Aksi aktivis dunia belakangan ini jadi sorotan. Setelah sebelumnya heboh aktivis muda di London melempar sup tomat ke lukisan Van Gogh seharga Rp13 triliun, kini viral di media sosial sejumlah aktivis vegan yang menumpahkan berbotol-botol susu sapi ke lantai supermarket.
Para aktivis yang tergabung dalam gerakan Animal Rebellion nekat melakukan aksi menumpahkan susu ke lantai supermarket dengan tujuan membela hak dan melindungi hewan. Mereka mendatangi berbagai supermarket di Inggris lalu melancarkan aksi dengan mengambil botol-botol susu dan menuangkannya ke lantai. Kejadian ini terjadi pada Sabtu (15/10) lalu.
Ada beberapa supermarket di London yang menjadi target aksi dari para aktivis vegan tersebut, yaitu Harrods, Marks & Spencer, Fortnum, Waitrose, Mason, serta toserba high-end lainnya yang tersebar di London hingga Edinburgh.
Dilansir London World, polisi Norwich mengonfirmasi bahwa empat orang telah ditangkap karena pelanggaran penyerangan dan perusakan kriminal. Di Knightbridge, satu kelompok pemrotes menuangkan susu ke aula makanan di Harrods, sementara yang lain terlihat menuangkan botol susu ke lantai dan ke meja berisi keju di Piccadilly's Fortnum and Mason. Para aktivis mengatakan bahwa mereka menekankan pentingnya membantu petani dalam transisi ke sistem pangan nabati yang berkelanjutan.
Salah satu video yang diunggah Animal Rebellion di Twitter yang memperlihatkan aksi para aktivis menumpahkan susu di lantai supermarket menjadi viral. Namun, tak sedikit warganet yang mengecam dan mengatakan bahwa aksi tersebut adalah 'pemborosan besar-besaran', di mana susu tersebut seharusnya bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan.
"Bertingkah seolah-olah tidak ada biaya hidup yang terjadi saat krisis dan keluarga berjuang untuk bertahan hidup sementara mereka menuangkan susu ke lantai. Mereka harus membayarnya," ujar salah seorang warganet.
"Saya sudah menjadi vegan selama delapan tahun sekarang dan merasa malu dengan ini. Dan sebagai pekerja toko, saya akan menjadi salah satu orang yang harus datang dan membersihkan ini," ungkap warganet lainnya.
Warganet juga berpendapat bahwa tindakan para aktivis tersebut justru tidak akan membuat orang-orang mendukung apa yang mereka perjuangkan.
"Sementara orang-orang jatuh ke dalam kemiskinan, ini yang terbaik yang dapat Anda lakukan? Anda akan mendapatkan orang-orang di pihak Anda dengan menyumbangkan makanan nabati kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan," paparnya.
Juru bicara Animal Rebellion Robert Gordon buka suara dalam sebuah wawancara dengan LBC. Ia mengatakan bahwa mereka sesungguhnya tidak memiliki pilihan.
"Pada kenyataannya, kami hanyalah sekelompok individu yang benar-benar peduli yang telah dengan hati-hati memilih toko-toko kelas atas ini. Ada tingkat gangguan yang tak terhindarkan yang akan ditimbulkan, dan kami benar-benar tidak ingin untuk mengganggu mereka yang paling menderita dalam krisis biaya hidup," paparnya.
"Kami memilih Fortnum & Mason, Selfridges, M&S dan kami minta maaf untuk orang-orang yang terjebak dalam gangguan itu. Terus terang, pada titik ini, kami tidak punya pilihan," lanjutnya.
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!