Viral Poster Bernuansa Seksis di Demo 11 April, Ini Klarifikasi dari Mahasiswi
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesai (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi pada Senin (11/4). Ada 6 tuntutan yang menjadi fokus saat aksi demo kemarin, beberapa di antaranya adalah perihal Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai tidak serius menolak wacana jabatan 3 periode dan harga bahan pokok yang meningkat.
Mahasiswa di seluruh Indonesia turun ke jalan menyampaikan aspirasi mereka, namun ada satu hal yang selalu menjadi sorotan kala aksi demo berlangsung: poster yang dibuat dan dibawa oleh mahasiswa. Kata-kata yang dituliskan di poster pun beragam, mulai dari yang 'tajam' hingga unik dan nyeleneh dengan meme khas anak muda.
Sayangnya, dari sekian banyak poster, tak sedikit poster bernuansa seksis ikut meramaikan aksi demo mahasiswa kemarin. Kata-kata yang digunakan dalam poster tersebut memang bermaksud menyindir, namun secara tidak langsung juga menormalisasi seksisme. Ironisnya, yang membentangkan poster bernada seksis tersebut adalah para mahasiswi.
Hal ini pun kemudian menjadi viral di berbagai media sosial. Tak sedikit netizen yang mengecam dan kecewa dengan poster nan vulgar yang dinilai mencederai aksi demo. Sebagai informasi, seksisme adalah prasangka atau diskriminasi berdasarkan gender seseorang.
Beberapa poster bernuansa seksisme tersebut memuat kalimat seperti, "Lebih baik bercinta 3 ronde daripada harus 3 periode" dan "Harga minyak kayak harga Mi-Chat, mahal!".
Klarifikasi Mahasiswi soal Poster Bernuansa Seksis
Poster bernuansa seksisme di demo 11 April 2022/ Foto: Twitter/tubirfess |
Di tengah ramainya perbincangan dan kecaman terhadap poster bernuansa seksis, ada seorang netizen di Twitter yang mengunggah klarifikasi dari mahasiswi yang membuat poster tersebut. Sebuah tangkapan layar berisikan klarifikasi mahasiswi diunggah oleh akun @adiossszzz.
"Mengenai tulisan poster yang saya buat (tidak menyangka akan serame ini) tidak peduli bahwa orang lain berpikir "ya namanya juga anak sastra, aneh-aneh tulisannya" di luar itu, saya sudah sebutkan alasannya kenapa saya menggunakan kata "ronde" agar terdapat asonansi kata untuk kata "periode"," ungkap mahasisiwi tersebut.
"Mungkin dari teman-teman banyak yang menunjukkan atau respon/sikap tidak suka. Tidak apa-apa karena hal tersebut di luar kendali saya. Adapun teman-teman yang tetap mensupport (menyukai aksi berani saya tersebut), terima kasih banyak," tambahnya.
Mahasiswi tersebut juga mengungkapkan bahwa bagi beberapa orang, tulisannya mungkin sedikit tabu. "Melihat respon dari pihak yang kontra dari poster tulisan yang saya buat, mungkin bagi beberapa orang tulisan ini agak sedikit tabu. Ditambah teman-teman yang selain atau bukan anak BAHASA/SASTRA mungkin akan sulit mengerti mengapa saya menggunakan kata tersebut (yaitu balik lagi karena ingin menyuguhkan asonansi di dalamnya."
Dari klarifikasi, diketahui mahasiswi tersebut kuliah jurusan Sastra. Alasan penggunaan kata ronde, menurut klarifikasi mahasiswi bersangkutan, adalah agar berima dengan kata periode. Namun, netizen menilai bahwa sesungguhnya masih ada kata-kata lain yang bisa digunakan yang tidak menjurus pada seksisme dan lebih berbobot.
Yuk, Beauties, lebih bijak dalam menyampaikan aspirasi dan fokus dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika ingin menyuarakan pendapat, sampaikanlah dengan kalimat yang memang sesuai dengan konteks. Jangan rusak niat baik demonstrasi mahasiswa dengan menormalisasi pandangan seksis. Be wise and be smart!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Poster bernuansa seksisme di demo 11 April 2022/ Foto: Twitter/tubirfess