Tips Parenting: Pentingnya Mengenalkan Konsep Kesetaraan Gender Sedini Mungkin pada Anak

Salsabila Pratiwi | Beautynesia
Jumat, 22 Jul 2022 17:00 WIB
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Freepik/prostooleh

Beauties, konsep kesetaraan gender sebenarnya tidak hanya perlu dipahami oleh orang dewasa saja, namun anak-anak juga perlu mengetahuinya sejak dini. Hal ini karena identitas gender dan persepsi orang lain dimulai pada anak usia dini.

Mengajarkan kesetaraan gender untuk anak-anak adalah topik penting di anak usia dini. Dengan mengajarkannya sedini mungkin, anak akan mengetahui bahwa setiap orang memiliki hak, sumber daya, peluang, dan perlindungan yang sama yang dapat membantu untuk memenuhi potensi penuh sebagai seorang manusia.

Mengapa Penting Mengajarkan Kesetaraan Gender Sedini Mungkin?


Mengajarkan Anak Sedini Mungkin/Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio

Dilansir dari Rights of Equality, penelitian menunjukkan bahwa konsep gender pada anak-anak terbentuk antara usia tiga dan tujuh tahun. Selama fase perkembangan awal, anak-anak membentuk pemahaman tentang norma, identitas, dan stereotip gender berdasarkan pengalaman mereka di dalam keluarga, sekolah, dan lingkungan mereka.

Dari sanalah peran keluarga, sekolah dan lingkungan sangat penting dalam membentuk pemahaman anak tentang kesetaraan gender. Ada ekspektasi dan standar gender yang diinternalisasikan oleh anak-anak ketika mereka terpapar pada norma dan standar ini dalam buku, kartun, film, acara TV, dan iklan digital.

Misalnya, perempuan sering menjadi objek secara seksual di TV dan iklan digital. Banyak juga konsep toxic masculinity dan dominasi pria yang biasanya diagungkan dalam cerita, novel dan juga film. Jika seorang anak dihadapkan pada pengalaman tertentu sebagai bagian dari dinamika perkembangan normalnya, mereka cenderung menormalisasi hal tersebut.

Alasannya, anak-anak tumbuh untuk meniru pengalaman itu dalam hidup mereka sebagai orang dewasa. Misalnya, anak-anak muda yang terpapar kekerasan berbasis gender di rumah atau di masyarakat menginternalisasi pengalaman-pengalaman itu, dan cenderung mengulanginya sebagai orang dewasa.

Hal yang sama berlaku untuk kekuatan gender, peran atau perilaku gender. Anak pria yang tumbuh dalam rumah tangga di mana pria tidak ikut serta dalam pekerjaan rumah tangga, biasanya mengalami kesulitan untuk melakukan pekerjaan apapun sebagai orang dewasa.

Pengetahuan Kesetaraan Gender Melalui Pendidikan


Pengetahuan Kesetaraan Gender/Foto: pexels.com/Akaterina Bolovtsova

Pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam membentuk pikiran anak. Tahun-tahun awal pembentukan adalah waktu terbaik untuk menanamkan pemikiran untuk mematahkan stereotip, dengan memberikan pendidikan netral gender kepada anak-anak melalui seni, drama, musik, dan kurikulum formal dan informal lainnya. 

Pendidikan awal ini adalah salah satu cara dalam mengubah seseorang dalam menangani kekuasaan yang toksik, memutuskan hubungan antara maskulinitas dan kekerasan, mendorong anak pria untuk berbagi tanggung jawab rumah tangga dan anak perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan, memastikan akses yang sama terhadap peluang antara anak pria dan perempuan, mematahkan stereotip gender seperti olahraga hingga mainan. 

Pengetahuan Tentang Diskriminasi Gender


Ajak Anak untuk Berpartisipasi/Foto: pexels.com/RODNAE Productions

Orangtua di rumah pun dapat mengambil alih dalam mendidik anak akan kesetaraan gender. Berikan pengertian bahwa pada dasarnya hak antara pria dan perempuan adalah sama. Mulai ajak anak-anak untuk melakukan aktivitas di rumah yang secara tidak langsung dapat memperkenalkan tentang kesetaraan gender seperti: 

  • Melibatkan anak dalam pekerjaan rumah sehari-hari tanpa kecuali, misalnya anak pria mencuci piring dan anak perempuan membantu dalam ayahnya dalam hal otomotif.
  • Ajak untuk menonton film atau kartun yang mengandung unsur kesetaraan gender.
  • Kenalkan sosok inspiratif dari lawan jenis.
  • Ajak berpartisipasi dalam aktivitas yang menyenangkan seperti bermain bola dan menari di mana kedua anak, baik perempuan dan pria, dapat melakukan keduanya. 

Orangtua juga bisa menunjukkan kepada anak-anak contoh ucapan atau percakapan. Pastikan semua contoh relevan untuk usia anak-anak dan kehidupan sehari-hari mereka, ya!

Pada akhirnya, mendidik anak untuk mengetahui bahwa semua orang memiliki hak dan kewajiban yang sama, maka orangtua ikut serta dalam mendidik generasi selanjutnya menjadi generasi yang menjunjung kesetaraan!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...