Waspada! Ini Ciri-Ciri Hypersexual yang Harus Kamu Antisipasi

Rumaysha Milhania | Beautynesia
Senin, 02 Nov 2020 02:00 WIB
Sex Addiction/ Sumber: Freepik.com

Kecanduan seksual paling tepat digambarkan sebagai gangguan keintiman yang ditandai dengan pikiran dan tindakan seksual yang kompulsif. Seperti semua kecanduan, dampak negatifnya akan dirasakan oleh pecandu dan anggota keluarga. Dengan kata lain, selain merusak diri sendiri, kecanduan seksual dapat mengakibatkan masalah dalam hubungan dan relasi dengan sekitar.


Kecanduan Seks/ Sumber: Freepik.com

Bagi beberapa pecandu seks, perilaku hanya sekadar masturbasi kompulsif atau penggunaan pornografi secara ekstensif. Namun, bagi yang lain, kecanduan dapat melibatkan aktivitas ilegal seperti eksibisionisme, voyeurisme, pelecehan, penganiayaan anak atau pemerkosaan. Akan tetapi, harus diingat bahwa orang dengan hiperseksual belum tentu menjadi pelaku kekerasan seks. Apalagi, tidak semua pelaku seks adalah pecandu seks. Akan tetapi, harus diantisipasi juga bahwa 55 persen terpidana pelanggar seks bisa dianggap pecandu seks.


Masalah Seksual/ Sumber: Freepik.com

Pada tahun 2010, American Psychiatric Association merilis draf yang menjelaskan bahwa kriteria yang dapat mendefinisikan "kecanduan seks". Kondisi inilah yang secara resmi disebut Gangguan Hiperseksual. Perlu diketahui juga bahwa gangguan hiperseksual hanya dapat didiagnosis pada orang dewasa berusia 18 tahun atau lebih.

Untuk mengantisipasi, berikut ini adalah beberapa ciri-ciri orang dengan gangguan hiperseksual yang harus kamu antisipasi:

Fantasi Seksual yang Intens

Selama periode setidaknya enam bulan, seseorang mengalami fantasi seksual yang berulang dan intens, dorongan seksual, dan perilaku seksual sehubungan dengan kriteria berikut.

  1. Menghabiskan banyak waktu untuk meluapkan fantasi dan dorongan seksual, hingga merencanakan dan terlibat dalam perilaku seksual.
  2. Secara berulang-ulang terlibat dalam fantasi, dorongan, dan perilaku seksual yang terjadi karena respons terhadap keadaan mood disforik (seperti, kecemasan, depresi, kebosanan, mudah tersinggung).
  3. Berulang kali mengalami fantasi, dorongan, dan perilaku seksual sebagai respons terhadap peristiwa kehidupan yang penuh tekanan.
  4. Berupaya berulang tetapi tidak berhasil untuk mengontrol atau secara signifikan mengurangi fantasi, dorongan, dan perilaku seksual ini.
  5. Berulang kali terlibat dalam perilaku seksual sambil mengabaikan risiko bahaya fisik atau emosional bagi diri sendiri atau orang lain.

Masalah Seksual Wanita/ Sumber: Freepik.com

Tekanan dan Gangguan Klinis

Orang dengan gangguan hiperseksual biasanya mengalami tekanan atau gangguan pribadi yang signifikan secara klinis dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya yang terkait dengan frekuensi dan intensitas fantasi, dorongan, dan perilaku seksual tertentu.

Pengaruh Obat

Fantasi, dorongan, dan perilaku seksual pada sebagian orang terjadi bukan karena efek fisiologis, melainkan dari obat-obatan atau obat-obatan, atau bahkan dampak dari Episode Manik. Jika kamu merasakan ada kecenderungan dengan masalah ini, pastikan untuk segera melakukan konsultasi dengan dokter atau psikiater.

(arm2/arm2)
Loading ...