Tips Tulus Memaafkan Menurut Psikologi agar Tenang di Bulan Ramadhan
Ketika ada orang yang menyakitimu, meremehkan pencapaian, hingga dengan sengaja membohongimu, dan berbagai latar yang lain tentu dapat membuatmu kecewa. Sebagai orang yang disakiti, mungkin kamu pernah dihampiri oleh sahabat atau anggota keluarga yang meminta maaf padamu.
Rasanya kamu sudah memaafkan, tapi kenapa masih sulit untuk mengendalikan emosi ya? Kamu mudah terpancing untuk marah ketika teringat kembali tentang kejadian yang menyakitimu atau saat kamu bertemu orang yang menyakitimu di acara reuni atau kumpul keluarga, kamu jadi teringat lagi dan membuat liburan kamu jadi nggak nyaman.
Berikut Beautyensia telah merangkum dari berbagai sumber, ini latihan memaafkan yang cocok dan direkomendasikan untuk kamu coba!
1.Munculkan Kembali Pengalaman Menyakitkan dari Orang Tersebut
![]() Hadirkan kembali peristiwa yang menyakitimu/Foto: freepik.com/jcomp |
Dari penelitian psikologi tentang memaafkan yang dilakukan oleh Bono, McCullough, dan Root ada begitu banyak manfaat yang diperoleh jika kamu berhasil memaafkan orang lain. Salah satunya mendapat kehidupan bahagia yang menenangkan.
Ini bukan berarti Beauties terus menerus memberikan ruang untuk disakiti dan memaklumi perbuatan dan perkataan yang menyakitimu. Di sini memaafkan bermakna melupakan 'emosi negatif' yang melekat dan pernah mengikat dirimu dan menghambat kamu untuk berkembang.
Peristiwa atau pengalamannya tentu masih kamu ingat, karena ada bagian dalam otak yang mengatur memori atau ingatan tentang perisitwa yang menyakitkan itu. Supaya kamu lebih mudah memaafkan dan tidak meluapkannya dengan ekspresi emosi yang salah dan merusak diri sendiri, bahkan lingkunganmu, maka coba hadirkan kembali peristiwa yang membuatmu merasa tersakiti, coba ulang kembali seolah kamu sedang menonton film. Cukup peristiwanya yang diulang kembali, tanpa perlu melibatkan emosi yang kamu rasakan, Beauties!
2. Ulang Kembali dan Bayangkan Seolah Orang yang Menyakitimu Ada di Depanmu
Ulang Kembali dan Bayangkan Seolah Orang yang Menyakitimu Ada di Depanmu/Foto: Freepik.com/pressfoto
Ketika kamu sudah memikirkan kembali tentang peristiwa menyakitkan itu, saat ini coba kamu bayangkan seakan-akan orang yang menyakitimu itu ada di hadapanmu saat ini. Dalam hal ini, coba pakai kacamata dari sisi orang yang menyakitimu dan menduga kira-kira apa alasan hingga orang tersebut tega membuatmu merasa minder, merasa dibohongi hingga latar belakang lainnya. Kamu boleh membuat daftar atau list kemungkinan yang logis, karena setiap orang tentunya pernah melakukan kesalahan bukan, Beauties?
Termasuk diri kamu sendiri. Kamu juga dapat membayangkan orang yang ada di hadapanmu adalah dirimu di masa lalu. Mungkin dulu kamu pernah membuat kesalahan seperti menunda membuat tugas, meremehkan dirimu sendiri, dan tidak peduli pada diri sendiri. Kamu boleh berpikir tentang alasan di balik itu, sehingga kamu dapat mengelola emosi negatif yang tidak terkontrol dan tetap berpikir secara logis dan tenang.
3. Bayangkan DIalog antara Kamu dan Orang yang Menyakitimu
Bayangkan DIalog antara Kamu dan Orang yang Menyakitimu/Foto: Freepik.com/timeimage
Coba saat ini kamu hadirkan kembali peristiwa beserta orang yang pernah melukai hatimu dan coba berdialog atau mengobrol kembali dengan orang itu. Kamu boleh membuat skenario seolah orang tersebut sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf dengan tulus kepadamu, tapi kalau hal itu rasanya terlalu berat kamu dapat memulai dengan bertanya kira-kira apa alasan orang tersebut menyakitimu dan jika kamu sudah siap kamu dapat lanjut kepada adegan membayangkan orang itu menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Saat mendapatkan respon seperti itu, maka apa yang terlintas dalam pikiranmu dan apa yang kamu rasakan ketika orang tersebut bersungguh-sungguh minta maaf dan menyesali kesalahannya.
4. Imajinasikan Seolah-olah Orang yang Kamu Kagumi Ikut Membantumu
Imajinasikan Seolah-olah Orang yang Kamu Kagumi Ikut Membantumu/Foto: Freepik.com/Freepik
Jika terlalu sulit untuk membayangkan orang yang menyakitimu itu minta maaf padamu, maka kamu dapat menghadirkan orang lain. Misal orang terdekat yang sangat kamu percayai, atau figur orangtua dan keluarga terdekatmu sedang berusaha memediasi kamu. Bahkan kamu juga dapat membayangkan sang Pencipta yang sedang menyapamu dalam doa yang kamu mohonkan, terlepas dari apa pun keyakinanmu, Beauties.
Ketika figur yang kamu hormati dan kamu cintai hadir dan mereka memohon supaya kamu berkenan memaafkan orang tersebut, rasanya kamu tidak berjuang dan berjalan sendirian, bukan, Beauties? Setidaknya ada yang turut merangkul beban bersama kamu.
5. Bayangkan Kamu Mengucapkan Sesuatu untuk Orang Itu
Bayangkan Kamu Mengucapkan Sesuatu untuk Orang Itu/Foto: Freepik.com/Freepik
Jika kamu memiliki kesempatan untuk mengucapkan sesuatu pada orang yang menyakitimu, kamu berhak mengatakannya. Bahkan kamu juga boleh bebas mengatakan tentang dampak negatif, kerugian mental yang kamu alami usai kamu merasa disakiti, tapi pastikan kamu tetap menyampaikannya dengan tenang. Tidak masalah jika kamu meluapkannya sambil menangis, tapi ketika terlalu berat untukmu dan emosimu tak terkendali, kamu dapat tarik napas dan diam sejenak atau alihkan dengan lakukan hobi kamu sejenak.
Usai kamu merasa lebih tenang, usahakan sampaikan beberapa harapan kepada orang tersebut. Pastikan kalimat yang kamu lontarkan adalah harapan positif, misalnya kamu berharap supaya ke depannya hubunganmu dengan orang yang pernah menyakitimu kembali membaik dan hal buruk tidak terulang lagi di hari berikutnya.Â
Tentu harapan perlu dilontarkan, karena memang setiap orang pernah melakukan kesalahan, termasuk diri kamu sendiri. Kamu pun juga dapat memberikan semacam kesepakatan dan batasan yang jelas untuk mengantisipasi agar ke depannya hal mengecewakan tidak muncul lagi dengan berbagai kesepakatan yang punya tujuan positif. Bisa dibilang kamu membuat komitmen.
Namun jika ke depannya kamu ingin membatasi hubunganmu dengan orang itu, tentu itu adalah hak dan pilihanmu, Beauties. Setidaknya kamu tak lagi menganggapnya sebagai musuh, supaya tak ada lagi energi negatif yang perlu terserap dan mengganggu kamu.
Oke, Beauties berikut tadi berbagai latihan yang wajib dicoba supaya memaafkan jadi terasa lebih ringan dan efektif untuk dilakukan. Ingat, setiap orang punya proses yang berbeda dan lakukan secara bertahap ya, Beauties.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
