Sebelum Resign, Pastikan Kamu Punya Jawaban dari 3 Pertanyaan Ini

Sylvia Yuliasar | Beautynesia
Sabtu, 13 Feb 2021 17:00 WIB
Foto: Ilustrasi bekerja / unsplash.com (Avel Chuklanov)

Saat kamu mendapatkan kesempatan untuk pengembangan karier yang lebih baik, biasanya kamu mulai mempertimbangkan untuk resign dari tempat bekerja mu sekarang. 

Namun selain rasa antusias, biasanya ada rasa takut juga yang meliputimu. Pikiran-pikiran seperti, "Apakah ini langkah yang tepat? Apakah saya akan lebih bahagia? Apakah saya akan mendapatkan keadilan?" bisa saja memenuhi isi kepalamu. 

Agar tak salah ambil keputusan, sebaiknya kamu harus pastikan kamu punya jawaban dari 3 pertanyaan berikut ini.

1. "Apakah kepergian saya didorong alasan yang tepat?"


Ilustrasi berpikir / unsplash.com (Tachina Lee)

Dalam menjawab pertanyaan jadikan keadaan tubuh dan pikiran mu sebagai tolak ukurnya. Pertimbangkan hal apa yang membuat kamu sangat lelah saat bekerja di perusahaan ini?

Apakah kelelahan itu sudah mulai mengganggu tidur mu atau bahkan kesehatan fisik mu? Apakah pikiran mu sudah mulai stres dan putus asa dalam beberapa situasi? Jika iya, maka ini resign sekarang adalah waktu yang tepat.

1. "Apakah saya masih berpeluang untuk mendapatkan pengembangan diri di sini?"


Ilustrasi pengembangan diri / unsplash.com (Joseph Akbrud)

Mungkin kamu tidak akan diberikan kenaikan gaji atau jabatan, tapi bisa saja perusahaan tempat kamu bekerja sekarang akan melibatkan mu dalam beberapa pekerjaan di luar zona nyaman mu. Meski awalnya terganggu dan kewalahan, tapi inilah waktunya kamu mengembangkan diri untuk berbagai kemampuan yang tidak pernah kamu miliki sebelumnya.

Skill-skill ini juga lah yang akan menjadi daya tarikmu untuk perusahaan selanjutnya. Namun, jika kamu merasa stuck dengan pekerjaan yang monoton, sudah waktunya kamu bersiap resign.

3. "Apakah budaya kerja sekarang sudah cocok dengan saya?"


Ilustrasi rekan kerja / unsplash.com (Brooke Cagle)

Budaya kerja setiap perusahaan tentunya berbeda-beda, tapi apakah kita sudah cocok untuk berada di dalamnya? Kalau kamu merupakan orang yang lebih menyukai pekerjaan yang statis dan sistematis tentunya tidak akan cocok dengan phase kerja di perusahaan yang baru dirintis yang dapat berubah-ubah dengan cepat.

Beberapa di antara kamu yang mungkin lebih menyukai lingkungan kerja yang kolaboratif tentunya merasa tidak nyaman dengan budaya kerja yang kompetitif. Jika budaya kerja memang tidak cocok dengan kepribadianmu, mungkin sudah waktunya kamu resign.

(kik/kik)
Loading ...