Rugi Akibat Aksi Kontroversial, Promotor Good Vibes Festival Tuntut Band The 1975 Rp 40 M
Future Sound Asia, pihak penyelenggara festival The Good Vibes di Kuala Lumpur, Malaysia, menuntut band asal Inggris The 1975 ganti rugi sebesar Rp 40 miliar. Surat tuntutan telah dikirimkan secara resmi kepada The 1975 hari Senin (7/8) oleh David Matthew dari firma Steven Thiru dan Sudhar Partnership.
Hal ini lantaran vokalis Matty Healy mengkritik aturan LGBT, mencium bassisnya, Ross MacDonald, di atas panggung yang berujung pada penghentian konser hingga pada hari-hari berikutnya sesuai perintah Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, YB Fahmi Fadzil.
Kerugian yang Dialami Promotor
The 1975/ Foto: Instagram.com/the1975 |
Future Sound Asia yang telah menjalankan festival tersebut selama 10 tahun harus mengembalikan dana atau refund tiket penonton. Pembatalan konser berdampak pula pada artis lokal dan bisnis yang seharusnya diuntungkan oleh keberhasilan Good Vibes Festival.
Namun bukan hanya rugi finansial yang--berdasarkan keterangan Billboard--mengancam terbatasnya konser di tahun-tahun berikutnya, tapi juga reputasi promotor ikut terancam akibat perilaku Matty Healy yang melanggar aturan, seperti bahasa kasar, merusak peralatan, dan melakukan aksi panggung yang tidak senonoh. Melansir CNN Indonesia, detail kerugian termasuk pelanggaran perjanjian kontrak.
Dalam surat, pihak penyelenggara juga meminta The 1975 mengakui kesalahan dan bertanggung jawab dengan bayar ganti rugi sebesar Rp 40 miliar, pembayaran diberikan waktu hingga tujuh hari.
Matty Healy Mengira Bakal Dipenjara
Foto: Scott Garfitt/Invision/AP, file
Tanggapan Matty Healy
Matty Healy, The 1975/ Foto: Instagram.com/the1975 |
Usai buat ulah di Malaysia, The 1975 gagal manggung di Indonesia dan Taiwan. Namun pada penampilan selanjutnya, yakni di Hawaii (6/8), Healy buka suara perihal kejadian tersebut. Mengutip NME, cuplikan yang beredar di TikTok menangkap sang mantan Taylor Swift berkata, “aku dan Ross hampir membotaki rambut karena kita pikir, kita akan dipenjara karena menjadi orang gay”.
Tudingan white saviour complex yang dilontarkan warganet terhadap dirinya juga ditanggapi. “Semua yang bisa kukatakan adalah aku tidak peduli tentang semua omong kosong white saviour complex. Apa yang ingin kukatakan adalah melakukan hal yang benar seringkali membutuhkan banyak pengorbanan dan sedikit apresiasi. Dan terlihat melakukan hal yang benar membutuhkan sedikit pengorbanan, dan saat itulah kamu mendapatkan semua imbalan”.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
The 1975/ Foto: Instagram.com/the1975
Matty Healy, The 1975/ Foto: Instagram.com/the1975