Pernah nggak Beauties merasakan punya pasangan yang posesif, suka melarang berlebihan atau bahkan cenderung kasar. Tahukah kamu bahwa setiap harinya, 1 dari 3 perempuan di dunia mengalami kekerasan baik dalam skala ringan maupun berat.
Ironisnya, kebanyakan korban atau pelaku kadang tidak sadar bahwa mereka ada di dalam hubungan yang abusive alias berada dalam kekerasan.
9 Tanda Kekerasan
Sebenarnya kekerasan dalam hubungan sudah bisa dilihat ciri-cirinya sejak awal, namun kebanyakan orang masih menormalisasi bahkan meromantisasi hal-hal ini.
Ciri-ciri itu adalah:
1. Mendiamkan pasangan atau silent treatment.
Bukannya mengkomunikasikan apa yang dirasakan, seseorang malah mengabaikan pasangannya.
2. Mengancam
"Pokoknya kalau kamu nggak mau, kita putus,". Pola komunikasi ini pasti sering kalian dengar baik di dunia nyata atau di sinetron-sinetron. Tahukah kamu bahwa ini adalah ciri awal kekerasan dalam hubungan. Jika ancaman ini dilakukan secara terus menerus dan konsisten maka akan berakibat buruk bagi korban.
3. Meremehkan
Ini merupakan ciri kekerasan psikis dengan tujuan merendahkan kepercayaan diri korban sehingga ia tidak merasa berguna dan memiliki nilai.
4. Manipulasi
Ini adalah upaya agar pelaku bisa mengendalikan korbannya.
5. Mencemburui/posesif berlebihan
Masih banyak yang beranggapan bahwa cemburu adalah bentuk kepedulian. Padahal cemburu berlebihan hingga berujung pada pembatasan perilaku itu adalah bentuk kekerasan loh.
6. Mengatur
Mengatur juga bentuk kekerasan dengan harapan pelaku bisa menguasai korban. Ini termasuk mengatur kegiatan, cara berpakaian dan masih banyak lagi.
7. Mengintrusi
Berpasangan nggak berarti kamu nggak boleh punya ruang pribadi loh Beauties. Jika pasanganmu menuntut untuk selalu mengecek ponselmu atau minta shareloc itu juga bentuk kekerasan.
8. Mengisolasi
Jika pasanganmu membuatmu tak bisa dengan bebas bertemu dengan keluarga juga sahabat-sahabatmu, sehin
9. Mengintimidasi
Ini adalah bentuk kekerasan yang sudah menuju ke arah fisik. Bahasa yang kasar atau ancaman yang membuat korban merasa takut dan terpaksa menuruti keinginan pelaku.
Kampanye "ABUSE IS NOT LOVE" dari YSL Beauty
Di tahun ini YSL Beauty memiliki kampanye untuk mensosialisasikan tanda-tanda kekerasan dalam hubungan yang tujuannya untuk mencegah kekerasan terjadi.
Dengan sosialisasi global ini diharapkan dapat menurunkan angka kekerasan dalam hubungan di seluruh dunia. Selain itu YSL Beauty percaya bahwa tak perlu menjadi seorang ahli untuk ikut menyebarkan kepedulian soal kekerasan dalam hubungan.
Mengadakan Pelatihan Online dan Offline Bersama Yayasan Pulih
YSL Beauty Indonesia sendiri menggandeng Yayasan Pulih untuk menjadi partner menyebarkan pengetahuan soal kekerasan dalam hubungan. YSL Beauty Indonesia juga mengadakan pelatihan online dan offline untuk siapa saja yang ingin tahu lebih banyak soal kekerasan dalam hubungan.
Siapapun bisa mengikuti pelatihan ini dan tanpa dipungut biaya. Cukup mendaftarkan diri kamu di website YSL Beauty Indonesia, lalu mencari jadwal pelatihan yang cocok untukmu.
Target YSL Beauty Indonesia adalah melakukan training untuk 2000 orang. Diharapkan 2000 orang itu akan menjadi agen-agen perubahan, yang nantinya bisa menyebarkan pengetahuan soal kekerasan dalam hubungan ini lebih luas lagi.
Kamu ingin menjadi agen perubahan tersebut?