10 Kelompok Orang yang Ternyata Tidak Boleh Konsumsi Kopi, Kamu Termasuk?

Belinda Safitri | Beautynesia
Senin, 19 May 2025 05:00 WIB
10 Kelompok Orang yang Ternyata Tidak Boleh Konsumsi Kopi, Kamu Termasuk?
Orang yang tidak boleh minum kopi/ Foto: Freepik.com/azerbaijan_stockers

Kopi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas banyak orang ya, Beauties. Rasanya yang khas dan efeknya yang mampu meningkatkan energi membuat minuman satu ini sangat digemari. Namun, meskipun terlihat aman dan bahkan sering dianggap menyehatkan, nyatanya tidak semua orang cocok mengonsumsinya lho. 

Bagi sebagian kelompok, kandungan kafein dalam kopi justru bisa memicu masalah kesehatan serius. Lantas, siapa saja yang masuk dalam kelompok ini? Dirangkum dari Eat This dan Factory Coffee, simak daftarnya berikut ini! 

1. Penderita Glaukoma

Penderita glaukoma/ Foto: Freepik.com/freepik

Penderita glaukoma sangat tidak disarankan mengonsumsi kopi karena kafein dapat meningkatkan tekanan dalam bola mata. Beberapa penelitian mengungkap bahwa tekanan intraokular (tekanan dalam mata) bisa naik cukup signifikan setelah minum kopi, dan ini sangat berbahaya bagi penderita glaukoma karena dapat mempercepat kerusakan saraf optik.

Kondisi tersebut pun dapat memperburuk gangguan penglihatan bahkan mempercepat kebutaan jika tidak dikontrol. Olehnya itu, penting bagi penderita glaukoma untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein dalam bentuk apapun.

2. Penderita Iritasi Usus Besar

Iritasi usus besar/ Foto: Freepik.com/katemangostar

Orang dengan sindrom iritasi usus besar juga sebaiknya menghindari kopi karena kafein bisa merangsang gerakan usus secara berlebihan. Ini bisa memicu gejala seperti nyeri perut, kembung, dan diare yang semakin parah, terutama bila dikonsumsi dalam keadaan perut kosong.

Selain itu, kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang bisa memperburuk sensitivitas usus penderita IBS. Sebagai pengganti, minuman non-kafein atau herbal menjadi pilihan yang lebih aman untuk menjaga kenyamanan saluran pencernaan.

3. Penderita GERD

Gerd/ Foto: Freepik.com/jcomp

Bagi penderita GERD atau asam lambung, kandungan kafein dalam kopi bisa melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lambung lebih mudah naik. Ini menyebabkan rasa terbakar di dada dan iritasi pada kerongkongan.

Selain kafein, kopi juga bersifat asam sehingga bisa memperparah gejala GERD. Untuk lebih amannya, penderita GERD disarankan mencari alternatif lain seperti air hangat, teh herbal, atau susu rendah lemak sebagai pengganti kopi. 

4. Penderita Kandung Kemih Aktif

Kandung kemih aktif/ Foto: Freepik.com/freepik

Kafein dalam kopi memiliki sifat diuretik dan dapat memicu kontraksi kandung kemih. Bagi orang dengan kandung kemih aktif (overactive bladder), ini bisa meningkatkan keinginan buang air kecil secara tiba-tiba dan lebih sering, yang tentu mengganggu aktivitas sehari-hari.

Tak hanya membuat kandung kemih jadi lebih sensitif, kafein juga bisa menyebabkan iritasi pada lapisan kandung kemih, yang memperparah gejala seperti nyeri atau rasa terbakar saat buang air kecil. Maka, sebaiknya mulai kurangi asupan kafein untuk membantu mengontrol kondisi ini.

5. Penderita Penyakit Jantung

Penyakit jantung/ Foto: Freepik.com/freepik

Kafein dapat mempengaruhi detak jantung dan tekanan darah. Bagi penderita penyakit jantung, konsumsi kopi berlebihan bisa menyebabkan palpitasi (jantung berdebar), peningkatan tekanan darah, bahkan risiko serangan jantung mendadak.

Meskipun tidak semua penderita jantung sensitif terhadap kafein, penting untuk berhati-hati dan memantau respons tubuh. Konsultasi dengan dokter juga sangat dianjurkan sebelum mengonsumsi kopi secara rutin jika memiliki riwayat penyakit jantung.

6. Orang dengan Diare

Diare/ Foto: Freepik.com/jcomp

Saat tubuh mengalami diare, kafein dapat memperparah kondisi karena merangsang kontraksi usus. Kopi juga memiliki efek laksatif ringan yang bisa mempercepat gerakan usus, sehingga tubuh kehilangan lebih banyak cairan dan nutrisi.

Tak hanya itu, kandungan asam dalam kopi bisa membuat saluran pencernaan semakin teriritasi. Maka, sebisa mungkin hindari minum kopi untuk sementara waktu sampai sistem pencernaan benar-benar pulih.

7. Orang yang Insomnia

Insomnia/ Foto: Freepik.com/karlyukav

Kafein adalah stimulan yang bisa mengganggu siklus tidur, terutama jika dikonsumsi menjelang malam. Bagi yang kerap mengalami insomnia, minum kopi dapat membuat sulit tidur lebih lama dan tidur jadi kurang nyenyak.

Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Ini tentu bisa berdampak pada konsentrasi, emosi, hingga kesehatan jangka panjang. Olehnya itu, disarankan menghindari kafein beberapa jam sebelum tidur untuk memastikan kualitas tidur terjaga. 

8. Orang dengan Serangan Panik atau Kecemasan Tinggi

Serangan panik/ Foto: Freepik.com/8photo

Kafein dalam kopi dapat merangsang sistem saraf dan meningkatkan hormon stres seperti adrenalin. Bagi orang yang rentan terhadap serangan panik atau gangguan kecemasan, ini bisa memperparah gejala seperti jantung berdebar, gemetar, hingga perasaan terancam.

Konsumsi kopi bahkan bisa memicu serangan panik baru pada beberapa orang yang sangat sensitif. Maka dari itu, mengurangi atau menghindari kopi sangat disarankan untuk membantu mengelola kecemasan dengan lebih stabil.

9. Ibu Hamil dan Menyusui

Ibu hamil/ Foto: Freepik.com/senivpetro

Konsumsi kafein berlebihan saat hamil dapat mempengaruhi perkembangan janin, meningkatkan risiko keguguran, atau berat badan lahir rendah pada bayi. Meskipun sebagian besar dokter memperbolehkan konsumsi kafein dalam jumlah terbatas, banyak yang menyarankan untuk mengurangi atau bahkan menghindarinya.

Pada ibu menyusui, kafein juga bisa masuk ke dalam ASI dan membuat bayi rewel, sulit tidur, atau gelisah. Jadi, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu jika memang ingin mengonsumsinya. 

10. Anak di Bawah Usia 12 Tahun

Anak minum/ Foto: Freepik.com/prostooleh

Sistem saraf anak-anak masih dalam tahap perkembangan dan belum mampu memproses kafein seperti orang dewasa. Konsumsi kopi dapat menyebabkan hiperaktif, susah tidur, gangguan fokus, bahkan masalah pada pertumbuhan tulang jika terjadi dalam jangka panjang.

Selain itu, kopi cenderung mengandung gula tambahan dan bahan lain yang tidak sehat bagi anak. Sebagai pengganti, pilih minuman seperti susu murni, jus buah, atau air putih saja yang jelas lebih sehat. 

Jadi, itulah sejumlah kelompok yang ternyata tidak boleh konsumsi kopi. Kamu termasuk? 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

 

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE