Ternyata Sederet Hal Ini Dapat Memicu Kecemasan Seseorang, Apa Saja?

Ade Irma Suryani | Beautynesia
Sabtu, 11 Nov 2023 20:30 WIB
1. Menduga Ada yang Tidak Beres dengan Tubuh
Menduga ada yang tidak beres dengan tubuh/Foto: Unsplash.com/Mehrpouya H

Gugup, panik, takut, berkeringat, dan detak jantung yang cepat merupakan beberapa dari gejala kecemasan. Jika sudah berlebihan, tentu hal ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari. 

Una McCann, MD, profesor psikiatri dan direktur Universitas Program Gangguan Kecemasan di Fakultas Kedokteran Johns Hopkins mengatakan, bahwa kecemasan yang berlebihan pada akhirnya dapat membuat seseorang tidak dapat melakukan pekerjaannya, melakukan tugas rumah tangga, dan merawat diri sendiri atau orang yang dicintai seperti biasanya. 

Untuk mengetahui apa saja hal yang dapat memicu atau memperburuk kecemasan, berikut  informasi selengkapnya di bawah ini sebagaimana yang dilansir dari laman Health. Simak!

1. Menduga Ada yang Tidak Beres dengan Tubuh

Menduga ada yang tidak beres dengan tubuh/Foto: Unsplash.com/Mehrpouya H

Kecemasan juga sering kali berasal dari kekhawatiran bahwa ada yang tidak beres dengan tubuh. Misalnya, seseorang yang mengalami nyeri di dada dan menduga bahwa itu tanda terkena serangan jantung atau mengalami ruam kulit dan menduga bahwa itu kanker.

Setiap orang memiliki kekhawatiran tentang kesehatannya dari waktu ke waktu, namun tergantung pada riwayat dan kepribadian seseorang. Dr. McCann mengatakan, bahwa gejala fisik dapat menjadi tanda gangguan kecemasan jika kekhawatiran tersebut mengganggu fungsi sehari-hari. 

Gejala fisik yang pertama kali membuat seseorang mulai merasa cemas terhadap kesehatan juga bisa sangat mirip dengan beberapa gejala kecemasan itu sendiri. Seperti halnya peningkatan detak jantung, hiperventilasi, berkeringat, dan perasaan lemah yang dapat memicu siklus kecemasan. 

2. Kurang Tidur

Kurang tidur/Foto: Unsplash.com/Kinga Howard

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang dewasa harus mendapatkan tidur berkualitas setidaknya 7 jam per hari. Karena kurangnya waktu tidur juga dapat memperburuk kecemasan.

Selama bertahun-tahun, Dr. McCann telah melakukan penelitian tentang hubungan antara kurang tidur dan kecemasan. Melalui penelitian tersebut, Dr. McCann menemukan bahwa terlepas dari apakah seseorang memiliki gangguan kecemasan atau tidak, tingkat kecemasan meningkat setelah kurang tidur malam.

Kaitan ini bisa menjadi lingkaran setan. Meskipun kurang tidur dapat menyebabkan kecemasan, kecemasan juga dapat menyebabkan masalah tidur, seperti yang ditunjukkan oleh Anxiety and Depression Association of America. 

3. Banyak Mengonsumsi Karbohidrat Olahan

Banyak mengonsumsi karbohidrat olahan/Foto: Unsplash.com/Alan Hardman

Pola makan juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Menurut Lily Brown, PhD, direktur Pusat Perawatan dan Studi Kecemasan di Universitas Pennsylvania, apa yang kamu makan dan apa yang kamu rasakan, dapat membuat kamu lebih sensitif terhadap dampak kecemasan. 

Penelitian yang dipublikasikan di British Medical Journal pada Juni 2020 menunjukkan, bahwa banyak mengonsumsi karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko kecemasan.

Para peneliti berpendapat, hal tersebut mungkin disebabkan oleh perubahan kadar glukosa darah yang berulang dan cepat. Gula darah rendah yang berulang juga dikaitkan dengan gangguan suasana hati. 

4. Tidak Memiliki Uang

Tidak memiliki uang/Foto: Unsplash.com/Emil Kalibradov

Masalah keuangan seringkali dapat memicu kecemasan. Karena dalam pikiran manusia secara umum, bahwa uang berkaitan dengan kelangsungan hidup.

"Uang benar-benar merupakan sumber daya yang dapat memberikan rasa aman dan aman kepada orang-orang," kata Chloe Carmichael, PhD, seorang psikolog di New York City. 

Beberapa penyebab stres finansial yang umum berkaitan dengan kekhawatiran tentang tabungan, keamanan kerja, gaji, kurangnya kecerdasan finansial, utang, pencurian identitas, dan perbandingan kekayaan. 

5. Kopi

Kopi/Foto: Unsplash.com/Jessica Lewis

Kopi juga dapat memperburuk kecemasan. Susan Bowling, PsyD, psikolog di Women's Health Center di Wooster Branch of Cleveland Clinic mengatakan, bahwa beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih dari 200 miligram kafein (kira-kira setara dengan dua cangkir kopi) dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya penyakit jantung koroner, kecemasan, dan serangan panik pada orang yang sensitif terhadapnya.

"Efek alami kafein merangsang sejumlah sensasi, seperti jantung berdetak lebih cepat, tubuh memanas, laju pernapasan meningkat, dan semua hal yang menyerupai kecemasan," kata Bowling. 

6. Kelebihan Informasi

Kelebihan informasi/Foto: Unsplash.com/Kev Costello

Kebiasaan dalam menggunakan media sosial juga dapat menjadi pemicu kecemasan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Health Behavior pada bulan Maret 2019, hal-hal berikut ini dapat berhubungan dengan peningkatan risiko kecemasan, yakni:

  • Menggunakan empat atau lebih platform media sosial
  • Berada di media sosial selama satu jam atau lebih per hari
  • Mengunjungi situs media sosial 30 kali atau lebih per minggu
  • Merasakan hubungan emosional yang intens dengan media sosial
  • Merasa seolah-olah kecanduan menggunakan media sosial

7. Perfeksionis

Perfeksionis/Foto: Unsplash.com/Mark Pan4ratte

Merasa bahwa segalanya perlu dilakukan secara sempurna merupakan sifat orang yang perfeksionis. Padahal, perfeksionis bisa menjadi pemicu utama kecemasan. Dan bagi banyak orang, hal ini merupakan pemicu tak terduga dari sifat perfeksionis yang mendasarinya, mereka bahkan mungkin tidak menganggap diri mereka perfeksionis. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE