4 Kebiasaan Unik yang Bikin Anak Sehat di Jepang, Ternyata Nggak Asal Makan Siang di Sekolah
Membicarakan kesehatan anak, asupan makanan tidak lepas dalam topik. Gizi seimbang memang jadi faktor agar anak tetap sehat dan tercukupi kebutuhan gizinya.
Sebagaimana dilakukan di Jepang, orang tua dan guru sangat memperhatikan asupan gizi anak.
Bahkan hampir setiap sekolah di Jepang menyediakan makan siang untuk siswanya. Makan siang itu dipersiapkan oleh ahli gizi dan dimasak di sekolah. Sebab itu, tak heran jika Jepang jadi satu-satunya dari 41 negara maju dengan 1 dari 5 anak yang obesitas menurut UNICEF.
Bukan cuma di sekolah, orang tua ambil peran dalam menyediakan makanan dan membentuk kebiasaan sehat agar anak mau makan makanan kaya nutrisi. Yuko Tamura menceritakan pengalamannya sebagai ibu yang menyekolahkan anaknya di sebuah TK di Jepang dan bagaimana ia membentuk kebiasaan makan sehat itu lewat tulisannya di CNBC Make It.
Melakukan Shokuiku Sejak Dini
Ilustrasi/ Foto: Freepik/azerbaijan_stock
Shokuiku merupakan filosofi Jepang yang berarti “makan” dan “bertumbuh”. Shokuiku mengajak orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya asal usul makanan yang mereka makan dan bagaimana makanan itu mempengaruhi pikiran dan tubuh.
Konsep ini sudah turun-temurun diperkenalkan kepada anak-anak se-dini mungkin. Seiring dengan anjuran dokter agar orang tua memberikan anak-anaknya makanan bergizi seimbang (ichijuu-sansai), anak juga belajar tentang kebiasaan makan sehat.
Bahkan konsep Shokuiku juga digaungkan di sekolah di mana anak-anak pre-school akan belajar memanen sayuran untuk dimakan sebagai makan siang, sedangkan siswa SD akan belajar perkebunan dan peternakan yang memproduksi sayuran, ikan, dan sebagainya.
Ngobrol tentang Bento Box
Ilustrasi bento box/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yajimannbo
Meski makan siang disediakan oleh sekolah, anak-anak juga bisa membawa bekal makan siang atau disebut juga bento box. Namun agar momen makan siang bersama ini lebih menyenangkan, guru suka mengajak para muridnya untuk membicarakan tentang bento box yang dibawa satu sama lain, seperti menu apa yang dibawa. Hal ini juga mendorong anak untuk mencicipi makanan baru, baik yang akan mereka suka ataupun tidak.
Mengikuti Aturan Bekal dari Sekolah
Ilustrasi bento/ Foto: iStock
Saat membawa anak bekal pun orang tua harus mempersiapkannya sesuai aturan. Tidak asal pilih makanan, saat anaknya mulai TK, Tamura bercerita dirinya cukup kesulitan karena aturan camilan tidak boleh tinggi lemak atau gula, seperti keripik atau kue. Orang tua juga menyimpan sejumlah batch makanan kaya nutrisi, seperti sayuran dan buah-buahan, dalam freezer agar makanan tetap segar dan mudah dipersiapkan.
Minum Hanya Air Putih atau Teh
Ilustrasi barley tea/ Foto: iStock
Selain makanan, nutrisi dari minuman pun ikut dijaga. Teh sangat populer di Jepang sehingga menurut Tamura, barley tea yang tidak mengandung kafein tapi kaya mineral jadi pilihan tepat untuk anaknya. Begitupun yang dilakukan orang tua Jepang pada umumnya. Daripada menyodorkan minuman bergula, mereka menyediakan teh barley atau air putih untuk putra-putri mereka.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!