Seksisme adalah prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atau kelompok berdasarkan jenis kelamin atau gender tertentu. Manifestasi seksisme berdampak negatif bagi semua orang, khususnya perempuan.
Hal tersebut dapat memicu tindakan kekerasan, pelecehan dan komentar yang mengundang stereotip. Praktik seksisme banyak ditemukan melalui perilaku, ucapan, tulisan, tradisi, hukum serta kebijakan.
Nah, berikut 6 jenis seksisme yang harus kamu ketahui. Yuk simak!
Hostile Sexism
![]() Ilustrasi 6 jenis seksisme/Foto: freepik.com/freepik |
Hostile sexism didasari pada kebencian terhadap jenis kelamin atau gender tertentu. Misalnya memandang perempuan sebagai pendusta, manipulatif dan mengendalikan pria dengan rayuan.
Seseorang atau kelompok yang melanggengkan hostile sexism berisiko melakukan kekerasan fisik dan pelecehan. Melansir dari Healthline, dalam sebuah studi di Indonesia tahun 2019 menjelaskan bahwa penganut seksisme ini cenderung menyalahkan korban dalam kasus perkosaan atau pelecehan, bukan pelakunya.
Benevolent Sexism
![]() Ilustrasi 6 jenis seksisme/Foto: freepik.com/pressfoto |
Benevolent sexism menganggap bahwa perempuan mahkluk yang lemah dan harus dilindungi. Namun, sikap yang berlebihan tersebut dapat memicu adanya dominasi pria dan diskriminasi. Misalnya, pria tidak membolehkan perempuan untuk bekerja, membatasi kemampuan, dan kebebasan perempuan serta melemahkan kepercayaan diri perempuan.
Ambivalent Sexism
![]() Ilustrasi 6 jenis seksisme/Foto: freepik.com/artursafronovvvv |
Ambivalent sexism ini dianggap sebagai praktik seksisme agresif (hostile sexism) yang memiliki pandangan negatif pada perempuan, namun juga memiliki prasangka yang terdengar positif. Contohnya, pria mendukung perempuan menjadi ibu rumah tangga sekaligus bekerja, namun tetap memantau dan menerapkan batasan. Hal tersebut merupakan bentuk seksisme yang menghakimi peran perempuan serta melemahkan mental perempuan.
Seksisme Institusional
Seksisme juga mengakar dalam organisasi, institusi pemerintahan, lembaga pendidikan, kesehatan, media dan lainnya. Indikator terjadi seksisme institusional adalah kurangnya keragaman gender di antara para pemimpin perusahaan atau politik dan adanya kesenjangan upah antara pria dan perempuan.
Seksisme Interpersonal
Seksisme intrapersonal terjadi karena adanya interaksi dengan orang lain. Praktik ini dapat terjadi di tempat kerja, dalam kelompok, dalam anggota keluarga, dan dalam interaksi dengan orang asing. Contohnya seperti sentuhan seksual yang tidak diinginkan, menyinggung dan merendahkan penampilan seseorang terkait gendernya.
Seksisme Internalisasi
![]() Ilustrasi jenis seksisme/Foto: freepik.com/shurkin_son |
Seksisme internalisasi mengacu pada keyakinan seksis yang dimiliki seseorang tentang diri mereka sendiri akibat paparan perilaku seksis atau omongan orang lain. Seksisme ini memicu rasa ketidakmampuan, keraguan, dan ketidakberdayaan.
Melansir dari Healthline, dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah perempuan yang bekerja di bidang sains, matematika, teknik dan teknologi sangatlah rendah. Hal tersebut disebabkan karena masyarakat menganggap pria lebih cocok dalam bidang sains daripada anak perempuan. Hal ini dapat mengurangi tingkat percaya diri pada perempuan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |