3 Kebiasaan Sederhana untuk Hidup Sehat hingga Usia 100 Tahun Menurut Pakar

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Sabtu, 25 Jan 2025 09:30 WIB
Memiliki Keyakinan
Ilustrasi/Foto: Freepik

Usia panjang sering kali dikaitkan dengan faktor genetik. Namun, faktanya, kebiasaan hidup sehat memiliki peran yang tak kalah penting dan dapat membantumu mencapai tujuan hidup sehat hingga usia 100 tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang dapat hidup lebih lama dan sehat ini biasanya memiliki gaya hidup yang mendukung kesehatan fisik dan mental mereka sekaligus mengurangi risiko penyakit kronis yang sering muncul seiring bertambahnya usia.

Dilansir dari NBC Washington, inilah beberapa kebiasaan hidup sehat dan sederhana yang menurut pakar bisa membuatmu hidup sehat hingga usia 100 tahun!

Memiliki Pola Makan Sehat

Ilustrasi/Foto: Freepik
Ilustrasi/Foto: Freepik

Diet atau pola makan merupakan faktor yang paling penting untuk mencapai umur panjang seperti yang disampaikan oleh Valter Longo, seorang ahli yang telah meneliti masalah umur panjang selama sekitar 20 tahun. Dalam wawancaranya dengan CNBC Make It pada awal tahun 2024, Longo menegaskan bahwa banyak ahli yang mempelajari komunitas dengan harapan hidup paling lama mengungkapkan betapa besar pengaruh makanan terhadap usia hidup seseorang. Pola makan yang mirip dengan diet Mediterania sering kali direkomendasikan oleh para ahli sebagai kunci untuk memperpanjang umur.

Menurut Longo dan Dan Buettner, seorang ahli umur panjang yang sering mewawancarai centenarian (orang yang berusia lebih dari 100 tahun) dan mengunjungi Zona Biru (daerah dengan angka harapan hidup tertinggi), pola makan yang dimaksud itu sebaiknya berbasis tumbuhan dan mencakup konsumsi legum (terutama kacang-kacangan, seperti kacang hijau atau kacang merah), kacang tanah, biji-bijian utuh seperti oat, serta sayuran hijau yang kaya akan nutrisi. Kedua ahli tersebut juga menyarankan untuk menghindari konsumsi daging merah yang dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit.

Selain itu, Longo menganjurkan untuk melakukan puasa selama 12 jam setiap hari, misalnya dengan makan antara pukul 8 pagi hingga 8 malam atau 7 pagi hingga 7 malam. Buettner juga menerapkan pola makan dalam jendela waktu 10 hingga 12 jam.

Lebih Banyak Bergerak

Ilustrasi/Foto: Freepik

Banyak ahli kesehatan merekomendasikan latihan fisik intensitas rendah, seperti berjalan kaki atau berkebun, secara konsisten demi mencapai umur panjang. Sementara itu, beberapa ahli lain menekankan pentingnya latihan kekuatan dan aerobik secara teratur. Pendapat terakhir didukung oleh New England Centenarian Study yang menyatakan bahwa latihan kekuatan 2 kali seminggu dan latihan aerobik 3 kali seminggu, bahkan meskipun hanya selama 10 menit per hari, dapat meningkatkan peluang seseorang untuk hidup hingga usia 90 tahun.

Di zona biru, yang dikenal sebagai wilayah dengan populasi centenarian tertinggi, aktivitas fisik cenderung kurang intensif, tetapi dilakukan setiap hari. Dalam dokumenter Netflix “Live to 100: Secrets of The Blue Zones”, Dan Buettner menjelaskan bahwa penduduk zona baru biasanya berjalan kaki untuk bepergian, membangun sesuatu secara manual, dan merawat kebutuhan mereka sendiri. Aktivitas harian ini memungkinkan mereka tetap aktif secara fisik melalui aktivitas intensitas rendah yang berkelanjutan dan berkontribusi pada kesehatan jangka panjang serta umur panjang mereka.

Memiliki Keyakinan

Ilustrasi/Foto: Freepik

Sepanjang hidupnya hingga akhir tahun 2023 silam, Dan Buettner telah mewawancarai 263 centenarian. Dari jumlah tersebut, hanya 5 orang yang tidak tergabung dalam komunitas berbasis agama, seperti yang ditulisnya dalam artikel di Make It. Buettner juga mengungkapkan bahwa orang-orang yang rutin menghadiri tempat ibadah seperti gereja, kuil, atau masjid, cenderung hidup lebih lama dengan rentang usia 4 hingga 14 tahun lebih panjang dibandingkan mereka yang tidak memiliki kepercayaan.

Selain itu, memiliki keyakinan atau filosofi hidup tidak hanya berdampak pada usia panjang, tetapi juga kebahagiaan. Menurut Arthur C. Brooks, seorang ahli kebahagiaan terkemuka dan pengajar di Harvard, orang yang mengikuti agama atau praktik spiritual cenderung lebih bahagia dibandingkan mereka yang tidak memiliki keyakinan. Dalam kursus daringnya tentang kebahagiaan, Brooks menjelaskan bahwa agama atau praktik spiritual membantu seseorang menemukan makna dalam hidup yang berkontribusi pada rasa kebahagiaan dan kepuasan yang lebih besar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.