Siapa Paus Berikutnya? Inilah Konklaf, Tradisi Pemilihan Paus Baru di Vatikan

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Selasa, 22 Apr 2025 17:15 WIB
Pemilihan suara
Ilustrasi pemilihan suara/ Foto: Pexels.com/Tara Winstead

Pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus, wafat pada hari Senin (21/4) dalam usia 88 tahun. Kepergian pria yang bernama lengkap Jorge Mario Bergoglio diiringi doa dan ucapan belasungkawa dari setiap golongan masyarakat di berbagai negara.

Melansir dari Vatican News, pemakaman Paus Fransiskus akan dilakukan pada hari Sabtu, 26 April 2025, pukul 10:00 di Basilika Santa Maria Mayor sesuai permintaannya. Selain itu, pemilihan Paus berikutnya juga akan berlangsung, sekitar 15 hingga 20 hari setelah Paus pendahulunya wafat atau mengundurkan diri, sebagaimana dijelaskan dalam NPR. Pemilihan yang disebut juga konklaf ini berlangsung secara tertutup dan rahasia oleh para kardinal di Kota Vatikan, Beauties.

Apa itu konklaf?

Basilika Santo Petrus

Basilika Santo Petrus/ Foto: Pexels.com/Peter de Vink

Konklaf merupakan proses untuk memilih Paus yang baru. Melansir dari DetikNews, kardinal dari seluruh dunia usia di bawah 80 tahun berkumpul di kapel di Kota Vatikan untuk konklaf. Pada konklaf terakhir tahun 2013 di Kapel Sistine, sebanyak 115 kardinal dari berbagai negara hadir untuk memilih Paus, Beauties. Wah, ketat ya!

Persiapan konklaf

Dalam tradisinya, mereka mengenakan jubah merah, lengkap dengan atributnya. Selama konklaf, garda Swiss penjaga Vatikan memastikan tidak ada pihak luar yang kontak dengan kardinal pemilih.

Bukan cuma itu saja, kapel yang menjadi lokasi turut dipersiapkan. Mulai dari cerobong asap, pembakar kertas suara pemilihan, pencabutan segala jaringan telepon, sinyal handphone, dan internet, serta pembersihan surat kabar untuk mencegah kontak dengan dunia luar. Para kardinal pemilih boleh berinteraksi satu sama lain, tapi nggak boleh membahas apa pun yang berkaitan dengan calon kandidat pilihan mereka dan diskusi lainnya.

Setelah mereka berkumpul, pintu kapel akan ditutup sebagai tanda penarikan diri dari dunia luar dan dengan begitu, konklaf resmi dimulai.

Pemilihan suara

Ilustrasi pemilihan suara

Ilustrasi pemilihan suara/ Foto: Pexels.com/Tara Winstead

Dipilih 3 kardinal pemilih termuda sebagai tenaga pelancar prosesi konklaf. Nah sebelum konklaf mulai, tiap kardinal dalam kapel akan menerima kertas pemilih. Kertas tersebut bertuliskan kalimat dalam bahasa Latin, “Eligo in Sumum Pontificem Meum” (Saya memilih Pemimpin Tertinggiku).

Kardinal yang sudah memilih harus memasukkan kertas pemilih dalam piala. Tahapan kemudian dilanjutkan dengan penghitungan kertas suara, lalu pengumuman hasil pemilihan. Paus yang meraih suara sebanyak ⅔ dari jumlah seluruh pemilih akan ditanya 2 pertanyaan. Pertama, yaitu kesediaannya untuk menjadi Paus selanjutnya. 

Pertanyaan kedua, apa nama yang akan digunakan dirinya sebagai Paus?

Namun jika suara kurang dari ⅔ dari total pemilih, maka para kardinal akan melakukan pemilihan suara kembali. Jika hingga 30 putaran dan tetap masih belum terpilih, maka 2 kandidat dengan perolehan suara terbanyak akan dipilih oleh para kardinal. Otomatis kedua kandidat tersebut kehilangan hak memilih.

 

Cerobong asap sebagai penanda

Hal menarik lain dari tradisi konklaf adalah asap yang keluar dari cerobong asap. Pada tahapan akhir konklaf, kertas suara akan dilubangkan, disatukan menggunakan seutas benang, kemudian dibakar dalam pembakar. Pembakarannya melibatkan campuran kimia yang punya peran penting, Beauties. Jika pemilihan belum menghasilkan Paus baru, maka campuran kimia yang menghasilkan asap warna hitam digunakan untuk membakar kertas suara.

Sebaliknya, jika Paus baru sudah ditentukan, maka cerobong asap akan mengeluarkan asap putih, diiringi bunyi lonceng gereja, untuk mengabarkan pada dunia bahwa Paus baru sudah terpilih. 

Di penghujung proses, kardinal diakon akan mengumumkan nama Paus yang baru dari balkon Basilika Santo Petrus. Setelah diperkenalkan dalam bahasa Latin dengan menyebutkan, “Annuntio vobis gaudium magnum. Habemus Papam” (Saya mengumumkan kepada kalian sebuah kegembiraan besar. Kita mempunyai seorang Paus), Paus yang baru akan menyusul ke balkon untuk menyapa mereka yang hadir di lapangan Basilika Santo Petrus.

Kandidat Paus Pengganti Paus Fransiskus

Paus Fransiskus

Paus Fransiskus di balkon Basilika Santo Petrus/ Foto: Instagram.com/franciscus

Sejak meninggalnya Paus Fransiskus, nama-nama kardinal yang akan menggantikan sebagai Paus beredar, Beauties. Nama mereka diduga akan jadi kandidat unggul dalam konklaf nanti. Ini dia daftarnya:

  1. Luis Antonio Tagle, kardinal asal Filipina 
  2. Peter Turkson, kardinal asal Ghana
  3. Peter Erdo, kardinal asal Hungaria
  4. Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE