Sedihnya... Hampir 40 Ribu Warga Jepang Meninggal Sendirian, Menurut Data Pihak Kepolisian!

Rini Apriliani | Beautynesia
Kamis, 05 Sep 2024 15:33 WIB
Sedihnya... Hampir 40 Ribu Warga Jepang Meninggal Sendirian, Menurut Data Pihak Kepolisian!
37 ribu lebih warga Jepang meninggal sendiri/Foto: Freeoik.com

Hanya dalam paruh pertama tahun 2024 ini, pihak kepolisian di Jepang mengungkap hampir 40.000 warganya meninggal dunia sendirian di rumahnya. 

Seperti yang kita tahu Beauties, warga Jepang banyak yang memilih hidup sendirian. Dari mereka ada yang menua hingga tidak memiliki keluarga, ada juga yang memang 'mengasingkan' dirinya dari lingkungan. 

Menurut Data Badan Kepolisian Nasional, sebanyak 37.227 orang yang tinggal sendiri ditemukan meninggal dunia. Lebih dari 70 persen di antaranya adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas. 

Dari data tersebut, 40 persen yang meninggal sendirian ditemukan dalam waktu sehari. Ada 3.939 mayat ditemukan lebih dari sebulan setelah kematian. Bahkan, 130 mayat di antaranya baru diketahui setelah setahun meninggal dunia. 

Melansir BBC, kelompok terbesar dalam data, yakni 7.498 mayat adalah mereka yang berusia 85 tahun ke atas. Lalu, 5.920 orang berusia 75-79 tahun dan 5.635 mayat yang ditemukan berusia antara 70 dan 74 tahun. 

Menurut jaringan TV publik Jepang NHK, badan kepolisian akan melaporkan temuannya ini pada kelompok pemerintahan yang menyelidiki kematian tak terduga.

Lansia yang Hidup Sendiri Diperkirakan Mencapai 10,8 Juta pada 2050 Mendatang!

A lonely man is sitting on the bed

Ilustrasi lansia/Foto: Getty Images/Nes

Pada awal tahun lalu, Institut Nasional Penelitian Kependudukan dan Jaminan Sosial Jepang mengatakan jumlah warga lanjut usia di atas 65 tahun yang tinggal sendiri diperkirakan akan mencapai 10,8 juta pada tahun 2050.

Sementara itu, jumlah rumah tangga yang hanya dihuni satu orang diperkirakan mencapai 23,3 juta pada tahun yang sama.

Tentunya, hal ini berkaitan dengan beberapa permasalahan di Jepang, seperti menurunnya keinginan menikah dan enggannya memiliki anak. Sehingga, banyak warga Jepang yang hidup sendiri tanpa keluarga, bahkan hingga usianya menua. 

Sebenarnya, pada April lalu, pemerintah Jepang telah memperkenalkan rancangan undang-undang yang menangani masalah kesepian dan isolasi yang berlangsung selama puluhan tahun, sebagian disebabkan oleh populasi penduduk yang menua. 

Namun, pemerintah Jepang mengalami kesulitan menangani permasalahan tersebut. Perdana Menteri Fumio Kishida pun, pada tahun lalu telah mengatakan bahwa negaranya berada di ambang ketidakmampuan untuk berfungsi sebagai masyarakat karena angka kelahiran yang menurun. 

Di Tokiwadaira Penduduk Setempat Luncurkan Kampanye 'Ikatan Sosial'

Ilustrasi lansia sehat dan panjang umur

Ilustrasi lansia/Foto: Shutterstock

Melansir The Guardian, Tokiwadaira di kota Matsudo adalah komunitas pertama yang terpaksa menghadapi fenomena seperti ini dua dekade lalu.

Saat itu, ditemukan mayat seorang pria di apartemennya setelah tiga tahun kematian. Ia baru terungkap saat biaya sewa dan tagihan yang biasanya terbayar otomatis dari tabungan ini tidak dibayarkan lagi, karena tabungan sudah habis. 

Atas banyaknya kejadian tersebut, penduduk setempat kompak untuk bergerak bersama. Tahun ini, Asosiasi penduduk kompeks tersebut memperkenalkan panggilan kizuna "ikatan sosial". Yakni, perangkat pemantauan yang dilengkapi sensor yang dapat mengonfirmasi bahwa penghuni apartemen sedang bergerak.

Ada juga patroli sukarelawan yang mengandalkan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa semuanya tidak baik-baik saja. Seperti saat cucian tertinggal di balkon setelah dikeringkan, tirai ditutup pada siang hari, kiriman surat dan koran tidak diambil, hingga lampu dibiarkan menyala sepanjang malam.

Beauties, melihat fenomena yang terjadi di Jepang ini. Bagaimana menurutmu?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE