Tidak Bisa Pulang ke Bumi, Kosmonaut Ini Terdampar di Ruang Angkasa Selama Berbulan-bulan! Ini Kisahnya
Beauties, pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya 'terdampar' di ruang angkasa selama berbulan-bulan? Hal tersebut dirasakan oleh seorang kosmonaut bernama Sergei Krikalev. Ia terdampar di ruang angkasa selama berbulan-bulan tanpa ada kepastian kapan bisa kembali ke Bumi.
Krikalev sendiri diberi julukan 'orang Uni Soviet terakhir di dunia'. Sebab, ketika ia sedang berada di ruang angkasa pada 1991, Uni Soviet dibubarkan.
Sebagai informasi, kosmonaut adalah sebutan bagi astronaut yang dilatih dan disertifikasi oleh agen ruang angkasa Uni Soviet (kini Rusia). Pada 1991, Uni Soviet pecah menjadi 15 negara.
Perjalanan Krikalev tidak hanya mengungkap pengetahuan di antariksa, tetapi juga menjadi saksi kejatuhan Masa Ruang Angkasa dan akhir konflik ideologi di Perang Dingin Uni Soviet-Amerika Serikat, seperti dikutip dari Harvard Film Archive, Harvard Library.
Saat Uni Soviet bubar, Krikalev diberi tahu bahwa ia tidak bisa pulang ke Bumi. Sebab, negara yang mengurus kepulangannya sudah tidak ada, seperti dikutip dari Russia Beyond.
Lantas, apa alasan Krikalev semula dikirim ke ruang angkasa? Bagaimana cara kosmonaut ini dapat pulang ke Bumi? Simak kisahnya berikut ini!
Tugas Krikalev, Sang Kosmonaut Terdampar
Sergei Krikalov, kosmonaut yang terdampar di ruang angkasa berbulan-bulan karena Uni Soviet bubar./ Foto: Dok. Harvard Film Archive/Harvard Library |
Krikalev lahir pada tahun 1958 dan merupakan lulusan jurusan Teknik Mesin di Leningrad Mechanical Institute (kini St. Petersburg Technical University) pada tahun 1981. Sempat diiminta ibunya menjadi dokter, namun Krikalev mantap mengejar cita-citanya sejak kecil untuk menjadi astronaut, seperti dikutip dari New Mexico Museum of Space History.
Krikalev berusia 33 tahun saat dikirim dari Soviet Baikonur Cosmodrome (kelak jadi bagian Kazakhstan), ke Stasiun Ruang Angkasa Mir. Ia merupakan seorang insinyur penerbangan.
Misi ruang angkasa Krikalev seharusnya berdurasi 5 bulan. Pelatihan sebelum berangkat pun tidak mempersiapkan ia untuk bertahan hidup lebih lama dari itu.
Namun, kudeta di Uni Soviet pun terjadi.
"Bagi kami, kabar ini mengejutkan sekali. Kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi saat itu. Ketika kami mendiskusikannya, kami mencoba memahami apa kira-kira dampaknya pada industri ruang angkasa," kenang Krikalev.
Rupanya, Krikalev sendiri yang merasakan dampaknya. Di ruang angkasa, Krikalev diberi tahu bahwa pihak di Bumi tidak ada uang untuk membawanya pulang. Jawaban ini berulang satu bulan kemudian.
Pengelola misi ruang angkasa pun meminta Krikalev bertahan di ruang angkasa sedikit lebih lama lagi, tetapi bulan depan jawabannya tetap sama.
"Mereka bilang ini berat buat saya, sebab tidak bagus untuk kesehatan saya. Namun, negara sedang kesulitan, jadi kesempatan penghematan uang pasti jadi prioritas utama," kata Krikalev pada Discover Magazine.
Rusia saat itu menghadapi krisis keuangan karena hiperinflasi. Pemerintah menjual kursi roket Soyuz pada negara lain untuk menambah uang.
Austria membeli satu kursi roket Soyuz seharga 7 juta dollar, sementara Jepang membeli satu kursi lainnya seharga 12 juta dollar untuk mengirimkan reporter TV ke ruang angkasa.
Rusia juga berencana menjual cepat Stasiun Ruang Angkasa Mir kendati sedang ada program yang berjalan. Ini artinya, anggota kru lain yang sedang bertugas di stasiun tersebut pulang ke Bumi, tetapi Krikalev sebagai insinyur penerbangan tidak bisa pulang.
Untuk menyemangati diri, Krikalev meminta dikirimkan madu. Namun, tidak ada madu saat itu. Sebagai gantinya, ia malah dikirimi lemon dan horseradish, jenis lobak pedas yang tumbuh di Rusia dan Hongaria.
Kesempatan Pulang
Ilustrasi ruang angkasa/ Foto: Freepik/Freepik |
Di Stasiun Ruang Angkasa Uni Soviet Mir, ada kapsul Raduga yang secara spesifik didesain untuk kembali ke Bumi. Jika Krikalev menggunakannya, maka ia bisa pulang ke Bumi.
DI sisi lain, Krikalev menimbang-nimbang, jika ia pergi dari Mir, maka saat itu adalah akhir dari stasiun ruang angkasa tersebut. Sebab, tidak ada lagi orang yang akan merawatnya.
Namun, jika Krikalev bertahan di ruang angkasa, maka kesehatannya akan terancam. Salah satu risiko efek sampingnya antara lain penyusutan massa otot (muscle atrophy), paparan radiasi, risiko kanker, dan pelemahan sistem imun dari hari ke hari.
"Saya membayangkan, apakah saya kuat bertahan menyelesaikan program ini. Saya tidak yakin," tuturnya.
Alhasil, misi ruang angkasa Krikalev jadi 10 bulan dari yang semula 5 bulan. Total 311 hari dihabiskan di ruang angkasa, dengan 4 misi dipotong jadi 2 misi, tanpa tambahan insinyur penerbangan. Selama di ruang angkasa tersebut, ia telah mengelilingi Bumi 5.000 kali.
Untuk membaca kisah kepulangan Krikalev selengkapnya, KLIK DI SINI!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Sergei Krikalov, kosmonaut yang terdampar di ruang angkasa berbulan-bulan karena Uni Soviet bubar./ Foto: Dok. Harvard Film Archive/Harvard Library
Ilustrasi ruang angkasa/ Foto: Freepik/Freepik