Simak Tradisi dan Kebiasaan Unik Warga Korea Selatan di Tahun Baru

Verticallya Yuri S.E Pratiwi | Beautynesia
Minggu, 01 Jan 2023 14:00 WIB
Tradisi dan kebiasaan unik orang Korea saat tahun baru/ Foto: MBC

Korea Selatan memiliki dua tahun baru selain tahun baru masehi. Tahun baru tersebut adalah tahun baru berdasarkan hitungan kalender Lunar. Perayaan hari tahun baru menurut kalender lunar disebut sebagai “Seollal” (설날).

Sementara hari tahun baru masehi disebut Saehaejjeotnal" (새해첫날), artinya hari pertama tahun baru (menurut kalender matahari). Kedua tahun baru tersebut memiliki ciri khas dan cara perayaan yang sama-sama meriah.

Berikut ini tradisi dan kebiasaan unik warga Korea Selatan di tahun baru!

Ulang Tahun Semua Orang


Para pemeran A Teen menunjukan KTP/Foto: Playlist Global

Orang Korea Selatan memiliki perhitungan usia yang berbeda dari negara lainnya. Ketika seorang bayi lahir, ia langsung mendapatkan usia 1 tahun. Kemudian tepat setiap tanggal 1 Januari, semua orang akan dihitung 1 tahun lebih tua. Meskipun jika hari ulang tahunnya belum datang.

Hal ini menyebabkan sebuah kebiasaan khusus untuk orang-orang yang akan memasuki usia legal untuk merayakan usia kedewasaan mereka. Orang Korea Selatan, dianggap dewasa ketika telah berusia 20 tahun (usia Korea Selatan) atau 19 tahun secara international.

Setelah mencapai usia dewasa, maka mereka akan diizinkan datang ke club, minum alcohol, dan mengambil lisensi mengemudi. Jadi, ketika tahun baru tiba, para remaja Korea Selatan yang baru saja lulus SMA, akan datang ke club sembari membawa KTP dan pergi ke club untuk pertama kali. Ini biasanya dilakukan saat merayakan usia dewasa bersama teman-teman.

Tteok-guk (Sup Kue Beras)


Tteok-guk (Sup Kue Beras)/ Foto: Tarasmulticulturaltable

Untuk merayakan tahun baru yang menambah usia di Korea Selatan, terdapat tradisi lain yang melengkapi pertambahan usia. Terlepas dari mencapai usia dewasa atau tidak, orang Korea Selatan biasa memakan Tteok-guk atau sup kue beras di hari pertama tahun baru.

Menyantap sup kue beras menandakan bertambahnya usia. Terlebih bentuk serta tekstur tteok, atau kue beras, dipercaya oleh masyarakat Korea Selatan dapat membawa umur panjang, keberuntungan, kesehatan, kekayaan, dan kebahagiaan agar senantiasa menempel atau melekat pada setiap orang di tahun yang baru.

Tahun Baru Menunggu Bel


Paviliun Bel Bosingak/ Foto: Koreattrack.com

Di Korea Selatan juga memiliki tradisi tahun baru yang telah ada sejak zaman dahulu. Dimulai dari zaman dinasti Joseon, orang-orang akan berkumpul dan meyambut tahun baru dengan datang Bosingak Bell Pavilion yang terletak di daerah Jongno, Seoul.

Pengunjung yang datang kurang lebih 10 ribu orang setiap tanggal 31 Desember. Bel akan dibunyikan tepat pukul 00.00 lalu semua orang akan bersorak dan meneriakan selamat tahun baru bersama-sama.

Bel Bosingak sendiri kini telah menjadi salah satu landmark Kota Seoul dan sering dikunjungi oleh para wisatawan.

Matahari Terbit


Pantai Jeodongjin/Foto: The Soul of Seoul

Setelah tahun baru ditandai dengan Bel Bosingak yang dibunyikan, terdapat tradisi lain di Korea Selatan. Masyarakat Korea Selatan sangat menanti matahari terbit di hari pertama tahun baru.

Biasanya, mereka akan pergi ke Pantai atau Gunung Terdekat untuk melihatnya. Beberapa bahkan menunggu tahun baru di Namsan Tower. Tetapi, tempat yang paling popular adalah Pantai Jeongdongjin, Kota Gangneung.

Membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam dari Seoul untuk sampai. Dianggap sebagai spot terbaik untuk matahari terbit, Jeongdongjin merupakan salah satu lokasi pertama di Korea yang mendapatkan matahari terbit.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Loading ...