Ternyata Menahan Rindu pada Pasangan Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan, Ini Penjelasannya

Rindu adalah bagian yang tidak terpisahkan dari menjalin sebuah hubungan. Beberapa dari kamu mungkin sering uring-uringan ketika sedang rindu dengan pasangan. Meski begitu, adalah hal yang cukup normal bagi perempuan memiliki emosi yang cukup rumit ketika rindu dengan pasangan.

Terlebih jika kamu sedang menjalani hubungan jarak jauh (LDR). Yang mungkin sedikit mengherankan sekaligus menyenangkan adalah ketika kamu baru saja bertemu dengan si dia, namun tetap saja merasakan rindu yang menggebu-gebu seketika setelah berpisah. 

Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana rindu menjadi bentuk emosi yang sedikit rumit? Ternyata hal tersebut membutuhkan penjelasan yang sedikit panjang lho, Beauties. Selengkapnya kamu bisa simak uraiannya berikut ini.

Penjelasan Rindu Secara Sains

Jatuh cinta/ Foto: freepik.com/benzoix

Tenang Beauties, rindu yang menggebu-gebu ke pasangan bisa dijelaskan secara sains lho. Kepada Elite Daily, Clarissa Silva, seorang ilmuwan perilaku sekaligus relationship coach mengatakan bahwa ada beberapa proses neurokimia yang terjadi pada pria dan perempuan saat mereka jatuh cinta. Tubuh melepaskan adrenalin, dopamin dan serotonin, selain testosteron dan estrogen. 

Menurut Silva, begitu kamu jatuh cinta pada seseorang, tubuh secara alami mempercepat pemrosesan hormon perasaan baik yang menciptakan intensitas kimiawi yang sering digambarkan sebagai "cinta". Tidak lama kemudian tubuh kita menjadi kecanduan perasaan euforia cinta yang dipicu oleh pasangan kita.

Hal tersebut rupanya juga menjadi alasan mengapa mereka yang menjalin hubungan lebih lama mungkin merasa kurang 'terguncang' secara emosional saat berada jauh dari orang yang mereka cintai, dibandingkan dengan kecemasan yang mungkin kamu rasakan pada hubungan baru, ketika pasangan berada di luar jangkauan untuk pertama kalinya.

Tapi bagi mereka yang sudah berhubungan lama, bukan karena sudah tidak cinta lagi ya, Beauties. Alasannya karena sudah merasa lebih aman secara emosional yang kemudian membuat hormon lebih stabil, sehingga tidak mengalami hal yang menggebu-gebu itu tadi.

Akibat Terlalu Lama Menahan Rindu

Menahan rindu/ Foto: freepik.com/benzoix

Tidak hanya membuatmu sedikit uring-uringan, terlalu lama menahan rindu bisa berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental. Hal tersebut disebutkan di laman Scientific American, bahwa berdasarkan sebuah studi yang dilakukan baru-baru ini terhadap pasangan, psikolog sosial Lisa Diamond dari University of Utah mengamati gejala seperti lekas marah dan gangguan tidur, bersamaan dengan peningkatan kortisol pada subjek setelah mereka dipisahkan empat hingga tujuh hari.

Tidak hanya itu, menahan rindu terlalu lama juga rentan membuatmu stres, dilanda kecemasan, hingga menurunnya nafsu makan. Hal tersebut terjadi karena adanya perubahan kadar hormon.

Bila Meredam Rindu

Video call/ Foto: freepik.com/freepik

Lalu bagaimana cara mengatasi rindu yang menggebu-gebu? Cara yang paling efektif tentunya adalah kembali bertemu dengan pasangan. Namun cara tersebut mungkin cukup sulit bagi yang kamu yang sedang dalam hubungan jarak jauh. 

Mengikuti saran dari Bustle, kamu bisa lakukan aktivitas yang bisa meningkatkan hormon dopamin dan oksitosin. Kamu bisa meningkatkan jumlah sentuhan yang dialami sepanjang hari. Menyentuh diri sendiri, dipijat, memeluk teman dan keluarga, dan berpelukan dengan hewan peliharaan bisa kamu lakukan untuk meredam rindu dan meningkatkan hormon bahagia.

Kamu juga bisa melakukan olahraga seperti meditasi dan yoga yang membantumu meningkatkan kadar oksitosin. Dan jangan lupa untuk selalu in touch dengan pasangan meski sedang dipisahkan oleh jarak yang jauh ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!