Tambang Batu Bara Merugikan Lingkungan? Ternyata Ini Lho Dampak Buruknya Buat Alam!

Cindy Novita | Beautynesia
Jumat, 17 Jan 2025 10:00 WIB
5. Ketersediaan Air
Ilustrasi Aliran air/Foto: pixabay.com/analogicus

Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam, salah satunya batu bara. Terdapat beberapa daerah penghasil batu bara terbesar di Indonesia, seperti Pulau Laut, Samarinda, Meulaboh, hingga Sawahtulo di Provinsi Sumatra Barat.

Batu bara sering digunakan sebagai sumber energi untuk pembangkit listrik, industri, dan pengolahan logam. Oleh karena itu, penambangan batu bara dapat memberikan sejumlah manfaat bagi negara, salah satunya dari segi ekonomi. Sayangnya di sisi lain, batu bara juga memberikan dampak buruk terhadap lingkungan, terutama terkait dengan polusi udara dan emisi gas rumah kaca, Beauties.

Menurut The World Counts, berikut dampak buruk pertambangan baru bara terhadap lingkungan. Apa saja sih?

1. Kerusakan Habitat

Ilustrasi Hutan/Foto: freepik.com/freepik

Proses penambangan batu bara terbuka (open-pit mining) merupakan metode penambangan yang dilakukan di permukaan tanah untuk mengambil batu bara yang dekat dengan permukaan bumi.

Jika sebuah gunung menghalangi lapisan batu bara di dalamnya, gunung tersebut akan diledakkan atau diratakan sehingga dapat mengganggu ekosistem serta habitat satwa liar.

2. Penggundulan Hutan dan Erosi

Ilustrasi Kerusakan hutan/Foto: freepik.com/wirestock

Penambangan batu bara di Indonesia, terutama di daerah yang masih memiliki hutan lebat seperti Kalimantan dan Sumatra seringkali memerlukan pembukaan lahan besar-besaran, Beauties. Proses ini akan menyebabkan penggundulan hutan yang merusak habitat alami beragam spesies flora dan fauna.

Selain itu, penggundulan hutan juga bisa menyebabkan lapisan tanah terkikis atau erosi. Hal itu berdampak buruk terhadap lingkungan, mulai dari kerusakan tanah serta kualitas air dan peningkatan risiko terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor.

3. Mengontaminasi Air Tanah

Ilustrasi Air/Foto: freepik.com/wirestock

Aktivitas penambangan batu bara yang tidak dapat dikelola dengan baik memberikan dampak serius bagi kualitas air tanah seperti pembentukan air asam tambang.

Proses ini terjadi ketika batu bara yang mengandung sulfur terpapar oleh udara serta air sehingga menghasilkan asam sulfur yang korosif. Saat hujan biasanya air asam dapat meresap ke dalam tanah yang memengaruhi kualitas air atau masuk ke aliran sungai.

4. Polusi Udara

Ilustrasi Seorang wanita mengenakan masker/Foto: freepik.com/freepik

Penambangan dan pembarakan batu bara sebagai bahan bakar akan mencemari udara, Beauties. Sebab, pembakaran ini melepaskan berbagai jenis gas rumah kaca berbahaya yang menyebabkan pemanasan global, seperti Karbon Dioksida (CO2), Karbon Moniksida (CO), Metana (CH4), dan Nitrogen Oksida (NOx). Selain itu, pembakaran batu bara juga menghasilkan polutan seperti Sulfur Dioksida (SO2) yang berbahaya bagi kesehatan dan kualitas udara.

5. Ketersediaan Air

Ilustrasi Aliran air/Foto: pixabay.com/analogicus

Penambangan batu bara biasanya menguras sumber daya air untuk berbagai keperluan. Jika hal itu terus terjadi, ketersediaan air akan berkurang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitar pertambangan. Kurangnya ketersediaan air akan menimbulkan sejumlah dampak di berbagai aspek kehidupan manusia, perekonomian, dan ekosistem.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE