Duh! Ternyata Ini Bahaya Menonton Film Porno Pada Tubuh dan Pikiran

Rumaysha Milhania | Beautynesia
Rabu, 21 Oct 2020 02:00 WIB
Duh! Ternyata Ini Bahaya Menonton Film Porno Pada Tubuh dan Pikiran
Bahaya Pornografi/ Sumber: Freepik.com

Kehidupan digital telah membawa kemajuan besar dalam produktivitas, komunikasi, dan beragam manfaat lainnya. Namun, ini juga diiringi dengan banyak dampak dan risiko serius. Salah satunya adalah akses pornografi yang juga telah memanfaatkan kekuatan digital untuk keuntungan mereka. Tentu ini akan berdampak serius pada semakin melemahkan masyarakat sebagai individu dan bagian dari keluarga.

Kehidupan digital telah membawa kemajuan besar dalam produktivitas, komunikasi, dan beragam manfaat lainnya. Namun, ini juga diiringi dengan banyak dampak dan risiko serius. Salah satunya adalah akses pornografi yag juga telah memanfaatkan kekuatan digital untuk keuntungan mereka.
Bahaya Pornografi/ Sumber: Freepik.com

Dua laporan, satu oleh American Psychological Association tentang wanita hiperseksual, American National Campaign untuk Mencegah Kehamilan Remaja tentang konten pornografi di kalangan remaja, menjelaskan bahwa revolusi digital sedang digunakan oleh anak-anak yang lebih muda memberikan risiko terhadap akses pornografi yang sulit dipantau dan dikendalikan oleh orangtua.

Pornografi, sebagai representasi visual seksualitas, mendistorsi konsep hubungan seksual seseorang dengan mengobjektifkannya. Inilah yang pada gilirannya berisiko mengubah sikap dan perilaku seksual seseorang yang kecanduan dengan film porno. Tentu kondisi ini adalah ancaman utama bagi pernikahan, keluarga, anak-anak, dan kebahagiaan individu. Hal ini semakin didukung dengan pendapat para ahli sosial, psikolog klinis, dan ahli biologi tentang beberapa efek sosial dan psikologis dari pornografi, dan ahli saraf pada mereka yang ketagihan dengan porno. Berikut ini adalah beberapa efek pornografi yang harus kamu antisipasi:

Pornografi secara signifikan mendistorsi sikap dan persepsi tentang sifat hubungan seksual. Pria yang terbiasa melihat pornografi memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap perilaku seksual abnormal, agresi seksual, pergaulan bebas, dan berisiko menjadi pelaku pemerkosaan.
Efek Pornografi/ Sumber: Freepik.com

Efek pada Pikiran

Pornografi secara signifikan mendistorsi sikap dan persepsi tentang sifat hubungan seksual. Pria yang terbiasa melihat pornografi memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap perilaku seksual abnormal, agresi seksual, pergaulan bebas, dan berisiko menjadi pelaku pemerkosaan. Selain itu, pria dengan kecanduan pornografi juga memandang wanita sebagai "objek seks", komoditas atau alat untuk kesenangan mereka, bukan sebagai orang yang memiliki martabat inheren.

Efek pada Tubuh

Pornografi berisiko membuat ketagihan. Aspek adiktif dari pornografi memiliki substrat biologis, dengan pelepasan hormon dopamin yang berperan sebagai salah satu mekanisme untuk membentuk jalur transmisi menuju pusat kesenangan di otak. Selain itu, peningkatan hubungan seksual yang ditimbulkan oleh pornografi juga meningkatkan risiko tertular penyakit menular seksual hingga kehamilan yang tidak direncanakan.

Pornografi memengaruhi kehidupan emosional seseorang. Pria yang sudah menikah dan memiliki kecanduan terhadap pornografi cenderung merasa kurang puas dengan hubungan seksual dalam pernikahan.
Dampak Pornografi/ Sumber: Freepik.com

Efek pada Mentalitas

Pornografi memengaruhi kehidupan emosional seseorang. Pria yang sudah menikah dan memiliki kecanduan terhadap pornografi cenderung merasa kurang puas dengan hubungan seksual dalam pernikahan. Mereka juga mengaku kurang terikat secara emosional dengan istrinya. Di sisi lain, wanita yang menikah dengan pria dengan kecanduan pornografi melaporkan bahwa mereka mengalami pengkhianatan, ketidakpercayaan, dan kemarahan karena suaminya yang cenderung lebih senang berfantasi sendiri dengan imajinasi yang tebentuk dari tontonan pornonya. Bahkan, pornografi dapat menyebabkan perselingkuhan dan bahkan perceraian. 

Jadi, waspadai bahaya pornografi sejak dini!

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.