Viral Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar, Ini 5 Kalimat yang Sering Diucapkan Korban Kekerasan dalam Pacaran
Kasus penganiayaan yang dilakukan anak anggota DPR RI dari Fraksi PKB,Ā GregoriusĀ Ronald TannurĀ (31), terhadap sang pacar, DSA (28), menjadi sorotan. Ronald menganiaya korban berkali-kali hingga menyebabkan perempuan itu meninggal dunia.
Kini, Ronald telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam 12 tahun penjara. Ia hanya dijerat pasal penganiayaan, padahal pakar hukum menilai seharusnya Ronald juga dijerat pasal pembunuhan.
Kasus kekerasan dalam pacaran dilaporkan meningkat selama beberapa tahun belakangan ini.Ā Menurut Catatan Tahunan Komnas Perempuan (Catahu) 2022, ada 463 pengaduan Kekerasan Dalam Pacaran (KDP) yang dilaporkan dengan kekerasan berbasis gender di ranah personal terbanyak adalah Kekerasan oleh Mantan Pacar (KMP) dengan 813 pengaduan.
Terlepas dariĀ abusive relationship atau perilaku kekerasan dalam hubungan, sayangnya, bukanlah hal yang mudah bagi korban. Sering kali, korban tidak menyadari bahwa apa yang ia alami termasuk dalam aksi kekerasan, baik itu secara fisik maupun emosional.
Pasangan yang melakukan kekerasan membuat korban merasa tidak percaya diri, merasa bersalah, dan bertanggung jawab atas konflik dalam hubungan. Bentuk manipulasi yang dilakukan pelaku terhadap korban ini dikenal dengan istilah gaslighting. Akibatnya, korban terjerat dalam toxic relationship dan sulit meninggalkan hubungan tersebut.
Dilansir dari laman Choosing Therapy, berikut ini beberapa kalimat yang sering diucapkan korban yang sedang berada dalam abusive relationship.
"Pasanganku Mencintaiku, Ia Tidak Melakukan Kekerasan"
Viral Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar, Ini 5 Kalimat yang Sering Diucapkan Korban Kekerasan dalam Pacaran/Foto: Pexels/Mart Production
Korban mungkin sering mengucapkan kalimat ini kepada diirnya sendiri atau kepada orang lain, tujuannya adalah memberikan pembenaran atas keputusannya untuk tetap bertahan dalam hubungan tersebut.Ā
Korban juga berpikir bahwa tindak kekerasan itu tidak terjadi setiap saat. Mereka akan fokus pada momen di mana kekerasan tidak terjadi dan menganggap hal itu cukup baik untuk tetap bertahan.
Korban berusaha membuktikan bahwa pasangan tetap mencintainya, meski aksi kekerasan kerap terjadi.
"Ia Tidak Bermaksud Menyakitiku"
Viral Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar, Ini 5 Kalimat yang Sering Diucapkan Korban Kekerasan dalam Pacaran/Foto: Pexels.com/Timur Weber
Serupa dengan kalimat di atas, ketika korban disakiti secara fisik, merekaĀ menganggap bahwa pelaku tidak benar-benar bermaksud untuk menyakitinya.
Singkatnya, korban 'terbutakan' oleh kata-kata dari pelaku bahwa mereka tidak bermaksud untuk menyakiti. Padahal faktanya, aksi kekerasan telah terjadi. Korban hanya memercayai perkataan, dan tidak melihat tindakan yang nyata terjadi.
"Aku Yakin Ini Hanya Terjadi Sekali"
Viral Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar, Ini 5 Kalimat yang Sering Diucapkan Korban Kekerasan dalam Pacaran/Foto: Pexels/MART PRODUCTION
Korban mengatakan kalimat ini ketika mereka mencoba memahami bagaimana dan mengapa aksi kekerasan bisa terjadi dalam hubungan. Ketika kekerasan terjadi, korban akan menerima perilaku tersebut, dan berpikir bahwa aksi tersebut hanya akan terjadi satu kali.
Namun, jika kekerasan terjadi lagi, korban mungkin akan kesulitan memahami bahwa perilaku tersebut sebenarnya merupakan aksi kekerasan, terlebih jika terjadi dalam waktu yang begitu cepat. Namun pada akhirnya, mereka akan membiarkan perilaku buruk itu terjadi lagi.
"Mungkin Ini Salahku"
Viral Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar, Ini 5 Kalimat yang Sering Diucapkan Korban Kekerasan dalam Pacaran/Foto: Freepik.com
Korban bisa jadi merasa bahwa aksi kekerasan yang dilakukan pelaku terjadi karena kesalahannya. Mereka juga berpikir jika mereka memperbaiki diri atau bertindak sesuai keinginan pelaku, maka aksi tersebut tidak akan terulang.
Hal ini juga merupakan dampak dari gaslighting, di mana pelaku berusaha memanipulasi korban dengan tujuan mengontrol mereka.
"Aku Takut dengan Apa yang Akan Terjadi Jika Aku Meninggalkan Hubungan Ini"
Viral Anak Anggota DPR RI Aniaya Pacar, Ini 5 Kalimat yang Sering Diucapkan Korban Kekerasan dalam Pacaran/Foto : freepik.com/yanalya
Ada beberapa arti ketika korban mengatakan kalimat ini. Pertama, mereka mungkin takut untuk meninggalkan hubungan karena adanya ancaman dari pelaku. Secara psikologis, pelaku kekerasan dapat membuat korbannya tertawan hingga tidak bisa meninggalkan hubungan beracun tersebut.
Kedua, korban mungkin mengatakan hal ini karena mereka merasa tidak bisa hidup tanpa pelaku. Hal ini biasanya karena ada faktor ketergatungan, seperti tempat tinggal dan finansial.
Tanda-tanda hubungan yang penuh kekerasan salah satunya adalah korban merasa pantas menerima perlakuan buruk dan berusaha membenarkan aksi tersebut.
Jika kamuĀ sedang berada dalam abusive relationship, ingatlah bahwa ini bukan salahmu dan kamu tidak pantas diperlakukanĀ secara buruk dan penuh kekerasan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!