Sama-Sama Momen Turunnya Al-Qur'an, Ternyata Ini Perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar
Bulan Ramadan bukan hanya penuh berkah dan ampunan, namun juga menjadi momen penting terkait turunnya Al-Qur’an. Selain Nuzulul Quran yang jatuh pada tanggal 17 Ramadan, Lailatul Qadar ternyata juga menjadi salah satu momen terkait turunnya Al-Qur’an ke bumi. Hal ini menjadi salah satu alasan kenapa malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan menjadi waktu-waktu yang istimewa dan disebut lebih baik dari malam 1000 bulan.
Sayangnya, masih banyak masyarakat awam yang bingung terkait perbedaan Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar karena keduanya sama-sama menjadi momen turunnya kitab suci umat Islam. Bagi yang masih belum paham, simak penjelasannya berikut ini, sebagaimana dilansir dari Detikcom:
1. Memahami Proses Turunnya Al-Qur’an
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Salah satu penyebab kebingungan masyarakat adalah ketidakpahaman proses turunnya Al-Qur’an. Sebagaimana diulas oleh Detikcom, ada ada tiga tahapan turunnya Al-Qur’an yang perlu Beauties pahami, yaitu:
- Tahap Lauh Mahfuzh: Pada tahap ini, Al-Qur’an masih dalam proses persiapan, pemeliharaan, dan penulisan di Lauh Mahfuzh. Dengan kata lain, ayat-ayat tersebut masih belum diturunkan ke dunia.
- Dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah: Pada tahap kedua, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an ke Baitul Izzah (langit dunia). Secara keseluruhan, Al-Quran dari Lauh Mahfudz selesai diturunkan pada saat Lailatul Qadar. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Qadr ayat 1-5:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ, لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ، سَلَامٌ هِيَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ الْفَجْرِ
Arab latin: Innā anzalnāhu fī lailatil-qadr. Wa mā adrāka mā lailatul-qadr(i). Lailatul-qadri khairum min alfi syahr(in). Tanazzalul-malā'ikatu war rūḥu fīhā bi'iżni rabbihim min kulli amr(in). Salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr(i).
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." - Dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad SAW secara bertahap: Tahap ketiga, melalui perantaraan Malaikat Jibril, Allah SWT menurunkan Al-Qur’an secara bertahap selama 23 tahun. Momen penyampaian Al (dimulai pada Nuzulul Quran). Wahyu pertama yang turun kepada Nabi adalah Surat Al-Alaq ayat 1-5.
Jadi, Lailatul Qadar adalah momen turunnya Al-Qur’an secara keseluruhan ke langit dunia, sedangkan Nuzulul Quran adalah awal dari turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW.
2. Waktu
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Nuzulul Quran terjadi pada tanggal 17 Ramadan, tepatnya 13 tahun sebelum hijrah. Peristiwa ini menandai turunnya wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW di Gua Hira, yaitu Surat Al-Alaq ayat 1-5. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil)..." (QS. Al-Baqarah: 185)
Sementara itu, Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadan, khususnya di malam-malam ganjil. Tidak ada tanggal pasti, tetapi Rasulullah SAW menyebutkan dalam haditsnya:
"Carilah Lailatul Qadar pada tanggal ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan." (HR. Bukhari).
Namun menurut Syekh Abu Ja'far Muhammad bin Jarir al-Thabari, melansir NU Online, tahap turunnya Al-Qur’an dari dari Lauh Mahfuzh ke Baitul Izzah terjadi pada 24 Ramadan. Berikut riwayat hadistnya:
"Sebagaimana bercerita kepadaku Abu Kuraib, beliau berkata, bercerita kepadaku Abu Bakr bin 'Ayyasy dari al-A'masy dari Hassan bin Abi al-Asyras dari Sa'id bin Jubair dari Ibnu Abbas beliau berkata; Al-Qur'an diturunkan secara keseluruhan pada malam 24 dari bulan Ramadhan, kemudian diletakan di Baitul Izzah."
3. Keutamaan dan Makna
Ilustrasi/Foto: Freepik.com
Walau sama-sama menjadi momen turunnya Al-Qur’an, keduanya memiliki keutamaan dan makna yang berbeda. Nuzulul Quran diperingati sebagai awal turunnya wahyu, menandai dimulainya risalah kenabian Nabi Muhammad SAW.
Sementara itu, Lailatul Qadar disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan (QS. Al-Qadr: 3). Malam ini penuh keberkahan karena turunnya malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan (QS. Al-Qadr: 4).
4. Amalan yang Dianjurkan
Ilustrasi/Foto: freepik.com
Melansir Detikcom, pada Nuzulul Quran, umat Islam biasanya memperingatinya dengan membaca Al-Qur’an, kajian Islam, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Sedangkan Lailatul Qadar adalah momen untuk memperbanyak ibadah seperti salat malam, membaca Al-Qur’an, zikir, dan berdoa agar mendapat ampunan serta keberkahan. Rasulullah SAW mengajarkan doa yang dianjurkan pada malam Lailatul Qadar:
"Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni."
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau menyukai pemaafan, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi)
Perbedaan utama antara Nuzulul Quran dan Lailatul Qadar terletak pada, momen, waktu kejadian, dan maknanya. Nuzulul Quran menandai wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW pada 17 Ramadan, sementara Lailatul Qadar adalah malam turunnya Al-Qur’an ke langit dunia dan memiliki keutamaan luar biasa.
Keduanya sama-sama penting dalam sejarah Islam dan menjadi momen istimewa untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan di bulan Ramadan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
