Tradisi Pemakaman Langit di Tibet Bikin Ngeri Sekaligus Penasaran, Simak Faktanya!

Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Kamis, 01 Feb 2024 14:00 WIB
Tradisi Pemakaman Langit di Tibet Bikin Ngeri Sekaligus Penasaran, Simak Faktanya!
Tradisi pemakaman langit/ Foto: freepik.com/mdjaff

Umumnya, pemakaman manusia dilakukan dengan mengubur ke dalam tanah atau dikremasi. Namun salah satu pemakaman yang dipraktikkan di dataran tinggi Tibet ini cukup unik dan sedikit 'mengerikan', yakni berupa pemakaman langit.

Pemakaman langit merupakan sebuah tradisi pemakaman dimana mayat akan diberikan kepada burung nasar alias burung pemakan bangkai untuk dimakan. 

Meski sedikit ngeri, nyatanya tradisi tersebut menarik perhatian dunia dengan cara yang berbeda bahkan menjadi sebuah 'pertunjukan' yang dinanti oleh para wisatawan. Wah, seperti apa pemakaman langit yang unik tersebut?

Sejarah Pemakaman Langit di Tibet

Kondisi geografis di Tibet
Kondisi geografis di Tibet/ Foto: freepik.com/jcomp

Pemakaman langit oleh orang Tibet ternyata berkaitan dengan kepercayaan Buddha di Tibet. Mayoritas penduduk Tibet merupakan pemeluk agama Buddha yang mempercayai adanya reinkarnasi. Bagi mereka, jasad yang telah meninggal tidak ada artinya lagi dan pada akhirnya akan kembali ke alam, baik melalui burung pemakan bangkai ataupun diuraikan di tanah.

Orang Tibet juga percaya bahwa pada pemakaman langit, burung nasar yang datang dan memakan jasad menandakan orang yang telah meninggal tersebut tidak memiliki dosa dan jiwanya telah pergi dengan damai ke surga.

Bahkan mereka juga percaya pemakaman langit akan lebih mempermudah arwah orang yang meninggal untuk sampai ke nirwana, karena telah memberikan kemurahan hati bagi burung pemakan bangkai

Faktor lainnya adalah kondisi geografis di Tibet yang berbukit dan berbatu membuat sulitnya mencari lahan kuburan ataupun kayu bakar untuk kremasi. Oleh karena itu, cara pemakaman langit dianggap lebih praktis dibandingkan dengan dikubur ataupun dikremasi.

Proses Pemakaman Langit

Burung pemakan bangkai/ Foto: freepik.com/wirestock

Bagi kamu yang belum tahu, prosesi pemakaman langit biasa dimulai sebelum fajar dimana jasad tersebut akan dikirim ke pemakaman diantara gunung-gunung yang jaraknya cukup jauh dari pemakaman.

Para rogyapas atau petugas pembawa tubuh akan menyeret jasad hingga puncak gunung dan memotong-motong tubuh jasad beserta tulang-tulangnya menjadi potongan-potongan kecil.

Sebelum melemparkannya pada burung nasar, jasad yang sudah dipotong-potong akan dicampurkan dengan tsampa. Tsampa adalah makanan pokok penduduk Tibet yang terbuat dari tepung Barley.

Setelahnya, sekumpulan burung nasar akan mengerumuni dan memakan potongan jasad seperti yang mereka lakukan pada bangkai.

Pengecualian dalam Pemakaman Langit

Wisatawan tidak dilarang mendekati pemakaman langit/ Foto: freepik.com/tirachardz

Melansir dari  detik bali, tidak semua jasad manusia bisa dimakamkan menggunakan tradisi pemakaman langit. Pengecualian berlaku bagi jasad anak-anak di bawah 18 tahun, perempuan hamil, atau mereka yang meninggal karena penyakit menular atau kecelakaan. 

Anggota keluarga dan orang asing pun tidak diizinkan untuk menyaksikan prosesi pemakaman langit. Selain itu, prosesi tersebut juga tidak boleh didokumentasikan baik berupa foto atau video karena dianggap bisa menghalangi naiknya jiwa dari jasad yang sudah mati menuju surga.

Lalu dimana wisatawan bisa menyaksikan prosesi tersebut? Jika kamu tertarik untuk melihatnya, pengunjung diperbolehkan untuk melihat prosesi dari bukit setinggi 4.150 Mdpl dekat Kuil Drigung.

Nah, itu tadi beberapa informasi mengenai pemakaman langit di Tibet yang menarik perhatian dunia.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(sim/sim)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE