Sering Berselancar di Sosial Media? Waspadai Dampak Negatif Ini Ladies!

Ranim | Beautynesia
Kamis, 23 Jan 2020 13:00 WIB
https://miro.medium.com/max/5472/1*OA7A39AIFdP3q8_D2srqIA.jpeg
Di era digital yang memiliki banyak aplikasi sosial media membuat kaum milenial menjadi kecanduan berselancar di dalamnya. Alih-alih mendapat sesuatu yang positif justru akan berdampak negatif bagi yang berlebihan. Yuk, kita simak apa saja dampak negatifnya!

Semakin berkembangnya media online dengan berbagai macam situs yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja seperti Facebook, WhatsApp, Line, Instagram, Twitter, Snapchat dan sosial media lainnya membuat orang menjadi lebih mudah bertukar informasi. Hal tersebut dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk melakukan hal yang menguntungkan. Misalnya berjualan, mempromosikan karyanya, membuat konten yang bermanfaat, dan lainnya.

Namun ternyata di samping manfaat yang menguntungkan tersebut ada dampak negatif yang perlahan merusak kondisi psikologis seseorang jika menggunakannya secara berlebihan. Kenapa? Karena ada beberapa hal seperti jumlah like, komentar pemilik akun lain, viewers, atau terlalu sering berkomunikasi secara pasif. Selain itu juga kesehatan fisik pun akan terganggu.

Nah, apa saja sih dampak negatif yang didapatkan jika terlalu berlebihan dalam menggunakan sosial media pada gadget kamu?

1. Cuek Terhadap Lingkungan Sekitar


Foto: https://www.rawpixel.com/

Sebutan 'generasi merunduk' sangat populer digunakan untuk melabeli orang yang terlalu sering memainkan gadgetnya demi mengecek akun medsosnya. Tentu hal ini akan membuatnya menjadi lebih cuek dengan sekitarnya. Apalagi kalau sedang berkumpul dengan teman-teman maupun keluarga, biasanya orang yang terlalu sering memainkan sosial medianya terkesan tidak menghargai orang di sekitarnya.

Lama kelamaan akan ada jarak karena tak ada komunikasi secara langsung terhadap orang yang ada di dekatnya, justru lebih dekat kepada yang jauh. Istilahnya mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat. Efeknya jadi berkurang temannya.



2. Percaya Diri Menurun


Foto: https://www.rawpixel.com/

Sosial media memang wadahnya orang mengekspresikan diri dan saling bersosialisasi. Tapi apa akibatnya jika terlalu sering melihat orang yang dunianya cukup berbeda dengan diri kita? Selain kepercayaan diri menurun, rasa syukur pun perlahan akan hilang. Orang lain akan menjadi pembanding apakah diri kita ini sempurna atau tidak.

Sebaiknya hindari terlalu sering melihat dan juga stop mengikuti orang-orang yang berpotensi membuat rasa percaya diri hilang. Kecuali mental kita memang kuat dan tak mudah terpengaruh oleh hal-hal seperti itu.



3. Kualitas Tidur yang Buruk


Foto: https://www.rawpixel.com/

Mungkin sebagian orang yang mempunyai pola hidup sehat akan menghindari bermain gadget sebelum tidur. Tetapi bagi yang sudah kecanduan bermain sosial media pasti sebelum tidur akan menghabiskan waktunya untuk mengecek semua akun yang dia punya. Mulai dari membuka chat di WhatsApp, kemudian pindah ke Line, lalu masuk ke Instagram, membalas cuitan di Twitter, dan kembali lagi ke masing-masing sosial media yang dipunya.

Jika dilakukan terus menerus akan membuat tidur menjadi tak berkualitas karena radiasi yang telah didapat dari gadget. Selain itu juga gangguan fisik seperti mata menjadi mudah lelah dan minus, leher sakit, punggung sakit, hingga gangguan otot dan saraf pada tangan.



4. Sulit Berkonsentrasi


Foto: https://www.rawpixel.com/

Mata dan tubuh yang lelah karena tidur tak berkualitas akan menurunkan konsentrasi. Tentu hal tersebut akan terjadi karena tubuh lebih membutuhkan istirahat dibanding menguras tenaga lebih untuk berkonsentrasi.

Akibatnya pelajaran yang didapat di sekolah menjadi tak terserap dengan sempurna, pekerjaan di kantor berantakan, bahkan untuk melakukan sesuatupun akan menjadi sering lupa.



5. Stress dan Depresi


Foto: https://www.rawpixel.com/

Fitur pada sosial media seperti viewers, readers, likes, followers, dan comment section atau kolom komentar seringkali menjadi faktor yang membuat orang menjadi lebih stress bahkan depresi. Kenapa? Karena pada orang yang kecanduan bermain sosial media akan lebih sering memperhatikan hal-hal tersebut.

Banyak kasus pada perempuan yang selalu menganggap bahwa banyaknya like pada postingannya adalah sebuah kebanggaan. Tetapi jika jumlah like lebih sedikit dibanding postingan sebelumnya itu dianggap kegagalan yang akan membuatnya menjadi berpikir apa yang salah dan apa yang harus dibenahi. Untungnya Instagram sudah menghilangkan jumlah like pada postingan dan hanya si pemilik akun yang dapat melihatnya.


Foto: https://www.rawpixel.com/

Pada tahap ini, kondisi psikologis pengguna sosial media menjadi tak sehat. Dia lebih mementingkan apa yang bersifat sementara daripada kehidupan nyatanya. Seperti mendapat komentar negatif misalnya. Dia pasti akan terus memikirkan hal tersebut. Jika tak tahan dengan hasil negatif yang didapatnya dari sosial media, dia bisa depresi kemudian parahnya akan bunuh diri.

Meski tingkat depresi dan sebab yang didapat tiap orang berbeda-beda, tetapi ada baiknya untuk lebih terbuka dan sering berkomunikasi dengan orang-orang terdekat dibanding dengan orang-orang antah berantah yang ada pada sosial media. Filterlah orang-orang yang boleh ada di followersmu dan followingmu. Jika ingin tetap memainkan sosial media secara sehat, aturlah waktu dan bertemanlah dengan orang-orang baik.

Nah, Ladies, untuk kamu yang merasa sudah terlalu sering dan lama bermain sosial media, sebaiknya beri waktu tak lebih dari 3 jam dalam sehari. Seperlunya saja jika di waktu senggang atau memang harus ada yang dicek dan dibalas. Bahkan Instagram memberikan fitur Set Daily Reminder untuk mengatur berapa lama kamu bisa bermain Instagram sampai alarmnya berbunyi.


(kik/kik)
Loading ...