Sejarah Permainan Panjat Pinang yang Jadi Tradisi 17 Agustus, Awalnya Hiburan Belanda?
Menjelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-78 segala persiapan nampaknya sudah mulai dilakukan, seperti persiapan untuk upacara 17-an dan berbagai perlombaan. Ya, Hari Kemerdekaan Indonesia selalu diwarnai dengan kegiatan lomba yang semakin menambah kemeriahan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia ini. Salah satu lomba 17-an yang sangat populer adalah panjat pinang.Â
Panjat pinang adalah suatu perlombaan yang dilakukan secara berkelompok di mana setiap anggotanya harus memanjat batang pinang yang sudah dikupas dan dilumuri oli sehingga mereka harus bekerjasama untuk mencapai ujung batang. Sebab, di bagian ujung batang disematkan berbagai hadiah. Setidaknya, satu orang dari kelompok harus meraih hadiah-hadiah tersebut.Â
Selalu ada keseruan dari permainan ini. Oleh karena itu, tak heran jika permainan panjat pinang hampir tidak pernah absen dari perayaan HUT RI. Namun, di balik keseruannya ini, ternyata permainan panjat pinang menyimpan sejarah, lho. Seperti apa sejarahnya? Mari simak ulasan berikut ini.Â
Warisan Zaman Kolonial Belanda
![]() Panjat pinang/Foto: travel.detik.com |
Panjat pinang sebenarnya sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, lho Beauties. Dulu, panjat pinang dikenal dengan nama De Klimmast yang artinya memanjat tiang. Permainan ini sudah dilakukan sejak tahun 1930-an, tepatnya setiap tanggal 31 Agustus karena bertepatan dengan ulang tahun Ratu Belanda, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau.
Selain itu, panjat pinang juga kerap diadakan untuk perayaan pernikahan, kenaikan jabatan, dan ulang tahun.
Sejarah Permainan Panjat Pinang
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Sebagai Ajang Hiburan Orang Belanda
![]() permainan 17 Agustus/Foto: hot.detik.com |
Sejarah panjat pinang berikutnya adalah sebagai ajang hiburan orang Belanda. Ya, pada zaman sebelum kemerdekaan, permainan panjat pinang diadakan sebagai ajang hiburan orang-orang Belanda yang berperan sebagai penonton. Mereka akan menertawakan warga pribumi yang mati-matian memanjat batang pinang untuk mendapatkan hadiah.Â
Melansir dari Detik, dahulu, hadiah yang diperebutkan adalah beras, tepung, roti, keju, gula dan pakaian yang mana bagi warga pribumi hadiah tersebut sangatlah mewah.Â
Hanya Diikuti oleh Pribumi
![]() hari kemerdekaan indonesia/Foto: detik.com |
Berbeda dengan lomba panjat pinang sekarang yang bisa diikuti oleh siapa saja, di zaman dulu perlombaan ini hanya diikuti oleh pribumi saja. Mereka dibagi ke dalam beberapa regu.Â
Setiap regu akan memanjat batang pinang setinggi 5-9 meter yang sudah dilumuri minyak pelumas secara bergantian. Usaha memanjat pinang ini dilakukan untuk memperebutkan hadiah dalam bentuk bahan makanan.
Filosofi Permainan Panjat Pinang
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Mengandung Filosofi Mendalam
![]() permainan panjat pinang/Foto: travel.detik.com |
Panjat pinang tidak hanya sekedar permainan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia saja, tapi ternyata mengandung filosofi yang mendalam.Â
Permainan ini mengajarkan arti perjuangan dalam mencapai kemerdekaan. Permainan panjat pinang juga mengajarkan arti kerjasama, kecerdikan, dan saling menopang di antar pemain.Â
Filosofi lain dari permainan panjat pinang adalah menyingkirkan ego masing-masing anggota regu demi meraih kemerdekaan dan pembagian merata hasil kemerdekaan dalam masyarakat.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



