Waspada! Ini 7 Tanda Orangtua Lakukan Pelecehan Emosional pada Anak
Pelecehan emosional bisa datang dari siapa saja, termasuk orangtua. Namun, hal ini kerap kali sulit untuk dikenali.
"Pelecehan emosional adalah setiap perilaku atau sikap nonfisik yang dirancang untuk mengontrol, menaklukkan, menghukum, atau mengisolasi orang lain melalui penggunaan penghinaan atau ketakutan," kata pakar kekerasan pasangan intim, Gunnur Karakurt dan Kristin E. Silver.
Menurut psikiater Anna Yusim, pelecehan emosional sering berjalan seiring dengan pelecehan verbal, yang mencakup penggunaan kata-kata dalam upaya untuk mengontrol, memanipulasi, atau menyakiti orang lain. Melansir Mind Body Green, berikut 7 tanda orangtua melakukan pelecehan emosional terhadap anak.
Pengabaian
![]() Ilustrasi pengabaian terhadap anak/Foto: Freepik.com/bearfotos |
Pengabaian didefinisikan sebagai kegagalan untuk merawat sesuatu dengan benar dan menurut Ken Page, seorang terapis hubungan, itu adalah salah satu tanda utama dari orangtua yang melecehkan anak secara emosional. Pengabaian membuat anak merasa orangtua mereka tidak terlalu peduli dengan mereka, seperti mengabaikan kebutuhan emosional mereka atau kebutuhan fisik.
Kritik Terus-Menerus
![]() Selalu memberi kritik/Foto: Freepik.com/peoplecreations |
Orangtua yang terus-menerus memberikan kritik kepada anak dapat menjadi bentuk pelecehan emosional juga. Menurut Annette Nunez, memiliki orangtua yang selalu mengkritik atau menyalahkan dan tidak pernah bertanggung jawab atas diri mereka sendiri adalah bentuk pelecehan emosional.
Tidak Konsisten
![]() Ilustrasi orangtua yang tidak konsisten/Foto: Freepik.com |
Tanda halus lain dari orangtua yang melecehkan secara emosional yang lebih sulit dikenali adalah orangtua yang tidak konsisten. Ini berdasarkan pada perasaan orangtua pada waktu tertentu dapat membuat anak tidak memiliki kejelasan atau kendali. Perilaku yang tidak terduga itu juga membuat anak-anak merasa seperti berjalan di atas cangkang telur di rumah mereka sendiri.
Suka Membandingkan
![]() Ilustrasi orangtua yang suka membandingkan/Foto: Freepik.com/galitskaya |
Orangtua yang sering membandingkan anak mereka dengan saudara kandung, teman sebaya, atau bahkan diri mereka sendiri, dapat dengan mudah membahayakan anak mereka. Hal ini bisa membuat anak merasa tidak dicintai atau merasa cukup apa adanya.
Kekejaman Verbal
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/master1305 |
Kekejaman verbal bisa dimulai dari bentuk yang halus hingga terbuka. Beberapa kekejaman verbal termasuk berteriak, membentak, merendahkan karakter seseorang, merendahkan siapa mereka, dan melakukannya dengan cara yang kasar.
Gaslighting
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/peoplecreations |
Gaslighting juga termasuk tanda-tanda pelecehan emosional, lho! Ini melibatkan psikologis seseorang untuk mempertanyakan realitas, perasaan, dan pengalaman mereka sendiri, untuk mempertahankan kendali atas orang itu. Menurut terapis Aki Rosenberg, intinya gaslighting selalu tentang pelestarian diri dan pemeliharaan atau kontrol untuk membangun sebuah narasi yang membuat si penyebab gaslighting terlihat benar dan orang lain terlihat salah.
Inses Emosional
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Juga disebut inses terselubung, ini merupakan bentuk lain dari pelecehan emosional dan melibatkan orangtua yang menggunakan anaknya untuk pemenuhan emosional. Meskipun inses emosional tidak melibatkan sentuhan seksual langsung, hubungan ketertarikan ini memiliki nada seksual, dengan orangtua yang mengungkapkan minat yang terlalu gamblang pada perkembangan fisik anak atau melanggar batas-batas privasi anak.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!






