Menurut Pakar Parenting, Anak yang Lakukan 6 Hal Ini Artinya Punya Kecerdasan Emosional Tinggi
Orangtua mana yang tak bahagia jika anak tersayang memiliki kesehatan yang baik, cerdas, dan bahagia. Tentu sederet hal ini menjadi keinginan Beauties yang sudah memiliki anak juga kan?
Menurut Reem Raouda, pakar parenting dan pendiri The Connected Discipline Method, sebuah program pelatihan untuk orang tua dan anak-anak, mengatakan satu hal yang menjamin sederet hal di atas adalah dengan membantu mereka mengembangkan keterampilan kecerdasan emosional.
Kecerdasan emosional merupakan alat prediksi utama kebahagiaan dan kesuksesan. Sebagai pakar parenting, ia telah mempelajari perilaku lebih dari 200 anak dan Reem menemukan bahwa mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi melakukan sederet hal berikut. Simak!
1. Mereka Mengenali Isyarat Non-verbal
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/maroke
Seperti seorang detektif, anak dengan kecerdasan emosional yang tinggi pandai memahami perasaan orang lain, hanya dengan menangkap bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang lain saja.Â
Misalnya, saat mereka mengadu, "Bu, temanku Sarah sangat pendiam hari ini. Aku tanya apa dia ingin bermain, dijawabnya tidak. Aku pikir dia sedang sedih karena sesuatu."
Nah, cara membangun keterampilan ini adalah dengan sering melakukan percakapan reflektif tentang bagaimana mana hari ini dan seperti apa emosi yang diamatinya pada orang sekitar. Obrolan ini dapat memperkuat kemampuan mereka untuk membaca emosi dan memahami orang lain.Â
2. Mereka Menunjukkan Empati dan Kasih Sayang
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Istock
Tak hanya bisa mengamati emosi orang lain, anak dengan kecerdasan emosional tinggi juga dapat menunjukkan empati dan kasih sayangnya secara langsung.Â
Cara ampuh agar anak bisa memiliki keterampilan ini adalah dari kita sebagai orangtua yang bisa memberikan contohnya secara langsung, sehingga anak bisa mengamati dan menirunya di kemudian hari.Â
3. Mereka Dapat Mengatakan Emosinya
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/1shot Production
Anak yang cerdas emosionalnya, tentu bisa mengungkapkan perasaannya. Baik itu perasaan sedih atau bahagia, bisa mereka katakan secara langsung.Â
Cara membangun keterampilan ini, bisa dengan peranmu sebagai orangtua yang memulainya terlebih dahulu, rutin menanyakan perasaan sang anak, dan melatihnya mengungkapkan emosi tersebut.Â
4. Mereka Mudah Beradaptasi
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Danai Jetawattana
Mereka juga mudah beradaptasi atas banyak hal yang terjadi. Misalnya, saat gagal pergi piknik karena di luar sedang hujan deras dan mereka tetap tenang menerimanya, menunjukkan bahwa adanya kematangan emosi di dalam dirinya.Â
Lagi-lagi, cara membangun keterampilan ini dimulai dari peran kita sebagai orangtua. Bersikap fleksibel dan tenang dalam reaksi kita sendiri merupakan contoh perilaku adaptif yang dapat ditiru oleh anak. Atau, cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak anak memecahkan masalah atau bertukar pikiran atas apa yang sedang terjadi.Â
5. Mereka Pendengar yang Baik
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: freepik.com/Peoplecreations
Melansir CNBC, anak-anak yang cerdas secara emosional dapat menangkap isyarat-isyarat halus yang mungkin terlewatkan oleh orang lain.Â
Misalnya saat kamu sebagai orangtua memberi tahu mereka tentang harimu, mereka melakukan lebih dari sekadar mendengarkan. Mereka bisa mendengarkan, menangkap emosi yang kamu rasakan, dan mengajukan pertanyaan atas ketidaktahuannya.Â
Cara membangun keterampilan ini adalah dengan selalu memberikan perhatian penuh saat anak bercerita. Anak akan bisa meniru apa yang kamu lakukan.Â
6. Mereka Bisa Mengatur Diri Sendiri
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: Freepik/prostooleh
Terakhir, anak yang cerdas secara emosional juga bisa menangangi perasaan yang besar, tetap tenang saat keadaan menjadi sulit, dan bisa membuat pilihan yang cerdas.Â
Misalnya, saat anak kalah bermain game, mereka tidak menampakkan reaksi marahnya, tapi bisa meluangkan waktu sejenak, kembali berpikir positif dan bermain kembali dengan tenang bahkan setelah merasa kecewa.Â
Cara membangun keterampilan ini adalah dimulai dari kita sebagai orangtua untuk menahan reaksi marah atau amukan kita pada anak. Cara orangtua menunjukkan amarahnya bisa ditiru oleh anak.Â
Beauties, jika anak melakukan sederet hal di atas, artinya sudah memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Yuk, pelan-pelan melatihnya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!