Skype Resmi Ditutup Setelah Lebih dari Dua Dekade Beroperasi
Skype resmi ditutup, Beauties. Yup, kamu nggak salah baca! Aplikasi panggilan video legendaris yang dulu jadi andalan saat LDR, kerja jarak jauh, bahkan rapat online, akhirnya pensiun.
Bagi kamu yang pernah Skype-an tengah malam hanya demi mendengar suara pasangan di negara lain, atau kamu yang dulu wawancara kerja pakai Skype sebelum Zoom hadir di mana-mana, berita ini pasti bikin nostalgia.
Setelah lebih dari dua dekade menemani jutaan pengguna di seluruh dunia, Microsoft resmi mengumumkan penutupan Skype pada 5 Mei 2025. Dulu, Skype adalah penyelamat komunikasi digital yang membuat jarak bukan lagi menjadi penghalang. Tapi kini, sang pionir harus undur diri dari persaingan dunia digital yang makin ketat.
Apa penyebabnya? Dan ke mana pengguna Skype harus berpindah? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini!
Mengenal Skype dan Perjalanan Panjangnya
Mengenal Skype dan Perjalanan Panjangnya/Foto: Freepik
Skype bisa kamu sebut sebagai pelopor. Dulu, sebelum Zoom dan Google Meet populer, Skype sudah lebih dulu memperkenalkan konsep panggilan video dan suara via internet. Aplikasi ini bahkan sempat jadi kata kerja sendiri, seperti “Let’s Skype tonight!”. Tapi seiring waktu, popularitas Skype makin menurun.
Didirikan oleh dua pengusaha asal Eropa, Skype memulai debutnya tahun 2003. Nama awalnya adalah Sky Peer-to-Peer, yang kemudian disingkat jadi Skype. Dengan model peer-to-peer, Skype memungkinkan kamu menelepon siapa saja tanpa perlu jaringan telepon konvensional.
Tahun 2011, Skype dibeli oleh Microsoft seharga US$8,5 miliar (sekitar Rp139 miliar). Saat itu, Skype punya lebih dari 300 juta pengguna aktif.
Penutupan Skype mungkin mengejutkan, tapi bukan tanpa alasan. Microsoft ternyata pelan-pelan mengalihkan fokus ke platform barunya, yaitu Microsoft Teams.
Alasan Skype Resmi Ditutup
Alasan Skype Resmi Ditutup/Foto: Freepik
Kenapa Skype ditutup? Jawabannya sebenarnya sederhana, yaitu karena persaingan semakin ketat. Aplikasi seperti Zoom, WhatsApp, dan Google Meet menawarkan layanan serupa dengan fitur lebih modern.
Bahkan, pesaing utama Skype datang dari dalam rumah sendiri. Microsoft Teams makin populer dan secara bertahap mengambil alih peran Skype.
Meskipun sempat naik daun lagi saat pandemi, Skype tak mampu mengejar ketertinggalannya. User interface yang dianggap kurang fresh, fitur yang tidak berkembang, hingga masalah stabilitas membuat pengguna beralih ke platform lain.
Microsoft akhirnya memutuskan untuk mempensiunkan aplikasi ini secara permanen.
Apa yang Akan Terjadi dengan Pengguna Skype?
Pengguna Skype/Foto: Freepik
Tenang, Beauties. Microsoft sudah menyiapkan masa transisi untuk kamu yang masih menggunakan Skype. Kamu diberi waktu sampai Januari 2026 untuk ekspor data dan migrasi ke Teams.
Kontak, riwayat pesan, hingga log panggilan bisa dipindah ke Microsoft Teams. Jadi kamu tetap bisa lanjut komunikasi tanpa kehilangan data penting.
Bersamaan dengan penutupan Skype, Microsoft juga menghentikan penjualan Skype Credit dan layanan berbayarnya. Jadi buat kamu yang masih punya sisa saldo atau nomor Skype aktif, sebaiknya segera pindahkan atau gunakan sebelum masa tenggat berakhir.
Penutupan Skype memang jadi momen emosional bagi banyak pengguna setia. Tapi ini juga jadi awal baru untuk komunikasi yang lebih efisien dan modern. Siapa tahu, kamu justru lebih cocok dengan Teams atau platform lain yang kini sedang berkembang.
Kalau kamu pernah punya kenangan manis dengan Skype, yuk, bagikan ceritamu di kolom komentar atau media sosial. Let’s give Skype the goodbye it deserves!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!