Wajib Untuk Dimiliki, Ini Rekomendasi Buku yang Membahas Isu Perempuan

Ada berbagai macam isu perempuan yang dapat ladies baca dari beberapa buku, baik itu buku fiksi maupun non fiksi. Tidak dipungkiri bahwa cara ini bisa menjadi langkah untuk Ladies mengenal isu perempuan, mulai dari isu tentang kekerasan seksual sampai gender. Ladies sebagai perempuan harus mengenal lebih jauh tentang dunia perempuan. Berikut adalah rekomendasi buku yang membahas isu perempuan.

Entrok

Karya fiksi dari Okky Madasari ini layak dibaca karena di dalamnya menceritakan tentang kisah perempuan Jawa pada zaman orde baru. Di dalam buku ini dikisahkan peran perempuan yang ingin melepas diri dari budaya yang seringkali menempatkan perempuan di posisi rendah. Karya Okky ini cocok bagi Ladies yang ingin mudah memahami tentang isu perempuan dalam bentuk novel.

Trilogi Parasit Lajang

Novel dari Ayu Utami ini menceritakan tentang perjalanan dirinya yang mencoba melawan budaya patriarki yang ada di Indonesia terutama di zaman orde baru.di dalam novel ini disematkan isu-isu perempuan yang menyangkut tentang kebebasan bersuara sampai tentang kesetaraan dalam pekerjaan. Novel ini menggunakan bahasa modern yang mudah dimengerti.

The Beauty Myth 

Naomi Wolf dalam bukunya secara blak-blakan menceritakan obsesi tentang gambaran tubuh wanita yang sempurna. Gambaran ini yang menyebabkan wanita terjebak dalam obsesi tersebut dan lama kelamaan membuat wanita membenci bentuk tubuhnya sendiri.

Muslimah yang Diperdebatkan

Kalis Mardiasih memang pandai dalam mencatat pengalaman perempuan yang ada di sekitarnya. Beberapa tulisannya berbicara tentang dampak kapitalisme yang menimpa perempuan. Dalam bukunya yang berjudul Muslimah yang Diperdebatkan, Kalis banyak menyusupkan berbagai macam isu perempuan. Bagi Ladies yang baru saja memahami tentang feminism, buku ini cocok kamu baca.

Membunuh Hantu-Hantu Patriarki

Dalam buku berjudul Hantu-Hantu Patriarki ini, Dea Safira memasukkan pemikiran serta gagasan yang berasal dari masalah yang ia hadapi. Buku ini lahir bersumber dari kegelisahan penulis terhadap dekonstruksi peran perempuan. Identitas yang disematkan kepada perempuan ini cenderung menceritakan tentang tuntutan yang dibebankan kepada dirinya. Buku ini adalah usaha Dea dalam melawan patriarki.