
Staf LSM Perempuan Afganistan Kini Kembali Bekerja di Tengah Larangan Pemerintahan Taliban

Pada minggu-minggu terakhir tahun 2022, Taliban meningkatkan pembatasan mereka terhadap hak-hak perempuan di Afganistan dengan melarang staf perempuan bekerja di lembaga bantuan asing dan LSM.
Beberapa organisasi termasuk CARE dan Save the Children yang keduanya secara aktif memberikan bantuan kemanusiaan kepada 29 juta orang dari perkiraan 36 juta warga negara yang membutuhkannya, menghentikan sementara operasi mereka sebagai tanggapan atas larangan tersebut dengan mengatakan bahwa pekerja perempuan sangat penting untuk operasi di lapangan, terutama dalam hal mengidentifikasi kebutuhan khusus perempuan.
Di bawah rezim Taliban, pria tidak diperbolehkan memberikan bantuan kepada perempuan. Beberapa waktu lalu, para pekerja perempuan di berbagai organisasi bantuan telah kembali bekerja setelah Taliban mengeluarkan jaminan bahwa mereka boleh bekerja di bidang-bidang seperti kesehatan. Seorang juru bicara Kementerian Ekonomi mengatakan kepada berita AFP bahwa staf perempuan diizinkan bekerja di sektor kesehatan.
"Kami membutuhkan mereka untuk mendukung anak-anak kurang gizi dan perempuan lain yang membutuhkan layanan kesehatan," kata Abdul Rahman Habib seperti dilansir dari Women's Agenda. "Staf perempuan bekerja sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya kami."
Staf Kesehatan dapat Kembali Bekerja
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/ArtPhoto_studio |
Juru bicara Komisi Penyelamatan Internasional, Nancy Dent, mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan Masyarakat telah menawarkan jaminan bahwa staf kesehatan perempuan dan mereka yang bekerja dalam peran pendukung dapat kembali bekerja. "Berdasarkan kejelasan ini, International Rescue Committee telah memulai kembali layanan kesehatan dan gizi melalui tim kesehatan statis dan bergerak di empat provinsi," katanya.
"Tanpa staf perempuan di semua tingkatan dan di semua sektor, kami tidak dapat secara akurat menilai kebutuhan dan memberikan bantuan pada skala yang diperlukan," ungkap Dent.
Menurut Dent, kegiatan terkait kesehatan belum dihentikan. "Karena kesalahpahaman, mereka menghentikan layanan kesehatan mereka dan sekarang mereka telah memulai kembali layanan kesehatan mereka," kata Dent kepada Reuters.
LSM lain yang menghentikan sementara operasinya adalah Save the Children, yang mengumumkan bahwa mereka telah memulihkan sejumlah program di bidang kesehatan, gizi, dan pendidikan. Dalam sebuah pernyataan, organisasi yang memiliki lebih dari lima ribu staf di mana setengah dari mereka adalah perempuan, mengatakan bahwa mereka telah menerima jaminan yang jelas dan dapat diandalkan dari otoritas terkait.