Para peneliti dari Amerika Serikat dan Tiongkok meneliti apakah mengadopsi gaya hidup sehat di usia lanjut dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mencapai usia 100 tahun.
Hasil penelitian mereka dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association pada 20 Juni 2024. Data diperoleh dari Survei Panjang Umur Sehat Longitudinal Tiongkok (CLHLS), survei nasional yang berlangsung terus-menerus dan mewakili populasi lansia di Tiongkok.
Data dikumpulkan dalam delapan gelombang survei, yang dilakukan pada tahun 1998, 2000, 2002, 2005, 2008, 2011, 2014, dan 2018. Setiap putaran survei mencakup tindak lanjut dari peserta sebelumnya dan penambahan peserta baru.
Para peneliti mempelajari individu yang berpotensi hidup hingga 100 tahun. Peserta harus berusia minimal 80 tahun untuk penelitian antara 1998 dan 2008, dan minimal 90 tahun untuk penelitian pada 2008.
Dari total 5.222 peserta, sekitar 62% adalah perempuan dan 38% laki-laki, dengan usia rata-rata 94 tahun. Orang-orang berusia 100 tahun dicocokkan dengan individu berusia dan berjenis kelamin sama yang tidak mencapai usia tersebut, sehingga gaya hidup mereka dapat dibandingkan.
Para peneliti mengembangkan Skor Gaya Hidup Sehat (HLS) berdasarkan lima komponen: kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, aktivitas fisik, pola makan, dan indeks massa tubuh (BMI).
Mereka menggunakan "mencapai usia 100 tahun dengan kondisi relatif sehat" sebagai tujuan akhir. Kondisi sehat ini mencakup tidak adanya kondisi kronis yang dilaporkan, fungsi fisik dan kognitif yang normal, serta kesehatan mental yang baik, semuanya dinilai melalui kuesioner yang divalidasi.
Hal ini menekankan bahwa umur panjang tidak selalu berarti kualitas hidup yang baik. Lantas apa kunci kebiasaan sehat yang bisa kamu lakukan? Cek di sini ya, Beauties!