Social Loafing Bisa Kacaukan Hasil Kerja Tim Kamu, Kenali Penyebabnya dari Sisi Psikologi

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Selasa, 13 Jun 2023 05:30 WIB
Berkenalan dengan social loafing dan penyebabnya. foto freepik.com: master1305

Beauties, menjengkelkan bukan rasanya saat kerja kelompok ada temanmu yang asik main media sosial dan belanja online, tanpa berkontribusi apa pun. Atau, mungkin Beauties juga pernah ada di posisi seperti ini, "Buat apa aku yang kasih ide? Kan ada teman-temanku yang lain."

Pemikiran seperti itu dikenal dengan nama social loafing. Beauties, daripada larut dalam cara berpikir yang keliru, kenali yuk alasan psikologis di balik social loafing, dari penelitian American Psychological Association (APA) dan kajian psikologi sosial yang dirangkum dari buku Social Psychology.

1. Social Loafing sebagai Bentuk Kemalasan Sosial


Social loafing sebagai bentuk kemalasan. foto freepik.com: rosshelenphoto

Dalam penelitian psikologi sosial yang dilakukan oleh Karau dan Williams, social loafing dianggap sebagai kondisi seseorang menurunkan usaha atau kinerjanya saat berada di dalam situasi kerja kelompok. Lain halnya dengan kerja individu. Kalau kamu nggak mengerjakan tanggung jawabmu, maka kamu harus menanggung risikonya sendiri.

2. Rendahnya Self Efficacy


Rendahnya Self efficacy. foto freepik.com: freepik

Dikutip dari penelitian APA, self efficacy membahas tentang keyakinan bahwa seseorang mampu meraih hal yang ingin dicapainya. Kalau kamu percaya diri dengan ide-ide yang kamu punya, maka kamu lebih terdorong untuk aktif berpendapat.

Lain halnya kalau kamu menganggap idemu itu buruk dan nggak berguna. Rasa tidak yakinmu itu menunjukan self efficacy yang rendah dan membuatmu mundur untuk berpendapat  ketika dihadapkan dengan diskusi dan tugas kelompok yang sulit.

(raf/raf)