Usai polusi udara dan cuaca panas akibat fenomena El Nino, tingkat kelembapan udara di wilayah Jakarta dan sekitarnya juga tergolong tinggi. Hal ini menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Mengutip CNN Indonesia, dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi medis Zubairi Djoerban kepada mengatakan, kelembapan udara yang tinggi bisa berbahaya bagi kesehatan.
Menurutnya, berkeringat adalah cara paling ideal untuk menurunkan suhu tubuh akibat cuaca panas. Namun, ketika cuaca panas dan udara lembap, suhu tubuh terus meningkat dan tubuh tidak bisa mengeluarkan keringat.
"Kondisi seperti sekarang ini bisa membuat badan lebih sakit. Karena tubuh tidak bisa mengeluarkan keringat, otomatis suhu tubuh meningkat, kesehatan jadi memburuk," ungkapnya.
Penyakit berbahaya akibat udara lembap/Foto: Pexels/Ann shvet |
Akibatnya, tubuh akan merasa lemas, mual, dan pusing. Jika suhu tubuh semakin tinggi, maka detak jantung meningkat, badan sulit digerakkan hingga dapat mengakibatkan tubuh jatuh pingsan.
Dokter spesialis jantung Siloam Hospital Vito Damay juga menuturkan, saat cuaca panas dan lembap, tubuh akan bekerja lebih keras untuk mendinginkan diri dan hal ini akan berdampak pada kinerja organ tubuh, terutama kardiovaskular.
"Pada suhu dan kelembapan yang tinggi, tubuh akan berusaha mengeluarkan keringat. Di titik ini jantung juga dipaksa bekerja lebih keras untuk memompa darah ke organ lain agar suhu tubuh tetap stabil," jelasnya.
Apabila berlangsung dalam jangka waktu yang lama, maka hal tersebut akan memicu sejumlah masalah kesehatan seperti berikut ini.