Di antara 1.340 suku bangsa di Tanah Air, ada satu suku bernama Cia-Cia yang mendiami Pulau Buton, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Sekitar 80 ribu jiwa Suku Cia-Cia bermukim di Kelurahan Karya Baru yang berjarak sekitar 20 kilometer ke arah timur Kota Baubau.
Uniknya, mayoritas suku Cia-Cia, mulai dari anak kecil hingga orang dewasa, pintar menulis dengan huruf-huruf Korea alias Hangeul! Eits, tapi, mereka belajarnya bukan karena suka nonton K-Drama, loh.
Warga kampung di sana menggunakan aksara Hangeul untuk berkomunikasi secara tertulis di antara mereka. Tapi, bahasanya tetap bahasa asli suku tersebut, yaitu Bahasa Cia-Cia.
Bahasa Cia-Cia di Pulau Buton merupakan bahasa tutur untuk berkomunikasi secara lisan oleh orang Cia-Cia. Tapi, bahasa tersebut tidak memiliki aksara untuk sistem penulisannya. Dalam rangka melestarikan bahasa Suku Cia-Cia, mereka mengadaptasi aksara Hangeul sebagai bentuk tulis dari bahasa Cia-Cia. Huruf ini pun digunakan sebagai penunjuk tempat-tempat umum, seperti nama jalan, halte, dan sekolah.
Lantas, bagaimana awal mula aksara Hangeul nun jauh dari Korea bisa masuk ke Pulau Buton? Berikut beberapa fakta unik tentang bahasa Cia-Cia.