2 Cara Menghindari Serangan Sakit Kepala Saat Puasa, Biar Tetap Lancar hingga Waktu Berbuka!
Siapa nih yang sering merasa pusing saat sedang berpuasa? Rasanya, setiap orang pasti pernah mengalaminya.
Sakit kepala merupakan salah satu efek samping dari berpuasa. Biasanya terjadi selama beberapa hari di periode pertama puasa saat tubuh mulai terbiasa dengan pola makan yang baru.
Mengutip Migraine Trust, saat puasa orang kerap mengalami sakit kepala lantaran respons tubuh yang tengah menahan lapar dan dahaga. Namun, apakah hal itu tidak bisa disiasati? Tenang, Beauties bisa kok menyiasati diri agar tidak mengalami sakit kepala saat berpuasa. Caranya dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Â
Berikut ini terdapat tips agar tubuh tidak mudah mengalami sakit kepala saat berpuasa! 2 Hal ini kerap disepelekan oleh beberapa orang di puasa Ramadan.
1. Pastikan asupan cairan untuk tubuh tetap terpenuhi
Saat berpuasa, asupan cairan untuk tubuh harus tetap terpenuhi dengan baik/foto: freepik.com/jcomp
National Headache Foundation mengatakan, orang yang memiliki riwayat sakit kepala baik tipe tegang atau migrain cenderung lebih rentan mengalami sakit kepala saat berpuasa.
Munculnya sakit kepala bisa jadi menandakan bahwa Beauties sedang dehidrasi. Dehidrasi terjadi ketika seseorang tidak mengonsumsi cukup cairan. Tubuh mengandung sekitar 60 persen air. Sekitar 20 persen asupan air berasal dari makanan seperti buah-buahan. Sementara sisanya dari cairan, melansir Medical News Today.
Sepanjang hari, tubuh terus-menerus kehilangan air yang dikeluarkan melalui urine dan keringat. Guna mencegah dehidrasi, Beauties perlu mencukupi cairan dalam tubuh dengan mengonsumsi setidaknya 2 liter air per hari.
Pada bulan Ramadan, Beauties harus bisa mengatur berapa banyak air yang harus dikonsumsi saat berbuka, bangun tidur, dan setelah makan sahur sebelum imsak.
2. Menjaga kualitas tidur
Kurangnya kualitas tidur juga mempengaruhi munculnya sakit kepala saat berpuasa/foto: freepik.com/lifestylememory
Perubahan kebiasaan makan dan tidur di bulan Ramadan berperan dalam memperburuk kondisi migrain. Saat puasa, siklus waktu bangun-tidur cenderung berubah. Bahkan, studi 2019 mengungkapkan, sebanyak 15 persen partisipannya melaporkan adanya gangguan tidur terkait puasa.
Dalam penelitian lain yang dipaparkan Medical News Today, orang yang memiliki kualitas tidur rendah mengalami peningkatan 22 persen terkena migrain untuk keesokan harinya.
Ahli saraf Providence Mission Hospital, California bernama Joey Gee juga mengatakan, bagi penderita migrain sangat ditekankan untuk menjaga siklus tidur.
Jika Beauties hendak bangun di sepertiga malam, setidaknya tidur lebih awal dari biasanya. Selain itu, jika memiliki waktu untuk tidur siang, manfaatkan itu dengan baik. Tidak perlu lama, 30 menit sudah cukup untuk merelaksasikan otot tubuh.
Itulah dua cara yang bisa Beauties lakukan guna terhindar dari risiko sakit kepala terutama di bulan Ramadan. Adakah tips lain dari Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!Â