Mengenal Tradisi Unik Tembak Meriam di Lebanon saat Ramadan
Setiap negara memiliki tradisi berbeda-beda saat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Misalnya, tradisi penembakan meriam di Lebanon yang dijalankan menjelang berbuka puasa.
Tradisi menembakkan meriam menjelang buka puasa adalah tradisi paling popular di seluruh Lebanon, sehingga banyak masyarakat yang menunggu waktu ini. Ketika meriam ditembakkan ini menjadi tanda bahwa waktu berbuka sudah tiba.
Sejarah Penembakan Meriam di Lebanon saat Bulan Ramadhan
Sejarah penembakan meriam di lebanon saat bulan ramadhan/Foto: pexels/John Smith
Mengutip Asharq Al-Awsat, menurut Dr. Khaled Omar Tadmori, tradisi penembakan meriam sudah ada di Lebanon sejak zaman Mamluk. Setiap tahun, pemerintah Lebanon menembakkan meriam untuk mengumumkan waktu berbuka puasa, imsak, dan dimulainya hari Raya Idul Fitri.
Dulu, masyarakat mengeluh karena suara meriam yang ditembakkan sangat mengganggu telinga. Namun kini, meriam sudah dipindahkan ke Pusat Pameran Internasional Rashid Karameh agar tidak terlalu mengganggu warga.
Pada tahun 865 Hijriah di Kairo, Sultan Mamluk pernah membeli meriam baru dan ingin mengujinya apakah berfungsi atau tidak. Saat itu, tentara kerajaan mengujinya di waktu berbuka puasa.
Bunyi tembakan meriam terdengar di seluruh penjuru negeri dan rakyatnya beranggapan bahwa suara itu menandakan waktu berbuka puasa. Apalagi azan tidak terdengar di daerah pelosok Kairo sehingga masyarakat yang mendengar meriam menganggap waktu berbuka sudah tiba.
Tradisi penembakan meriam adalah tradisi kuno dan langka yang diwariskan dari para leluhur sampai saat ini. Tentara Lebanon menembakkan dua meriam setiap hari, satu saat menjelang buka puasa dan satu lagi saat memasuki waktu imsak.
Masyarakat berbondong-bondong setiap hari selama bulan Ramadhan menyaksikan aksi penembakan meriam tersebut. Tentu saja ini adalah salah satu tradisi yang harus terus dilestarikan.
Negara Lain yang Punya Tradisi Sama...
Tradisi yang juga diterapkan di negara lain/Foto: pexels/Thirdman
Mengutip Heritage Times, tradisi penembakan meriam ternyata juga dilakukan di negara lain misalnya di Madinah ada suara meriam dari Benteng Quba dan Gunung Sela. Begitu pula di Mekkah, meriam ditembakkan dari gunung di bawah pengawasan petugas polisi.
Alasannya sama yaitu untuk memberitahu warga bahwa sudah bisa membatalkan puasa karena memasuki waktu berbuka. Pada zaman dulu, tidak ada jam untuk mencatat waktu sehingga menggunakan meriam untuk menandakan waktu berbuka dan imsak.
Selain itu, tradisi penembakan meriam juga dilakukan sampai saat ini di Pakistan hingga Bangladesh.
Penembakan meriam di Lebanon dan negara lain sudah menjadi tradisi tahunan yang ditunggu-tunggu masyarakat setempat. Tradisi ini sudah ada sejak lama dan terus dilestarikan sampai saat ini.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!