Siswi di Bandung Meninggal Dunia Diduga Keracunan, Dinkes Sebut Tak Berkaitan dengan MBG
Kabar duka, seorang siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, meninggal dunia pada Selasa (30/9). Siswi berinisial BR (17) meninggal dunia dengan gejala mirip keracunan dan mengalami mual. Ia ditemukan tak bernyawa dalam keadaan mulut berbusa oleh adiknya.
Baru-baru ini, terjadi keracunan massal di SMK Negeri 1 Cihampelas usai mengonsumsi MBG. Namun, kabar BR meninggal diduga karena MBG langsung dibantah oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat.
Kronologi Meninggalnya Siswi SMKN 1 Cihampelas yang Diduga Alami Gejala Keracunan
Ilustrasi/Foto: Freepik
Kabar meninggalnya BR awalnya terungkap dari media sosial yang kemudian menjadi viral. Dalam unggahan salah satu akun Facebook, tertulis keterangan, "Innalillahi wa inna ilaihi raajiun. Selamat jalan ponakan ku (anak adik) semoga husnul khotimah. Allah berikan kekuatan dan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan."
"Sebab meninggal setelah muntah-muntah dan kejang-kejang, muka biru dan bibir membiru. Keluar juga busa dari mulutnya. Yang meninggal siswi SMK 1 Cihampelas KBB, kelas 12. Semoga dia meninggal bukan karena MBG," tulis unggahan tersebut.
Camat Cihampelas, Agus Rudianto menjelaskan kronologi meninggalnya BR. Kejadian bermula ketika BR mengalami gejala mual setelah pulang sekolah di hari Senin (29/9).
"Jadi ini kata keluarganya, Senin masih sekolah. Enggak ada tanda-tanda (sakit), baru pada malamnya dia ngeluh sakit kepala, gitu katanya," kata Agus saat dikonfirmasi, Rabu (1/10), dilansir dari detikJabar.
BR lalu diberi obat masuk angin oleh keluarganya. Gejala yang dialami siswi tersebut dianggap sama seperti gejala masuk angin pada umumnya.
"Kemudian dikasih aja ini obat masuk angin, besoknya (Selasa) sudah baikan, sudah masuk sekolah. Baru pas pulang sekolah adiknya yang laki-laki ini lihat kakaknya (BR) di kamar, melotot sambil mulutnya berbusa gitu," kata Agus.
Keluarga lalu membawa yang bersangkutan ke bidan terdekat. Lalu, BR dirujuk ke RSUD Cililin untuk penanganan lebih lanjut. Namun, nyawanya tak tertolong.
"Meninggalnya katanya di ambulans waktu mau dibawa ke (RSUD) Cililin. Informasinya sudah dimakamkan kemarin, ya," kata Agus.
Ketika keracunan massal akibat MBG terjadi di SMKN 1 Cihampelas, menurut Agus, BR tidak mengalami gejala keracunan dan tidak dirawat seperti pelajar lainnya.
"Saya cek ke posko KLB, dia enggak ada ke posko di posko Mekarmukti, enggak ada ke puskesmas (Cihampelas). Jadi kan dia itu aman lah. Kalau memang ingin dipastikan kan harusnya lewat visum ya, tapi keluarga menerima sebagai musibah," imbuhnya.
Dinkes Jabar Tegaskan Penyebab Kematian Bukan karena Keracunan MBG
Ilustrasi/Foto: Freepik/rawpixel-com
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar memastikan jika yang bersangkutan tidak meninggal karena keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Bukan, bukan. Enggak ada kaitannya dengan itu (MBG)," kata Lia saat dikonfirmasi, Rabu (1/10), dikutip dari detikJabar.
Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, mengatakan yang bersangkutan sempat bersekolah pada Senin (30/9/2025). Namun pada Selasa yang bersangkutan tiba-tiba ngedrop dengan keluhan mual.
"Jadi Senin masih sekolah, pulang sekolah itu baru mengeluh mual. Ngedrop sampai Selasa, sementara keluarga mengira masuk angin biasa. Sekitar jam 1 siang dibawa ke bidan lalu dirujuk ke RSUD Cililin. Ternyata enggak lama dari situ meninggal," kata Edah.
Edah mengatakan pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian siswa tersebut. Dari gejalanya, memang disinyalir yang bersangkutan mengalami keracunan namun kemungkinan dari makanan lain.
"Bisa jadi keracunan, cuma sepertinya bukan dari MBG. Karena jarak waktu dari makan MBG jauh, kemungkinan juga sudah mengonsumsi makanan lain selain MBG yang menyebabkan keracunan," ujar Edah.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!