Tantangan Menjalin Hubungan Berdasarkan MBTI, Kenali Karakter Pasanganmu!
Menjalin hubungan artinya memahami karakter pasangan, hal ini sangat penting agar bisa saling mengerti dan menghargai perbedaan. Salah satu cara yang cukup populer untuk mengenali kepribadian adalah melalui MBTI (Myers-Briggs Type Indicator). MBTI membagi kepribadian manusia menjadi 16 tipe berdasarkan preferensi cara berpikir, berinteraksi, dan mengambil keputusan.
Bagi Beauties yang sedang menjalani hubungan atau berencana membangun hubungan serius, memahami tantangan berdasarkan tipe MBTI bisa membantu mengatasi masalah dan memperkuat ikatan cinta. Berikut beberapa tantangan yang sering muncul dalam hubungan berdasarkan MBTI dan tips menghadapinya, seperti yang dilansir dari Introvert Dear berikut ini.
1. Introvert (I) vs Ekstrovert (E): Kebutuhan Sosial yang Berbeda
1. Introvert (I) vs Ekstrovert (E): Kebutuhan Sosial yang Berbeda/Foto: Pexels.com/ Phil Nguyen
Pasangan introvert cenderung menikmati waktu sendiri atau bersama lingkaran kecil teman dekat, sedangkan pasangan ekstrovert justru merasa energi bertambah saat berinteraksi banyak orang.
Tantangan muncul ketika keduanya merasa kebutuhan sosialnya tidak terpenuhi, introvert merasa lelah karena terlalu banyak aktivitas sosial, sementara ekstrovert merasa kesepian karena kurang interaksi. Berikan ruang bagi introvert untuk recharge dan bagi ekstrovert untuk beraktivitas sosial. Komunikasikan kebutuhan masing-masing secara terbuka.
2. Sensing (S) vs Intuition (N): Cara Melihat Dunia yang Berbeda
Sensing (S) vs Intuition (N): Cara Melihat Dunia yang Berbeda/Foto: Pexels.com/Tuan Anh Nguyen
Tipe sensing lebih fokus pada fakta dan detail konkret, sedangkan tipe intuition suka melihat gambaran besar dan ide-ide abstrak. Dalam diskusi atau pengambilan keputusan, pasangan S bisa merasa pasangan N terlalu berandai-andai, sementara pasangan N merasa S terlalu kaku dan kurang kreatif.
Hargai sudut pandang masing-masing. Pasangan S bisa mencoba melihat sisi kreatif N, sementara pasangan N belajar menghargai detail dan fakta yang disampaikan S.
3. Thinking (T) vs Feeling (F): Cara Mengambil Keputusan yang Berbeda
Thinking (T) vs Feeling (F): Cara Mengambil Keputusan yang Berbeda/Foto: Pexels.com/ Jasmin Wedding Photography
Pasangan thinking cenderung menggunakan logika dan objektivitas saat membuat keputusan, sedangkan feeling lebih mengutamakan perasaan dan nilai-nilai emosional. Konflik sering terjadi saat pasangan T dianggap terlalu dingin, sementara pasangan F dianggap terlalu sensitif.
Pasangan T belajar lebih peka terhadap perasaan pasangan F, dan pasangan F mencoba memahami logika di balik keputusan pasangan T. Komunikasi empati menjadi kunci.
4. Judging (J) vs Perceiving (P): Sikap terhadap Rencana dan Fleksibilitas
Judging (J) vs Perceiving (P): Sikap terhadap Rencana dan Fleksibilitas/Foto: Pexels.com/ Tan Danh
Pasangan judging suka hidup teratur dan menyukai rencana yang jelas, sedangkan pasangan perceiving lebih santai dan suka spontanitas. Perbedaan ini bisa memicu konflik saat pasangan J merasa pasangan P kurang disiplin, sementara pasangan P merasa pasangan J terlalu kaku.
Cari kompromi dengan membuat rencana yang cukup fleksibel. Pasangan J belajar lebih santai, sementara pasangan P mencoba menghargai kebutuhan pasangan J akan struktur.
Mengetahui tipe MBTI pasangan bukan untuk membatasi, tapi justru membantu kamu dan pasangan memahami satu sama lain lebih baik. Tantangan yang muncul bisa jadi peluang untuk belajar dan tumbuh bersama.
Jadi, jangan takut berkomunikasi dan mengenal karakter pasangan lebih dalam. Karena hubungan yang sehat adalah hubungan yang saling menerima, mengerti, dan tumbuh bersama, meski punya perbedaan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!