Sudah Diburu Sejak Zaman Dulu, Burung Enggang Fauna Kebanggaan Indonesia Terancam Punah!

Krisyanti Asri | Beautynesia
Selasa, 22 Mar 2022 15:30 WIB
Sudah Diburu Sejak Zaman Dulu, Burung Enggang Fauna Kebanggaan Indonesia Terancam Punah!
Burung Enggang Fauna Kebanggaan Indonesia Terancam Punah/Foto : instagram.com/rangkongid

Kamu pernah dengar Burung Enggang atau Burung Rangkong? Burung yang terkenal dengan bentuk paruhnya yang besar dan unik, adalah satwa endemik Indonesia yang hidup di pedalaman hutan di Indonesia, khususnya di Kalimantan.

Kamu tentunya sering melihat bulu dan paruh burung cantik ini di hiasan kepala baju adat Suku Dayak. Burung Enggang sangat dihormati dan dikeramatkan oleh masyarakat setempat karena banyak membantu menjaga kelestarian hutan Kalimantan. Namun tahukah kamu bahwa burung cantik ini masuk dalam daftar satwa yang terancam punah di dunia? 

Maraknya perburuan liar dan penebangan hutan menjadi penyebab utama langkanya burung bersuara nyaring ini di habitatnya. Bahkan praktek perburuannya sudah dilakukan sejak jaman Dinasti Ming lho! Waduh, untuk apa ya kira-kira Burung Enggang diburu? Yuk kita simak fakta mengenai Burung Enggang, sebagai pengingat kita untuk selalu menjaga keberadaannya di alam liar.

Dihormati dan Dikeramatkan 

Bulu dan kepala burung Enggang sebagai hiasan baju adat suku Dayak
Baju Adat Suku Dayak/Foto : umkmkalbar.id

Setiap bagian tubuh Burung Enggang mempunyai makna tersendiri bagi masyarakat Dayak, sehingga burung ini menjadi fauna yang dihormati dan dikeramatkan. Kamu bisa mendapati hiasan burung Enggang hampir di setiap rumah Suku Dayak.

Penggunaan bulu dan kepala burung untuk hiasan baju adat adalah sebagai bentuk penghormatan mereka. Khusus untuk kepala burung, hanya orang-orang terpenting di suku Dayak saja yang bisa memakainya.

Bulu burung untuk hiasan baju adat didapat dari bulu yang rontok di hutan, atau dari burung yang sudah mati karena usia. Begitu pula dengan kepalanya, tidak didapat dari hasil perburuan. Karena bagi masyarakat Dayak, Burung Enggang 'haram' untuk diburu dan dimakan. 

Simbol Kesetiaan

Burung Enggang adalah makhluk monogami, artinya hanya mempunyai satu pasangan seumur hidupnya
Sepasang Burung Enggang/Foto : disperkimtan.palangkaraya.go.id

Burung Enggang juga dipercaya sebagai simbol kesetiaan. Salah satu sifat terkenal dari burung cantik ini adalah hanya akan mempunyai satu pasangan seumur hidupnya. Sepasang burung Enggang akan hinggap di dahan pohon tinggi untuk membuat sarang.

Setelah burung betina menetaskan telur, burung jantan akan pergi untuk mencari makan bagi burung betina dan anak-anaknya. Burung betina akan tetap berada di sarang untuk membesarkan anak-anaknya sampai dewasa dan siap meninggalkan sarang. 

Perburuan Liar Sejak Jaman Dinasti Ming

Praktek perburuan liar Burung Enggang Gading marak sejak Dinasti Ming
Ukiran Paruh Burung Enggang Gading/Foto : globalconservation.org

Meski dianggap keramat, nyatanya banyak orang-orang tidak bertanggung jawab di luar sana menjadikan Burung Enggang sebagai target perburuan liar. Bahkan praktiknya sudah dilakukan sejak jaman Dinasti Ming! Burung Enggang Gading menjadi target utama pasar gelap.

Pembelinya rata-rata adalah bangsawan China yang menganggap paruh Enggang Gading sebagai penanda status sosial, keberuntungan, kepentingan fashion, dan pemberi nilai estetika. Paruh yang berwarna merah dan kuning gading sering dijadikan pajangan rumah.

Bahkan bola mata burung eksotis ini dijadikan asesoris penunjang kecantikan seperti gelang dan kalung. 

Selangkah Menuju Punah 

Di tahun 2012-2013, setidaknya 6000 ekor Burung Enggang Gading diburu untuk diambil tempurung kepalanya. Berkurangnya populasi burung ini di alam liar menjadikannya masuk dalam daftar satwa yang terancam punah. Membunuh 1 ekor burung Enggang jantan sama dengan membunuh 1 keluarganya, mengingat burung betina dan anak-anaknya sangat bergantung pada makanan yang dibawa burung jantan. Duh, sedih ya? Mirisnya lagi, meski sudah ditetapkan undang-undang perlindungan satwa di Indonesia, praktek perburuan liar ini masih terus berlangsung. 

Bulu dan paruh burung Enggang di baju adat suku Dayak bukan hanya sekedar hiasan. Selain sebagai simbol leluhur, pesan tersirat yang disampaikan adalah bahwa Burung Enggang sebagai satwa kebanggaan Indonesia yang harus dijaga kelestariannya supaya tidak punah dari muka bumi. 

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI! 

(raf/raf)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.