Tradisi Puasa Ramadan di Berbagai Negara Ini Unik Dan Menarik, Apa Saja Ya?

Shinta Khoiru Nikmah | Beautynesia
Selasa, 18 Apr 2023 15:00 WIB
Tradisi di bulan ramadan/ Foto: freepik.com/freepik

Bulan Ramadan menjadi bulan suci yang dinantikan oleh umat Islam. Selain berpuasa, di bulan Ramadan kamu bisa melakukan banyak amalan yang mendatangkan pahala yang berlipat. Selain ibadah wajib dan ibadah sunah yang banyak dikerjakan oleh umat Islam, ada banyak tradisi yang dilakukan ketika bulan Ramadan tiba. 

Contohnya tradisi padusan alias membersihkan diri yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia untuk menyambut bulan Ramadan. Tradisi lain seperti nyadran, pawai Ramadan, membunyikan petasan juga masih sering dilakukan di Indonesia. 

Beda negara tentunya beda pula tradisi yang dilakukan saat bulan Ramadan, seperti tradisi di bulan Ramadan yang dilakukan di negara-negara berikut ini.

1. Menyalakan Lentera Warna-Warni di Mesir


Menyalakan lentera/ Foto: freepik.com/Sketchepedia

Bulan Ramadan di Mesir diwarnai dengan tradisi menyalakan lentera warna-warni. Melansir dari laman The Muslim Vibe, lentera warna-warni dinyalakan untuk merayakan bulan suci Ramadan.

Tradisi tersebut menjadi salah satu cara paling simbolis dan penuh warna untuk merayakan bulan istimewa tersebut. Mesir terkenal dengan lentera yang semarak dan berkilau yang dinyalakan pada sore dan malam hari, yang disebut "fanous". Wah, sepertinya akan menjadi pemandangan yang menarik ya, Beauties?

2. "Seheriwalas", Tradisi Membangunkan Sahur di India

Indonesia sudah terbiasa dengan tradisi membangunkan sahur menggunakan pengeras suara yang dinyalakan dari masjid-masjid. Di India, ternyata ada tradisi unik untuk membangunkan sahur yang sering disebut dengan istilah seheriwalas

Tradisi tersebut dilakukan oleh petugas kota ini akan meneriakkan doa dan menyebut nama Allah dan Nabi Muhammad dengan syair yang indah. Tujuannya memastikan orang-orang di lingkungan sekitar yang menjalankan puasa Ramadan bisa bangun sahur sebelum sholat subuh.

3. Tembakan Meriam di Lebanon


Tembakan meriam/ Foto: freepik.com/qalebstudio

Jika di Indonesia identik dengan menyalakan petasan, maka berbeda dengan di Lebanon yang menembakkan meriam sebagai tradisi bulan Ramadan. Tradisi menembakkan meriam di bulan Ramadan dilakukan untuk menandai waktu berakhirnya puasa di setiap harinya alias menjadi penanda sudah datangnya waktu berbuka.

Tidak hanya di Lebanon, tradisi tersebut juga dilakukan oleh beberapa negara di Timur Tengah. Tradisi tersebut dikenal sebagai midfa al iftar, yang kabarnya telah dimulai di Mesir lebih dari 200 tahun yang lalu.

4. Membunyikan Klakson untuk Membangunkan Sahur di Maroko

Di Maroko ternyata ada petugas tersendiri yang diminta untuk membangunkan sahur bagi orang-orang di lingkungan sekitar. Petugas yang membangunkan sahur tersebut dipilih oleh penduduk kota karena kejujuran dan empatinya.

Serombongan petugas yang disebut nafar tersebut mengenakan pakaian tradisional gandora, sandal, dan topi, dan melantunkan do'a-do'a yang merdu untuk menandai awal fajar.

Para nafar akan menyusuri sepanjang jalan sambil membunyikan klakson untuk membangunkan penduduk agar bisa bangun sahur 

(sim/sim)