Saat Perhatian Jadi Tekanan, Ini 5 Tanda Hubungan Mulai Tidak Sehat

Amelia Rosa | Beautynesia
Kamis, 14 Aug 2025 06:00 WIB
1. Kamu Sangat Membutuhkan Reassurance dari Pasangan
Ilustrasi Pasangan/foto:pexels.com/Timur Weber

Beauties, menurut penelitian terbaru dari Psychology Today, ketika hubungan dipenuhi ketergantungan emosional berlebihan, seseorang bisa kehilangan jati diri dan merasa terbebani secara psikologis.

Hubungan yang awalnya hangat dan penuh perhatian perlahan berubah menjadi tekanan karena adanya tuntutan konstan dari pasangan. Hal ini bisa membuat seseorang merasa tidak bebas, cemas, bahkan tertekan setiap hari.

Perhatian yang berlebihan bukan lagi bentuk kasih sayang, melainkan kontrol tersembunyi yang bisa membahayakan keseimbangan emosionalmu. Beauties, kalau kamu mulai merasa tidak nyaman dengan perhatian yang kamu terima, mungkin itu tanda hubunganmu mulai tidak sehat.

Yuk, kenali lima tanda berikut ini sebelum segalanya semakin rumit.

1. Kamu Sangat Membutuhkan Reassurance dari Pasangan

Ilustrasi Pasangan/foto:pexels.com/Timur Weber

Dalam hubungan yang sehat, rasa aman datang dari diri sendiri dan kepercayaan yang dibangun bersama. Namun jika kamu merasa selalu butuh diyakinkan tentang cinta dan  komitmennya,  itu bisa menjadi beban.

Kamu menjadi tidak tenang jika tidak mendapat respons cepat darinya, atau merasa sedih hanya karena dia tidak mengucap kata sayang hari ini. Terlalu sering menanyakan hal-hal seperti “kamu masih cinta, kan?” bisa jadi tanda bahwa kamu tidak merasa aman dalam hubungan tersebut.

Beauties, ketika kebutuhan akan validasi terus meningkat, kamu jadi bergantung secara emosional. Itu bisa menguras energi dan merusak rasa percaya diri. Reassurance memang penting, tetapi jika terlalu sering dicari tanpa alasan jelas, hubunganmu tidak akan berjalan dengan nyaman baik untukmu maupun pasangan.

2. Perhatiannya Tidak Lagi Membuat Nyaman, Justru Menekan

Ilustrasi Pasangan/foto:pexels.com/RDNE Stock project

Pada awalnya, perhatian yang konstan bisa terasa menyenangkan seperti tanda bahwa kamu dicintai sepenuh hati. Tapi jika perhatiannya berubah menjadi kontrol, kamu mungkin mulai merasa jenuh.

Ketika setiap harimu dipenuhi dengan pertanyaan seperti “Kamu di mana?”, “Dengan siapa?”, dan “Kenapa tidak balas?”, kamu akan merasa seperti tidak memiliki ruang untuk diri sendiri. Hubungan yang sehat seharusnya memberikan kebebasan, bukan membuatmu merasa diawasi.

Beauties, jika kamu mulai menyembunyikan aktivitas karena takut dikomentari atau dimarahi, itu tanda bahwa perhatiannya sudah melewati batas. Rasa aman dalam hubungan tidak dibangun dengan kontrol berlebihan, tetapi dengan kepercayaan.

Jika kamu justru merasa tertekan, ini saatnya untuk mengevaluasi ulang hubunganmu.

3. Kamu Kehilangan Identitas karena Terlalu Fokus pada Hubungan

Ilustrasi Pasangan/foto:pexels.com/RDNE Stock project

Hubungan memang butuh kompromi, tetapi bukan berarti kamu harus kehilangan dirimu sendiri. Jika kamu mulai menjauh dari sahabat, meninggalkan hobi, atau selalu menyesuaikan jadwal hanya untuk menyenangkan pasangan, kamu sedang membentuk identitas berdasarkan keinginannya, bukan dirimu sendiri.

Ini bisa membuat kamu merasa kosong dan tidak tahu lagi siapa kamu sebenarnya. Beauties, saat kamu kehilangan ruang untuk berkembang karena terlalu sibuk menjaga perasaan pasangan, hubungan itu tidak lagi sehat. Menyayangi seseorang tidak berarti mengorbankan seluruh isi hidupmu.

Justru, cinta yang sehat akan membuat kamu tumbuh dan tetap jadi versi terbaik dari dirimu sendiri. Jangan biarkan hubungan menghapus warna-warna pribadimu hanya demi menjaga kebersamaan semu.

4. Kamu Terjebak dalam Pola Perhatian yang Datang dan Pergi

Ilustrasi Pasangan/foto:pexels.com/Diva Plavalaguna

Cinta bukan soal seberapa banyak bunga atau kata manis yang kamu terima, tetapi soal konsistensi sikap. Ketika pasanganmu hanya menunjukkan perhatian besar di awal, lalu tiba-tiba menghilang dan kembali lagi dengan alasan-alasan klasik, kamu mungkin sedang terjebak dalam pola yang tidak sehat.

Perhatian semacam ini sering membuat kamu berharap, lalu kecewa, lalu berharap lagi siklus yang melelahkan secara emosional. Beauties, kamu tidak seharusnya merasa seperti sedang diuji setiap hari.

Jika kamu terus-menerus menunggu perhatian datang kembali agar merasa bahagia, hubungan itu sudah tidak stabil. Hubungan yang sehat seharusnya tenang, tidak penuh kejutan emosional yang melelahkan. Jangan sampai kamu kecanduan drama yang dikira cinta.

5. Kamu Takut Mengakhiri Hubungan Meski Sudah Tidak Bahagia

Ilustrasi Pasangan/foto:pexels.com/RDNE Stock project

Banyak orang bertahan dalam hubungan yang menyakitkan bukan karena cinta, tetapi karena takut sendirian. Kamu mungkin merasa hubunganmu sudah tidak membahagiakan, tapi tetap bertahan karena takut kehilangan, takut dianggap gagal, atau takut memulai ulang.

Beauties, rasa takut bukan alasan yang sehat untuk tetap bersama. Jika kamu terus merasa tidak bahagia tetapi menolak pergi karena alasan-alasan itu, kamu sedang menahan diri dari kesempatan untuk tumbuh. Hubungan seharusnya membuatmu merasa utuh, bukan kosong.

Bertahan dalam sesuatu yang menyakitkan hanya akan menambah luka. Saatnya kamu bertanya pada diri sendiri “Apakah aku tetap di sini karena cinta, atau karena takut sendiri?”, jika jawabannya yang kedua, mungkin sudah saatnya kamu melangkah keluar.

Beauties, hubungan yang sehat seharusnya membuat kamu merasa tenang, bukan terus dihantui rasa cemas dan kehilangan diri sendiri. Jika perhatian mulai terasa sebagai tekanan, mungkin sudah waktunya kamu berani mengambil langkah untuk melindungi kesehatan emosimu.

Jangan takut memilih diri sendiri, karena kamu pantas mencintai dan dicintai dengan cara yang sehat dan seimbang.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beauties? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE