Tewas Sehari Setelah Lolos Festival Cannes, Ini Film Jurnalis Palestina yang Membongkar Penderitaan Rakyat Gaza
Serangan udara Israel baru-baru ini kembali menewaskan jurnalis di medan perang. Kali ini korbannya adalah Fatma Hassona, fotografer dan dokumenteris berusia 25 tahun asal Gaza yang karyanya belakangan jadi sorotan.
Mirisnya, Fatma meninggal dunia pada 16 April 2025, tepat sehari setelah dokumenternya, Put Your Soul on Your Hand and Walk, resmi lolos seleksi ACID di Festival Film Cannes 2025. Sebagaimana dilaporkan Al Jazeera, dia meninggal bersama 10 anggota keluarganya yang lain.
Kabar duka ini langsung memicu kecaman internasional dan menimbulkan spekulasi: apakah film yang membongkar horor perang Gaza itu membuat Fatma jadi sasaran? Lebih jelasnya, mari kita selami perjalanan filmnya, serta bagaimana dia menembus panggung Cannes dengan karya dan keberaniannya.
Tentang Film Dokumenter Put Your Soul on Your Hand and Walk
![]() Jepretan Foto Fatma Hassona/Foto: Instagram/fatma_hassona2 |
Put Your Soul on Your Hand and Walk bukanlah film yang diinisiasi oleh Fatma secara mandiri, melainkan karya kolaborasi unik antara jurnalis lapangan dan sutradara berpengalaman. Sepideh Farsi, sutradara asal Iran, yang membawa ide awal, mengatur format, dan mengarahkan alur narasi. Sejak serangan Israel pada Oktober 2023, Farsi terdorong ingin memberi ruang bagi suara Palestina yang kerap terabaikan.
Sayangnya, saat itu dia sulit memasuki Gaza. Dalam wawancara dengan Democracy Now! dia menuturkan telah berusaha masuk lewat Rafah tapi gagal karena jalan tertutup dan administrasi tak mengizinkan. Dari Kairo, Farsi mulai mengikuti jejak pengungsi Palestina dan akhirnya diperkenalkan pada sosok Fatma via Zoom.
Setelahnya kerja sama mereka pun terjalin. Fatma Hassona, yang berada di Gaza, menyuplai semua bahan mentah, mulai dari foto, klip video, narasi puisi, hingga rekaman panggilan Zoom. Ia merekam realitas perang sehari-hari seperti reruntuhan, evakuasi warga, hingga momen haru pemakaman.
Lewat sinergi ini, Put Your Soul on Your Hand and Walk berhasil menyajikan dialog dua antara sutradara yang bebas bergerak namun terasing dan fotojurnalis yang terkepung namun tak pernah berhenti bersaksi. Film tersebut menangkap kesetiaan Fatma pada tanah airnya, sekaligus tekadnya agar dunia tidak melupakan penderitaan warga Gaza.
“Seperti sniper mengangkat senjata, aku mengangkat kamera dan mengambil foto,” ujarnya Fatma pada Democracy Now!
Perjalanan Menuju Cannes
Fatma Hassona/Foto: Instagram/fatma_hassona2
Usaha mereka selama kurang lebih setahun akhirnya membuahkan hasil. Awal April 2025, Festival Film Cannes mengumumkan Put Your Soul on Your Hand and Walk lolos seleksi ACID, yaitu sebuah program resmi untuk film independen.
“Kamu diundang hadir, tapi aku tahu kamu ingin cepat kembali ke Gaza,” cerita Farsi saat mengabari Fatma.
Saat itu Fatma menyambutnya dengan suka cita. Meski demikian, dia meminta satu syarat, yaitu boleh pulang setelah pemutaran. Pasalnya ia tak ingin meninggalkan tanah airnya
Meninggal Dunia Sehari Setelah Pengumuman Seleksi
Fatma Hassona/Foto: Instagram/fatma_hassona2
Sayang, kegembiraan itu buyar keesokan harinya. Pada 16 April 2025, sebuah misil menghantam rumah Fatma di kawasan Al-Touffah, utara Gaza. Dilaporkan Time, Fatma dan 10 keluarganya, termasuk adik perempuannya yang sedang hamil, tewas seketika.
Farsi mencurigai serangan ini bukan kebetulan. Dengan banyaknya jurnalis yang dibunuh tentara Israel, bisa jadi fotojurnalis jadi sasaran. Hingga kini detail lengkap dan motif serangan masih menunggu investigasi independen. Menariknya, Washington Post melaporkan bahwa sebelum meninggal, Fatma sempat menulis bahwa jika dia mati, dia ingin kematiannya didengar khalayak.
Kejadian ini memang mengejutkan banyak pihak. Meski demikian, film Put Your Soul on Your Hand and Walk kini menjadi prasasti bagi keberanian seorang perempuan muda sekaligus bukti bahwa narasi warga Palestina pantas didengar. Melalui layar lebar di Cannes, kisah Fatma diharapkan mengguncang kesadaran internasional dan menegaskan pentingnya keberanian jurnalistik di tengah genosida Israel.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
