan yang tidak mudah dari sudut pandang moral, tetapi berguna dari sudut pandang pertahanan kami. Kuncinya sekarang adalah pertahanan.”
Dalam pidato yang sama, Zelensky kembali memohon kepada Uni Eropa untuk segera menerima Ukraina sebagai salah satu anggotanya. Meski negara-negara barat telah membantu Ukraina dengan mengirim peralatan militer dan bantuan kemanusaiaan, Zelensky merasa Ukraina membutuhkan bantuan lebih yang hanya berhak didapatkan ketika sudah tergabung dalam Uni Eropa.
“Kami berterima kasih kepada para mitra karena mendukung kami. Tapi tujuan kami adalah bersama semua orang Eropa. Dan yang paling penting, berada di pijakan yang sama. Saya yakin kami pantas mendapatkannya,” ujar Zelensky dikutip dari CNN.
![]() Puing-puing Bangunan Kota Kiev/Foto: NBC News |
Di sisi lain, pihak Rusia terus melancarkan agresinya. Ribuan tentara dibawah komando Presiden Rusia, Vladimir Putin, terus meluncurkan misil, mengirim roket hingga meledakkan kota-kota di Ukraina. Ibukota Kiev tampak babak belur tak bersisa, korban-korban berjatuhan baik dari kalangan tentara maupun warga sipil Ukraina.
Pasukan Rusia tidak hanya menargetkan ibu kota Kiev, tapi juga kota-kota lain seperti Kharkiv dan Kherson. Mengutip dari kantor berita Interfax Ukraina, sejauh ini 2.870 nyawa tentara Ukraina dan “nasionalis” telah gugur. Sedangkan setidaknya 15.000 orang tinggal di stasiun kereta bawah tanah untuk mengamankan diri.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!